KKB Papua
PIMPINAN KKB PAPUA VIRAL, Panglima OPM Fernando Worabai Koar-koar di Medsos: Tak Akan Ada Damai
Pimpinan KKB Papua, Fernando Worabai, baru-baru ini viral di media sosial. Panglima OPM tersebut berkoar-koar di hadapan pasukannya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
"Papua ini tanah kami. Kami bangsa Papua tidak mau dijajah. Kami mau merdeka dan menjadi negara sendiri," ucap Fernando berapi-api.
Sementara pada video viral yang lain, Fernando Warobai juga merespon rencana pemerintah yang ingin memekarkan wilayah di Tanah Papua.
Dia menyebutkan, bahwa rencana pemerintah itu sangat ilegal. Sebab rencana itu dibuat tanpa persetujuan rakyat Papua.
Rencana pembangunan Papua melalui pemekaran daerah itu, kata Fernando, merupakan tindakan sepihak. Tindakan yang tidak patut diterima oleh bangsa Papua.
Karena itu, katanya, bila rencana itu tidak segera dihentikan, maka revolusi di Papua tidak akan berakhir.
Perencanaan pembangunan itu, katanya, berlawanan dengan semangat revolusi dan perjuangan yang dilakukan TPNPB.
Oleh karena itu, katanya, Jikalau KKB tidak berhenti melakukan tindakan kekejaman, maka itu merupakan jawaban dari jawaban atas rencana pemerintah kolonial Indonesia.
"Tidak akan ada kompromi kalau Indonesia tidak segera angkat kaki dari Papua. Ini tanah kami, ini negeri kami. Kami tidak mau dijajah apalagi oleh Indonesia."
Fernando berulang kali menyebut Indonesia sebagai negara kolonial. Karena baginya, Indonesia merupakan penjajah atas tanah Papua.
"Rencana pemekaran dan pembangunan Papua Tengah dan Papua Utara juga harus dihentikan. Sebab itu berlawanan dengan revolusi Papua. Ini tanah kami," tandas Fernando.
Mengaku Ingin Damai
Sebelumnya, Fernando Warobai jadi sorotan karena menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang bersedia melakukan trauma healing di Kampung Sasawa, Distrik Yapen Barat, Kabupaten Kepulauan Yapen.
Tak hanya itu, Fernando juga mengaku kelompoknya ingin hidup damai.
Ia menyebut kelompoknya tak seperti KKB Papua di wilayah lain yang melakukan aksi teror.
"Ini luar biasa, saya ucapkan terima kasih kepada Komnas HAM yang peduli kepada warga kami di Sasawa," kata Worabai saat diwawancarai, Rabu (20/10/2021) sore.