Berita Lumajang

Puluhan CJH Asal Lumajang Gagal Berangkat ke Tanah Suci, Sebabnya Bukan karena Pembatasan Kuota

Sebanyak 22 calon jemaah haji dari Lumajang dipastikan gagal berangkat ke tanah suci. Ini sebabnya

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Ahmad Zaimul Haq
Ilustrasi Calon Jemaah Haji (CJH) di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Batas waktu pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BiPIH) telah berakhir. Kini, sebanyak 22 calon jemaah dari 344 gagal berangkat dipastikan gagal berangkat ke tanah suci.

Kabarnya, 20 calon jemaah gagal berangkat karena belum melakukan konfirmasi ulang terkait kesanggupan berangkat ke Mekkah pada tahun ini. Sedangkan, dua orang lain meninggal dunia.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kemenag Lumajang, Abdul Rofiq mengatakan, puluhan jemaah tidak melakukan konfirmasi kepada Kemenag Lumajang karena berasalan ingin menunda keberangkatan. Mereka ingin menyiapkan diri lebih matang untuk keberangkatan pada tahun depan. Termasuk ahli waris dari calon jemaah yang meninggal dunia.

“Kami tahunya kalau ada yang meninggal ya di akhir penutupan. Ada dua jemaah yang meninggal dunia, tentu nanti akan dialihkan ke ahli waris. Tetapi kami belum menerima akta kematian yang bersangkutan," ujarnya.

Kekosongan 22 CJH itu nantinya secara otomatis bakal digantikan dari 71 orang calon  di kursi cadangan. Namun, siapa saja yang menggantikan sampai saat ini belum diketahui.

Nama-nama pengganti tersebut langsung diterbitkan oleh Kemenag dalam waktu dekat, karena pada tanggal 27 Mei sampai 28 Mei akan dilaksanakan manasik haji di Gedung Soedjono Lumajang.

"Saat ini kan mempersiapkan pelaksanaan manasik haji. Kami hanya memberangkatkan satu kloter, karena porsinya tidak lebih dari 445 orang. Jadi nanti akan ada 2 petugas haji daerah dan 1 orang yang menjadi petugas pembimbing ibadah, itu dari luar Lumajang,” pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved