Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

KASUS SUBANG TERBARU, Jawaban Yosef Ditanya Nasib Rumah TKP yang Kini Seram dan Kumuh, Mau Dijual?

Delapan bulan berlalu, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum juga terungkap. 

Editor: Musahadah
tribun jabar
Rumah tempat pembunuhan ibu dan anak di Subang yang kini kondisinya seram dan kumuh. Begini reaksi Yosef Hidayah! 

SURYA.CO.ID - Delapan bulan berlalu, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum juga terungkap. 

Kondisi ini membuat rumah tempat korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dihabisi pada 18 Agustus 2021 silam, menjadi tidak terawa, kumuh dan menyeramkan. 

Dikutip dari Tribun Jabar (grup surya.co.id), rumah yang terletak di Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Subang itu tampak banyak ditumbuhi rumput dan ilalang yang menjulang tinggi. 

Dari pantauan Senin (18/4/2022), rumah itu masih terpasang garis polisi. 

Selain itu, bila dilihat dari depan, tepatnya dari seberang jalan, rumah tersebut tampak menyeramkan.

Andi Suhandi, seorang pengendara yang hampir setiap hari melintasi depan TKP tersebut, mengaku tak pernah melihat keanehan-keanehan atau hal mistis saat melintasi rumah saksi bisu pembunuhan ibu dan anak tersebut.

Baca juga: TERBARU KASUS SUBANG, Balasan Danu setelah Disebut Yosef Bohong dan Dusta, Terkuak Alasan Ngilang

"Hampir setiap hari lewat, baik siang maupun malam di depan TKP, namun tak pernah melihat hal-hal mistis," ujar Andi saat ditemui Tribunjabar.id, Senin.

Andi mengatakan, rumah TKP pembunuhan ibu dan anak tersebut memang terlihat menyeramkan kondisinya setelah terjadi peristiwa memilukan itu.

"Kalau dilihat memang kondisi rumah sangat menyeramkan, apalagi di malam hari. Kondisinya terus kosong selama berbulan-bulan. Rumah tersebut mulai ditumbuhi rerumputan hingga tingginya mencapai satu meter lebih," ucap Andi, warga  Segalaherang.

Mengenai pengungkapan kasus, Andi sangat berharap segera terungkap.

"Saya pribadi dan mungkin warga sekitar serta keluarga korban tentunya berharap, kasus ini bisa segera tuntas dan ditangkap dalang atau pelakunya. Karena kasus Jalancagak ini jadi perhatian publik nasional," ucapnya.

Terkait rumah ini, suami almarhumah Tuti, Yosef mengaku belum berpikir akan tetap tinggal di sana atau menjualnya. 

"Kami belum berpikir kesana, terlalu jauh itu," katanya dikutip dari video yang diunggah akun youtube Indra Zainal Chanel. 

Yosef beralasan saat ini hanya memikirkan bagaimana pelaku pembunuh istri dan anaknya itu bisa ditangkap. 

"Kami tetap memikirkan bagaimana pelaku itu bisa ditahan," katanya. 

Disinggung apakah dia trauma jika tinggal kembali di rumah itu, Yosef mengatakan kondisinya saat ini jauh lebih baik. 

Ini berbeda dengan kondisi di awal kasus Subang ini.  

"Kalau awal adik saya meminta pengacara itu karena saya panik

Alhamdulillah setelah ada pengacara, Alhamdulillah saya diberikan ketenangan-ketenangan," katanya. 

Meskipun kini ada pengacara, tidak serta merta secepat itu dia memikirkan nasib asetnya seperti rumah.

Terus Sudutkan Danu 

Saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah terus-terusan menyerang saksi Muhammad Ramdanu alias Danu.
Saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah terus-terusan menyerang saksi Muhammad Ramdanu alias Danu. (youtube)

Berbeda ketika di awal kasus, saat ini Yosef semakin berani berkoar-koar. 

Dia pun tak segan menyudutkan keponakan yang juga saksi kasus ini, Muhammad Ramdanu alias Danu. 

Yosef menyebut Danu telah berbohong, berdusta hingga memfitnah dia. 

Diungkapkan Yosef, kebohongan itu tampak saat Danu mengaku ditelponnya di hari pembunuhan.  

"(Saya) tidak telpon Danu. Bohong, itu dia berbuat bohong. Sangat bohong besar. Dusta itu," ucap Yosef dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Rabu (13/4/2022). 

Yosef memastikan sangat ingat saat itu. 

"Jangankan kepadmengaku ditelpona Danu, kepada Pak Mul (Mulyana-adiknya) aja gak pernah saya hubungi," katanya. 

Yosef juga mengaku tidak pernah ketemu Danu di TKP saat kejadian. 

Dikatakan Yosef, saat dia kerumah ibu angkat Danu untuk mengabarkan kondisi rumahnya yang acak-acakan, dia tidak melihat Danu. 

Begitu juga ketika dia kembali ke rumahnya. 

"Sudah lapor saya di depan langsung diikuti anggota (polisi). Saya tidak bertemu Danu

Itu Danu berdusta lagi. Fitnah itu, fitnah sekali lagi," katanya. 

Yosef juga membantah pernah masuk sama-sama Danu ke dalam TKP.

"Saya tidak ketemu sama sekali dengan Danu. Pada waktu saya langsung dibawa ke komite SMA Jalancagak. Apa yang disampaikan Danu itu dusta. Sama ibu kapolres dia juga berani berdusta," ungkapnya. 

Yosef juga membantah kesaksian Danu yang menyebut dia menggunakan jaket saat lapor ke Polsek Jalancagak, namun setelah itu tidak menggunakan jaket lagi. 

"Sejujurnya apa yang disampaikan Danu itu tidak benar. Itu pembohongan besar, dusta dia itu dusta," kata Yosef dengan nada tinggi. 

Yosef lalu mengurai bahwa saat akan melapor ke polsek dia sudah tidak menggunakan jaket. 

Jaket merah itu dibuka ketika dia baru tiba di rumahnya dan langsung diletakkan di kursi depan rumahnya. 

"Setelah itu lapor ke polsek tidak pakai jaket.

Jadi pengakuan Danu yang berbohong, dusta itu, dusta itu nanti Allah yang akan membuktikan," katanya. 

Tak cuma menyebut Danu berbohong, Yosef juga mencurigai Danu karena dia lah yang digonggong dan digigit anjing pelacak di lokasi kejadian.  

Di tayangan sebelumnya, Yosef juga membongkar perilaku Danu dan tiga saksi lain, karyawan yayasan Bina Prestasi Nasional. 

Mereka adalah Wahyu (Kepala SMK Bina Prestasi Nasional), Kosasih dan Opik. 

Keempatnya belum pernah mengucapkan bela sungkawa kepada dia atas meninggalnya Tuti dan Amel yang sebelumnya menjadi pimpinannya. 

"Betul, semua timnya itu (Danu, Wahyu, Kosasih, Opik), tidak pernah datang sampai sekarang," kata Yosef di channel yang sama. 

Khusus untuk Wahyu, Yosef mengaku bingung dengan sikapnya yang seolah-olah takut padanya. 

Dia pun menuntut pertanggungjawaban Wahyu. 

"Saya lebih bingung. kenapa wahyu takut sama saya?

Dia itu sebagai kasek, harus mempertanggungjawabkan atas segala pertanggungjawabannya

Dari kejadian ini, saya diminta pokoknya pak wahyu terlibat atau tidak terlibat harus ada rasa tanggungjawab dulu. Kenapa harus takut sama saya," katanya. 

Yosef juga mengungkap kecurigaan dari saat Wahyu, Danu, Kosasih dan Opik bersama-sama sebelum kejadian, karena itu dia pun menjulukinya sebagai tim.

"Terakhir juga hari Senin, mereka berempat, Danu, Wahyu, Kosasih dan Opik.
Sekitar jam 10.30 jam 11.00 an lah," ungkapnya.

Reaksi Danu

Muhammad Ramdanu menanggapi santai tudingan-tudingan Yosef dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Muhammad Ramdanu menanggapi santai tudingan-tudingan Yosef dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. (youtube heri susanto/indra zainal chanel)

Mengenai tudingan Yosef ini, Danu menanggapinya santai. 

Saat ditanya apakah telinganya tidak panas mendengar tudingan-tudingan kepadanya, Danu mengelaknya. 

"Alhamdulillah tidak," kata Danu dikutip dari tayangan youtube Heri Susanto, pada Senin (25/4/2022). 

Danu mengaku masih sering berkomunikasi dengan kuasa hukumnya, Achmad Taufan Soedirjo terkait kasusnya. 

Taufan bahkan sering menyakan kabarnya akhir-akhir ini. 

Disinggung tentang sosoknya yang dua minggu terakhir tak lagi eksis di media sosial, Danu membeberkan aktivitas terbarunya. 

Diungkapkan, dia tengah mengikuti kursus membuat kopi sebagai persiapan membuka kedai bersama Heri Susanto. 

"Bukannya ngilang. Danu tekatkan untuk fokus ke kopi dulu," katanya. 

Heri Susanto lalu menantang Danu untuk membuat kopi sesuai hasil kursusnya. 

Dan memang benar, Danu sudah piawai membuat kopi laiknya barista. 

Danu mengaku meskipun kasus Subang belum terungkap, dia tidak bisa berdiam diri. 

"(Kalau Danu diem terus bisa modar) karena tidak makan. Butuh dengan uang bang.
Karena itu harus selalu berkarya".

"Kita mau ngapaian lagi, masak diem terus. Saya harus cari (kerja)," katanya. 

Dia lalu mengutip petuah yang menyebut: silakan aja cari dengan cara yang kamu bisa. asal jangan menggunakan cara yang tidak baik.

Saat diminta tanggapannya tentang tudingan Yosef yang menyebut Danu berbohong, Heri Susanto yang juga kerap mendampingi beralasan ponakan korban Tuti itu sudah memberikan keterangan dan hadir di setiap pemberkasan berita acara pemeriksaan. 

"Adapun ada orang , misalkan saksi lain mengatakan danu bohong atau bagaimana, itu biarkan saja, kita percayakan pada pihak kepolisian," kata Heri diikuti anggukan kepada Danu sambil mengatakan betul. 

Heri berharap Danu tidak pernah menyia-nyiakan kepercayaan.

Danu juga mengucapkan terimakasih atas doa, suport dari semuanya yang mendukung dia dalam bentuk apapun. 

"Apapun yang kalian doakan kepada Danu semoga semua diberikan kesehatan, panjangakan umurnya, ditabahkan rejekinya," ucapnya. (tribun jabar)

Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved