Berita Surabaya
Pemerintah Ajukan 4 Warisan Budaya Takbenda ke Unesco, Seniman Minta Reog Ponorogo Jadi Prioritas
Tim pengusul Reog Ponorogo sebagai ICH UNESCO menegaskan, bahwa seluruh persyaratan telah lengkap.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
"Berdasarkan penjelasan alinea ke-34 Petunjuk Pelaksanaan Konvensi 2003, berkas nominasi Seni Pertunjukan Reog Ponorogo seharusnya mendapat prioritas pertama untuk diperiksa pada Sesi ke-18 Komite Antar-Pemerintah pada tahun 2023," tegas Anggota DPRD Jatim ini.
Untuk diketahui, Kemendikbudristek menominasikan empat elemen budaya Indonesia terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO.
Masing-masing adalah tenun Indonesia, Reog, jamu, dan tempe.
Pengajuan nominasi ini setelah melewati kajian dan tahapan yang panjang sampai akhirnya diajukan secara resmi pada 25 Maret 2022.
"Kami terus mengupayakan agar elemen budaya Indonesia mendapatkan status di tingkat Internasional," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dikutip dari laman resmi Kemendikbud.
"Bukan hanya itu, terpenting adalah agar masyarakat Indonesia turut memberikan perhatian. Termasuk, ikut melestarikan," tegasnya.
Sekalipun demikian, pihaknya mengakui rata-rata suatu negara hanya bisa mengusulkan satu nominasi per dua tahun.
Sebab, dalam menginskripsikan elemen budaya, Komite WBTb UNESCO sejak 2016 telah mengatur batasan jumlah elemen budaya yang dapat diinskripsi sebagai WBTb UNESCO.
Yakni, sebanyak 50 elemen budaya saja per tahun dari 193 Negara Anggota UNESCO.
"Karena keterbatasan sumber daya di UNESCO sendiri, tidak ada jaminan bagi setiap negara bahwa elemen budaya yang dinominasikan akan berhasil menyandang status WBTb UNESCO," katanya.
Sampai saat ini terdapat 12 WBTb Indonesia yang telah berhasil mendapatkan status WBTb Dunia dari UNESCO.
Kedua belas WBTb itu adalah: Wayang (2008); Keris (2008); Batik (2009); Pendidikan dan pelatihan batik (2009); Angklung (2010); Saman (2011); Noken (2012); Tiga genre tari Bali (2015), Seni Pembuatan Kapal Pinisi (2017); Tradisi Pencak Silat (2019); Pantun (2019); dan Gamelan (2021).
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS