Surya Militer
KRI Sultan Iskandar Muda Cetak Sejarah Baru & Bikin Kagum Komandan MTF di Lebanon, ini Kehebatannya
Memasuki masa akhir penugasan, KRI Sultan Iskandar Muda 367 kembali mengukir prestasi yang tak henti-hentinya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Memasuki masa akhir penugasan, KRI Sultan Iskandar Muda 367 kembali mengukir prestasi yang tak henti-hentinya.
Kapal perang TNI AL tersebut mendapatkan kepercayaan untuk berperan aktif dalam pembentukan Command Center MTF-NOC (Maritime Task Force-Naval Operation Center) yang baru di MTF Head Quarter Naqoura.
Melansir dari tni.mil.id, KRI SIM-367 diminta mengirimkan perwira-perwira terbaiknya sebagai tenaga pengajar/instruktur di Beirut.
Inspirasi pembentukan Command Center MTF-NOC ini berawal dari kekaguman MTF Commander Rear Admiral Andreas Markus Mugge ketika onboard beberapa kali di KRI SIM-367.
Peninjauan ke Pusat Informasi tempur (PIT) membuat MTF Commander terkesima pada kemampuan PIT KRI SIM-367 yang setara dengan Naval Command Center kapal markas atau Pusat Komando dan Pengendali.
Kekaguman MTF Commander semakin tinggi ketika mengikuti kegiatan Wise Kids at Sea bersama para Pejabat UNIFIL beberapa waktu yang lalu onboard KRI SIM-367.
Para Jenderal tersebut menerima paparan tentang kemampuan operasional kapal serta penggunaan Vessel Monitoring (VM).
Lantas, seperti apa kehebatan KRI Sultan Iskandar Muda?
Melansir dari Wikipedia, KRI Iskandar Muda (367) merupakan kapal ketiga dari korvet kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut.
KRI Iskandar Muda merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2006 khusus untuk TNI-AL.
Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.
Kontrak pembelian dan pembuatan Kapal kelas ini dilakukan pada bulan Januari 2004 dan efektif berlaku sejak 12 Juli 2004.
Kapal dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda.
Setelah sebelumnya rencana untuk membuat kapal di PT PAL Surabaya dibatalkan.
Persenjataan

KRI Diponegoro dilengkapi dengan torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.
Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu:
- Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet varian terbaru MM40 block 2 yang mampu menjangkau target berjarak 180 km.
- Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral versi terbaru TETRAL.
Mistral adalah sistem rudal pertahanan udara jarak sangat pendek, yang dapat digunakan dari berbagai platform, bisa dari kendaraan di darat, kapal, helikopter, bahkan dengan konfigurasi jinjing ala Stinger.
Meriam utama di posisi A dipasang Oto-Melara 76 mm buatan Italia.
Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.[2]
Persenjataan elektronik
- Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi.
Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.[2]
- Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
- Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON
- Sistem Pengumpan: TERMA SKWS
- Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan.
MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis.
Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan.
Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.
Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder.
Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat.
Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.