Berita Lumajang
Jelang Lebaran 2022, Pedagang Daging Sapi Laris Diserbu Pembeli di Kabupaten Lumajang
Tradisi masyarakat mengonsumsi daging sapi ketika momen lebaran membuat pedagang daging sapi diserbu pembeli.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Tradisi masyarakat mengonsumsi daging sapi ketika momen lebaran membuat pedagang daging sapi diserbu pembeli.
Seperti yang terlihat di Pasar Baru Kabupaten Lumajang.
Dari banyak stand-stand yang menjual kebutuhan pangan, yang paling banyak didatangi pembeli yakni pedagang daging sapi. Namun, rupanya ini tak membuat pedagang untung.
Pantauan di lokasi, dari semua bahan pokok pangan memang harga daging sapi yang paling stabil. Sama sekali tidak ada kenaikan.
Perkilogram dijual antar Rp 110-130 ribu, tergantung kualitas daging.
Baca juga: Namanya Dicatut Dalam Sayembara Cari Suami, Perempuan Probolinggo Ini Lapor Polisi : Itu Hoax!
Maka tak heran, stand penjual daging sapi paling banyak diserbu pembeli.
Fatoni, salah seorang penjual daging sapi di Pasar Baru Lumajang mengaku, saking ramainya pembeli, setidaknya sehari membutuhkan 5 ekor sapi.
Dalam sehari, dia bisa menjual daging sapi 1 ton lebih. Stok itu selalu habis. Bahkan bisa kurang.
"Lima hari terakhir pasar ramai," katanya.
Namun, ternyata ramainya pembeli tak serta-merta membuat pedagang untung.
Sebab, harga sapi hidup mengalami kenaikan. Sementara harga jual daging sapi tetap stabil.
"Saya satu sapi rugi sekitar Rp5 juta. Mangkannya banyak pedagang yang malas sebenarnya. Tapi kalau gak jual, kasihan langganan," keluhnya.
Senada dengan Fatoni, Pak Dul salah seorang penjual daging sapi lain merasakan hal yang sama.
Dia menyebut, harga sapi hidup mahal karena banyak pedagang dari luar kota membeli sapi dari Lumajang.
Hal inilah yang membuat peternak sapi memainkan harga.
"Kalau dihitung ya rugi sebenarnya. Sama sekali gak ada untungnya. Yang paling bisa ya tetap jual, tapi gak terlalu banyak," pungkasnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA