Surya Militer

Tim Khusus US Army Kini Temui Pasukan Yonif Raider 515 Kostrad, Latihan Bersama Berlanjut di Jember

Kini giliran pasukan Yonif Raider 515 Kostrad di Jember, Jawa Timur, yang didatangi Tim Mobile Training Team (MTT) SFAB US Army.

Penkostrad
Tim Khusus US Army Kini Temui Pasukan Yonif Raider 515 Kostrad, Latihan Bersama Berlanjut di Jember 

SURYA.co.id - Latihan bersama antara TNI AD dan Tim Khusus US Army hingga saat ini masih berlanjut.

Kini giliran pasukan Yonif Raider 515 Kostrad di Jember, Jawa Timur, yang didatangi Tim Mobile Training Team (MTT) SFAB US Army.

Melansir dari Penerangan Kostrad, Latihan Bersama Yonif Raider 515 Kostrad dengan MTT SFAB US Army Gelombang 2 TA 2022 dibuka oleh Wakil Komandan (Wadan) Yonif Raider 515 Kostrad Mayor Inf Satria Ardiyanta Ibnu Rizal, S.Sos di Aula Soedirman Yonif Raider 515 Kostrad, Tanggul, Jember. Sabtu (07/05/2022).

US Army Security Force Assistant Brigade (SFAB) akan melaksanakan kegiatan Latihan bersama dengan TNI AD selama 14 hari.

Hal ini untuk meningkatkan kemampuan dan penyamaan persepsi satu sama lain untuk menunjang kegiatan Garuda Shield yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus.

Pada sambutannya, Wadan Yonif Raider 515 Kostrad meminta para peserta untuk fokus dan memperhatikan materi pelatihan serta menjaga komunikasi dua arah sesama peserta dan juga pelatih.

Diharapkan dengan diadakan Latihan ini juga dapat menjadikan keakraban,saling bertukar ilmu serta pengalaman,menumbuhkan hubungan emosianal yang baik antara prajurit TNI AD dan Angkatan Darat Amerika Serikat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari hubungan kerja sama militer antara TNI AD dan Angkatan Darat Amerika Serikat.

Sehingga diharapkan terjalin hubungan yang lebih baik secara kedinasan maupun hubungan emosional antara keduanya di kemudian hari.

US Army Datang Lagi ke Indonesia dan Bertemu 400 Prajurit Kostrad

Sebelumnya, Pasukan angkatan darat Amerika Serikat atau US Army kembali datang ke Indonesia, kali ini menemui 400 prajurit Kostrad.

Kedatangan 40 pasukan US Army ini dalam rangka latihan bersama (Latma) yang diberi nama Platoon Exchange (Platex)-I.

Melansir dari rilis Penerangan Kostrad, TNI AD mengikutsertakan 400 prajurit dari satuan Yonif Para Raider 330 Divisi Infanteri 1 Kostrad dan dari pihak US Army melibatkat satuan 2-14 CAV dengan jumlah 40 Prajurit.

Secara resmi latihan bersama antara  TNI AD Indonesia dan Angkatan Darat Amerika Serikat ini dibuka oleh Kepala Staf Divisi Infanteri 1 Kostrad Brigadir Jendral TNI Anton Yuliantoro dan Col Ian Fancis, selaku Chief of ODC, bertempat di Lapangan Tembak 400 Yonif PR 330  Kostrad, Cicalengka, Jawa Barat. Selasa (08/03/2022).

Latma Platex-I ini merupakan latihan yang pertama kalinya bagi TNI AD dengan US Army di Markas Yonif PR 330 Kostrad.

Materi latihan yang diberikan dalam kegiatan Latma Platex-I kali ini antara lain adalah tali temali, Rappeling, Snapling, patroli, PJD, pengintaian, menembak, navigasi darat, Survival, olahraga bersama dan Culture day.

Dalam sambutannya, Kasdivif 1 Kostrad mengimbau kedua pihak harus semangat dalam setiap latihan dan mempunyai rasa percaya diri yang penuh serta antusias.

Sehingga kegiatan latihan dapat berjalan dengan baik serta diselimuti rasa kekeluargaan dan keseriusan, karena kedua pihak akan saling berlatih dan saling berbagi ilmu.

“Melalui latihan bersama ini diharapkan peserta kedua delegasi bisa menunjukkan kemampuannya sekaligus menjalin kebersamaan antar peserta agar terbangun semangat kerjasama yang baik,” tambah Kasdivif 1 Kostrad.

Sementara itu, Colonel Ian Francis menyampaikan terima kasih atas sambutan yang hangat dari TNI AD dan menyatakan bahwa seluruh pasukan harus siap berlatih untuk meningkatkan kemampuan.

Serta jangan lupakan tujuan utama melaksanakan latihan bersama ini yaitu kerjasama/kemitraan.

Melalui latihan bersama ini, diharapkan agar peserta tetap menjaga hubungan antar individu dan satuan dimana kelak apabila datang kesempatan untuk melakukan tugas operasi bersama maka kekuatan kita akan datang dari hubungan dan relasi yang telah ada.

Rencana Besar Jenderal Andika Perkasa dan US Army

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan US Army memiliki rencana besar yang akan dijalankan dalam waktu dekat.

Apalagi kalau bukan latihan bersama antara TNI dan US Army.

Beda dari tahun-tahun sebelumnya, latihan pernag kali ini akan melibatkan sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik.

Sehingga diberi nama Super Garuda Shield.

Rencana ini terungkap dalam salah satu tayangan di channel youtube Jenderal TNI Andika Perkasa.

Dalam video tersebut, tampak Jenderal Andika Perkasa menerima kunjungan Deputy Commanding General US Army Pacifik beserta delegasi dari US Army Pacific terkait rencana latihan bersama.

TNI dan US Army akan kembali menggelar latihan bersama pada tahun ini dengan skala besar di Kawasan Asia Pasifik. 

"Kita selama ini latihan bersama dengan Amerika, dan latihan ini antar angkatan maupun tingkat Mabes TNI sudah berjalan yaa.

Kalau tidak salah kalau Angkatan Darat itu sudah 15 tahun,” kata Jenderal Andika Perkasa.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi dari US Army Pacific juga menjelaskan rencana kegiatan latihan bersama dan konsep yang telah disiapkan untuk materi latihan.

Latihan bersama yang bertajuk “Super Garuda Shield” ini akan melibatkan tiga matra, dan 10 negara di kawasan Asia Pasifik. 

“Terima kasih banyak. Sebuah kehormatan bagi kami berada disini untuk bertemu anda, beserta jajaran untuk berbicara tentang Super Garuda,” kata Mayjen Matthew McFarlane.

"Laksamana Aquino beserta timnya bekerja dan beroperasi secara berbeda, dan dimana kami selalu ingin untuk melakukan latihan tidak hanya sesuatu yang sama setiap tahunnya,” ucap Matthew.

>>>Berikut video selengkapnya

Di video lain, setelah sukses menggelar Garuda Shield, Jenderal Andika Perkasa kini mempersiapkan latihan perang tiga matra TNI dengan Amerika Serikat.

Seperti diketahui, Jenderal Andika Perkasa saat menjabat KSAD sukses menggelar latihan perang TNI AD dan US Army yang diberi nama Garuda Shield.

Keberhasilan ini tampaknya menjadi motivasi Jenderal Andika Perkasa untuk menggelar latihan perang lagi dengan Amerika Serikat.

Jika mengingat jabatannya kini sebagai Panglima TNI, tentunya latihan perang yang akan datang melibatkan tiga matra TNI (AD, AL dan AU).

Wacana latihan perang gabungan trimatra TNI dengan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mencuat saat Jenderal Andika Perkasa menanggapi pertanyaan ANTARA di sela kunjungan Panglima Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, Laksamana John C Aquilino, di Jakarta, Senin.

Kunjungan beberapa hari Aquilino semacam ini merupakan kunjungan persahabatan ke Indonesia oleh pimpinan tertinggi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di wilayah komando pertahanan yang paling luas di dunia, meliputi 14 zona waktu, 36 negara, dan lebih dari 50 persen populasi dunia.

Sebelum bersua dengan pers, kedua perwira tinggi bintang empat itu menyaksikan langsung lokakarya di antara kedua militer yang mengupas berbagai hal tentang operasi gabungan, sebagai hasil dari percakapan dan diskusi mereka selama ini.

Sebelum berjumpa fisik, Perkasa menyatakan bahwa dia sering berkomunikasi jarak jauh dengan Aquilino, dan salah satu topik bahasan pokok mereka adalah meningkatkan hubungan kedua militer dan kualitas kerja sama yang telah dilaksanakan selama ini.

"Kita berencana akan membuat satu latihan, yang bukan meniadakan latihan-latihan di tingkat matra, namun menjadikannya ke dalam suatu latihan yang lebih terintegrasi sehingga kami lebih merasakan nuansa gabungannya.

Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya, secara trimatra," kata Jenderal Andika, melansir dari ANTARA.

Ia menyatakan salah satu tugas pokok TNI adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia dan menjaga keutuhan wilayah NKRI.

"Salah satu tugas TNI adalah meniga keutuhan wilayah Indonesia sehingga apapun pasti akan dilakukan, termasuk selain menggunakan kekuatan sendiri juga --kalau tujuannya sama-- dari negara-negara sahabat yang juga ingin menjaga keutuhan wilayah NKRI, itulah yang kita harapkan," kata dia.

Ia mengaitkan dengan keadaan geografis Indonesia yang sangat didominasi perairan.

"Karena itu kan tugas TNI dan kita punya keterbatasan dalam hal ini, karena wilayah perairan kita hampir lima kali lipat wilayah darat dihadapkan dengan kemampuan dan jumlah sistem kesenjataan yang kita punya pasti di luar kemampuan kita.

Kita memang punya kepentingan yang sama, dalam hal ini tadı, menjaga keutuhan wilayah NKRI sehingga jika ada negara-negara sahabat yang selama ini kita bekerja sama dalam rangka menjaga keutuhan wilayah NKRI itu merupakan bantuan yang sangat luar biasa," kata dia.

Selama ini, TNI memiliki kerangka kerja sama latihan bersama dengan Amerika Serikat, di antaranya Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) antara TNI AL dengan AL Amerika Serikat, Garuda Shield (TNI AD dan AD Amerika Serikat), dan Bomber Exercise (TNI AU dan AU Amerika Serikat), dan banyak lagi yang lain.

Itu semua masih didukung dengan pertukaran pendidikan personel, dan lain-lain.

Pada sisi lain, sistem persenjataan TNI juga banyak yang berasal dari Amerika Serikat atau mengandung komponen dan subkomponen atau sistem yang berasal dari negara itu.

Pada sisi lain, Aqulino menyatakan, "Sangat penting bagi saya hadir di sini, saya menghargai visi dan kepemimpinannya dan hari ini kami bersama membicarakan bagaimana hubungan ini menjadi lebih baik, pada tahap joint force dan lebih tinggi lagi sebagai combine force.

Berlatih bersama pada tingkatan yang lebih tinggi dan kompleks lagi guna menjawab keperluan keamanan bersama di kawasan sehingga bisa memberi kebebasan bernavigasi bagi semua bangsa di Indo-Pasifik dalam keadaan damai dan demi kemakmuran bersama bagi kedua negara.".

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved