Berita Lumajang
SOSOK NF, Pengasuh Ponpes di Lumajang Minta Pijat 'Plus-plus' 3 Santriwati, Rumahnya Diamuk Massa
Kaca jendela rumah seorang pengasuh ponpes di Lumajang pecah dilempari batu oleh massa setelah viral kasus dugaan pencabulan pada 3 santriwati.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Iksan Fauzi
Rencananya penyidik juga akan melakukan pemeriksaan para saksi, termasuk korban.
Bahkan secepatnya polisi akan melakukan gelar perkara.
"Yang pasti kami akan melakukan penyidikan lebih lanjut. Saya minta masyarakat sekarang tenang, karena kasus ini sudah ditangani polisi," ujarnyanya.
Korban enggan kembali setelah lebaran
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, tiga korban yang dilecehkan seksual ini semuanya masih berusia belia. L (16), S (14), dan I (13).
Dugaan perbuatan pelecehan seksual ini terjadi sekitar bulan Januari-Maret 2022.
Hal ini dimungkinkan karena ketika hari libur Lebaran berakhir, kabarnya salah seorang korban enggan kembali ke ponpes.
Sikap santri inilah yang menjadi awal mula dugaan kasus pelecehan seksual tersebut mencuat.
Salah seorang korban melaporkan yang dialaminya kepada orang tuanya.
Baca juga: 4 Fakta Sosok Neneng Umaya, Istri Sah Bunuh Selingkuhan Suami, Cemburu Buta dan Punya 3 Balita
Kabarnya, FN mencabuli para korbannya bermula dari modus meminta pijat dengan iming-iming mendapat berkah.
Hal ini tentu saja membuat orang tua korban meradang.
Wali murid itu memutuskan melaporkan pelecehan seksual yang dialami anaknya ke Kepala Desa Curah Petung.
Keluarga terduga pelaku diungsikan
Pantauan di lokasi, untuk menghindari amuk massa susulan, polisi mengungsikan istri dan anak keluarga terduga pelaku.
Mereka diungsikan di rumah sanak saudaranya di Kabupaten Jember.