Ramadan 2022
Ternyata Ini Sejarah Bagi-bagi Angpao Saat Lebaran, Asalnya dari Abad Pertengahan, Ajarkan 3 Hal
Ternyata, ini sejarah bagi-bagi angpao saat Lebaran, asalnya dari Abad Pertengahan
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Ternyata, ini sejarah bagi-bagi angpao saat Lebaran, asalnya dari Abad Pertengahan.
Ada berbagai tradisi Lebaran yang dilakukan di Indonesia, salah satunya yakni bagi-bagi angpao.
Tradisi bagi-bagi angpao ini biasa dilakukan oleh orang dewasa yang telah memiliki penghasilan.
Angpao-angpo tersebut kemudian dibagikan kepada anak-anak kecil, mulai dari anak, saudara, keponakan, tetangga, dan sebagainya.
Tradisi bagi-bagi angpo Lebaran ini terbilang unik dan mampu menambah suka cita Idulfitri.
Tapi apakah Anda mengetahui asal muasalnya? Jika belum, berikut pemaparannya dilansir Kompas.com dalam artikel 'Menilik Asal Mula Tradisi Berbagi Angpao Saat Lebaran'.
Sejarah Bagi-bagi Angpao Lebaran
Dilansir dari Cash Matters, tradisi berbagi uang Lebaran berasal dari Abad Pertengahan.
Kekhalifahan Fatimiyah di Afrika Utara mulai membagikan uang, pakaian, atau permen kepada anak-anak muda, dan masyarakat pada umumnya saat hari pertama Idulfitri.
Kemudian, pada akhir era Ottoman atau sekitar lima abad kemudian, kegiatan bagi-bagi di hari Lebaran itu lalu mengalami perubahan, hanya dalam bentuk uang tunai dan dibagikan hanya dalam lingkup keluarga.
Tradisi inilah yang bertahan hingga hari ini.
Apa tujuan pemberian uang Lebaran?
Ternyata, selain merupakan tradisi, kegiatan bagi-bagi uang tunai di Hari Raya merupakan satu hal yang mengandung nilai atau makna tersendiri. Berikut adalah 3 di antaranya:
1. Mengelola keuangan pribadi
Dikutip dari The National News, orang dewasa memberikan sejumlah uang tunai di hari Lebaran kepada anak-anak atau saudara yang belum memiliki penghasilan, dimaksudkan agar mereka belajar mengelola uang dan menabung untuk masa depan.