Tata Cara Puasa Syawal 6 Hari, Berurutan Atau Tidak? Ini Penjelasan Ulama
Setelah Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal, umat Islam dianjurkan melaksanakan Puasa Syawal sebanyak enam hari.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَي
(Nawaitu shauma ghadin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta’aalaa)
Terjemahannya, "Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunah karena Allah Ta’ala."
Adapun anjuran Puasa Syawal, dijelaskan dalam hadist berikut:
"Diriwayatkan dari Imam bin Hushain r.a bahwa Nabi SAW bertanya kepada seorang lali-laki: "Hai ayab si Fulan! Apakah kamu berpuasa pada hari-hari bulan ini (Bulan Sya'ban)? Laki-laki itu menjawab: "Tidak, ya Rasulullah". Beliau bersabda: "Apabila kamu menyelesaikan puasamu (Pada Bulan Ramadhan). Maka berpuasalah dua hari (pada Bulan Syawal)". Riwayat lain, Imran bis Husain mengatakan: Rasulullah SAW bertanya kepada laki-laki tersebut, "Apakah kamu berpuasa pada hari-hari terakhir bulan Sya'ban)?"
(Hadis Al Bukhari nomor 1983 dikutip dari Buku Ringkasan Hadist Shahih Al-Bukhari disusun Imam Az-Zabidi, terjemahan Achmad Zaidun Cetakan Pustaka Amani Terbit 2020).
Anjuran puasa Syawal juga diriwayatkan Rasulullah seperti yang dijelaskan dalam hadist Muslim berikut:
"Nabi Muhammad SAW bersabda "Barangsiapa berpuasa penuh di Bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam (6) hari di bulan Syawal, maka Pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim). (Pustaka Sunni Salafiyah - KTB)