Berita Malang Raya

Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta Teliti Sampel Sapi dari Kota Batu yang Suspek PMK

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu menerima laporan dari peternak pada 6 Mei 2022.

Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/benni indo
Sejumlah sapi potong di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Batu. Pemerintah setempat melaporkan 33 sapi suspek PMK. 

Peternak yang mendapati ternaknya mengalami gejala PMK seperti kurang nafsu makan, kuku kaki sakit, mulut berliur, dapat melaporkan langsung ke dinas atau posko.

"Masyarakat tidak perlu panik. Penyakit ini tidak menular ke manusia. Daging dan susunya juga bisa dikonsumsi asal diolah terlebih dahulu," paparnya.

Saat ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sudah mengimbau peternak di Kota Batu tidak menerima atau mengirim hewan ternak dari luar kota. Hal itu untuk meminimalisir potensi penyebara.

Sejumlah kandang ternak telah dilokalisir di Desa Sumbergondo.

Jumlah sapi perah di Sumbergondo ada sebanyak 343, sapi potong sebanyak 104 ekor.

Jumlah sapi perah di seluruh Kota Batu sebanyak 12.579 ekor. Sementara sapi potongnya ada sebanyak 2579 ekor.

PMK disebabkan oleh virus RNA dan tidak dapat diobati, namun dapat dicegah dengan vaksinasi.

Virus ini menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, kerbau, domba dan babi.

Menular sangat cepat melalui kontak langsung dan lewat udara.

Tanda klinis yakni demam, nafsu makan hilang, lepuh di hidung, lidah, mulut dan kuku.
Air liur terus keluar secara berlebihan (hipersalivasi).

"Penyakit ini tidak menular ke manusia, jadi masyarakat tidak perlu panik. Kami sedang menyusun langkah-langkah mitigasi. Kami juga koordinasi hingga ke pemerintah pusat untuk menangani kasus di Kota Batu," tegas Sugeng.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved