Berita Bangkalan

Kabupaten Bangkalan Berharap Tak Ada Pengetatan Pengiriman Sapi ke Luar Madura, Ini Alasannya

Berharap tidak ada pengetatan pengiriman sapi ke luar Madura melalui pelabuhan di Kecamatan Tanjung Bumi

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/ahmad faisol
Tim Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan melakukan pengecekan kondisi kesehatan sapi di Kampung Gendut, Desa Dakiring, Kecamatan Socah, Rabu (11/5/2022) untuk memastikan bebas dari paparan Penyakit Mulut dan Kaki 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Upaya pencegahan terkait penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi memantik perdebatan kritis antara Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan dan Balai Karantina Kementerian Pertanian dalam kesempatan rapat koordinasi di Mapolres Bangkalan, Selasa (10/5/2022).

Bangkalan sebagai kabupaten bebas PMK berharap tidak ada pengetatan pengiriman sapi ke luar Madura melalui pelabuhan di Kecamatan Tanjung Bumi.

Namun pihak Balai Karantina yang berada di bawah Kementerian Pertanian memberlakukan pengetatan mulai 6 Mei 2022.

Pengetatan untuk pengiriman sapi ke luar Madura, dilakukan pihak Balai Karantina dengan tidak mengeluarkan sertifikasi lalu lintas ternak keluar Bangkalan.

Sebelum hasil uji sample sapi-sapi Bangkalan dan Madura diumumkan Laboratorium Balai Besar Veteriner, Yogyakarta.

Namun, lanjutnya, dalam kesempatan rakor tersebut pihaknya mendesak ada ketegasan dan kejelasan terkait batasan waktu yang tidak terlalu lama sehingga pengiriman sapi-sapi ke luar Madura kembali berjalan normal.

“Ketika sudah dinyatakan negatif terkonfirmasi, pengiriman harus segera normal. Karena berdampak sosial dan ekonomi apalagi menjelang Lebaran Kurban. Pemerintah Pusat juga meminta harus tuntas sebelum Hari Raya (Kurban). Apalagi populasi sapi Bangkalan melimpah,” papar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid.

Populasi sapi jantan, betina, usia dewasa ataupun usia anak saat ini di Kabupaten Bangkalan yang terdata Dinas Peternakan setempat sejumlah 276.000 sapi.

Pada 2018, populasi sapi di Bangkalan masih sejumlah 208.000 ekor dan di tahun 2019 populasinya meningkat hingga mencapai 266.897 ekor.

Jumlah tersebut menjadikan Bangkalan sebagai kabupaten dengan populasi terbanyak keempat di Jawa Timur.

Kontribusi populasi sapi Bangkalan terhadap Jawa Timur di tahun 2019 menyentuh angka 4,89 persen dari total 4.637.905 total populasi sapi se Jawa Timur.

“Selain pengetatan untuk pengiriman sapi ke luar Madura, Balai Karantina juga menutup arus pengiriman sapi masuk ke Madura. Hanya saja yang masuk ke Madura sedikit sekali, lebih tinggi banyak sapi Madura dikirim ke luar,” pungkasnya.

Tingginya pengiriman sapi ke luar Madura tidak lepas dari kualitas daging sapi Madura, terbaik di Jawa Timur. Daging sapi Madura berwarna merah cerah, empuk, berserat halus, dan rendah lemak.

Keunggulan lainnya, karkas (berat daging sapi tanpa kepala, kaki, jeroan, dan kulit) sapi Madura mencapai 48 persen dari berat tubuhnya.

Secara nasional, kualitas daging sapi Madura hanya kalah dari daging sapi Bali. Karkas daging sapi Bali mencapai 51 persen dari berat tubuhnya.

Sementara sapi dari daerah lain di Pulau Jawa, memiliki berat karkas hanya 45 persen.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved