Berita Lumajang

Dinsos Lumajang Siap Dampingi Tiga Santriwati yang Menjadi Korban Dugaan Pelecehan Seksual

Pekerja Sosial Generalis Dinas Sosial Kabupaten Lumajang mengaku memberikan atensi dan siap mendampingi serta melindungi para korban pelecehan seksual

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Tony Hermawan
Santriwati pondok pesantren di Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, mulai memunguti barang-barang di asrama. Mereka meninggalkan pondok karena pengasuhnya ditangkap polisi karena diduga melakukan pencabulan terhadap 3 orang santriwati. 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Tak bisa dipungkiri, kejadian pelecehan seksual masih sering terjadi di Kabupaten Lumajang. Rentan waktu Januari-Mei 2022, laporan yang masuk di polisi ada 6 kasus.

Teranyar, dugaan kasus pelecehan seksual ini terjadi di pondok pesantren (ponpes) di Desa Curah Petung, Kecamatan Kedungjajang.

Jika diamati, semua korban mengalami pelecehan seksual oleh orang terdekat. Pelakunya, bisa anggota keluarga atau teman terdekat.

Namun ketidaktahuan dan minimnya rasa empati, banyak orang merasa tak melakukan pelecehan. Padahal, korban menanggung rasa malu dan trauma. Beban psikologis akan dibawa korban selamanya jika tidak segera ditangani.

Haz Khoirunisa, Pekerja Sosial Generalis Dinas Sosial Kabupaten Lumajang mengaku miris jika benar terjadi dugaan kasus pencabulan seksual terbaru. Apalagi jika benar korbannya tiga anak di bawah umur.

Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan atensi dan siap mendampingi serta melindungi para korban sebagai upaya mendukung polisi.

"Kami siap jika polisi membutuhkan kami untuk mendampingi korban," kata Khoirunisa.

Baca juga: Tiga Santriwati di Lumajang yang Menjadi Korban Dugaan Pelecehan Seksual Mengalami Trauma

Wanita yang karib disapa Nisa ini juga mengatakan, untuk mencegah kasus pelecehan terulang, pihaknya akan lebih giat melakukan sosialisasi di masyarakat. Tempat yang disasar yakni lembaga pendidikan seperti sekolah dan pesantren-pesantren.

"Secara general, faktornya karena orang terdekat. Orang tua terlalu percaya menitipkan anaknya. Makanya untuk pencegahan, semua elemen masyarakat harus dilibatkan," pungkas dia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved