Berita Blitar
Angka Kemiskinan Naik 9 Persen Selama Pandemi, Ini yang Dilakukan Dinsos Kota Blitar
Angka kemiskinan di Kota Blitar meningkat sekitar sembilan persen selama pandemi Covid-19.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, BLITAR - Angka kemiskinan di Kota Blitar meningkat sekitar sembilan persen selama pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Wali Kota Blitar usai membuka acara sosialisasi Pelayanan Terpadu Masyarakat Miskin (Yandu Maskin) di Aula Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kota Blitar, Rabu (18/5/2022).
"Kami akui sejak terjadi pandemi Covid-19 pada 2020, angka kemiskinan di Kota Blitar meningkat sekitar sembilan persen. Hari ini, kami sosialisasi dengan mitra Dinsos harapannya bisa menekan angka kemiskinan," kata Santoso.
Santoso mengatakan jumlah komulatif warga miskin di Kota Blitar pada 2019 atau sebelum terjadi pandemi Covid-19 sekitar 11.000 warga.
Lalu, pada 2020 atau setelah terjadi pandemi Covid-19, jumlah komulatif warga miskin di Kota Blitar meningkat menjadi sekitar 12.000 warga.
Pada 2021, jumlah warga miskin di Kota Blitar naik lagi menjadi sekitar 12.400 warga.
Dikatakannya, secara teknis Dinsos sudah menjalankan tugas sosial untuk menekan warga miskin di Kota Blitar.
Banyak program bantuan sosial baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang diberikan kepada masyarakat.
"Sejumlah program bantuan seperti BPNT, BST, PKH, dan Rastrada diberikan ke masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan," ujarnya.
Santoso berharap dengan program Pelayanan Terpadu Masyarakat Miskin dari Dinsos, angka kemiskinan di Kota Blitar bisa terus berkurang.
Kepala Dinsos Kota Blitar, Sad Sasmintarti mengatakan program Pelayanan Terpadu Masyarakat Miskin ini untuk penanganan warga miskin secara kolaboratif dengan sejumlah OPD.
Dinsos menggandeng delapan organisasi perangkat daerah (OPD) dalam penanganan masalah kemiskinan di Kota Blitar.
Delapan OPD yang digandeng, yaitu, Diskominfotik, Bappeda, Dinkes, Dinas Pendidikan, Dinas Perumahan Rakyat, DPUPR, Dispendukcapil dan Satpol PP.
"Misalnya, ada aduan dari masyarakat miskin bingung soal tempat tinggal, nanti kami yang membantu mencarikan solusi melalui Dinas Perumahan Rakyat. Jadi, penanganannya terpadu di Dinsos," katanya.
Dikatakannya, Dinsos membuka Pelayanan Terpadu Masyarakat Miskin lewat google, WhatsApp dan pelayanan langsung ke kantor.