Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
KASUS SUBANG TERBARU: 4 Pengakuan Kubu Yosef, Serang Bertubi-tubi Danu hingga Curhat Soal Mimin
Update terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kali ini membahas tentang pengakuan kubu Yosef.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, SUBANG - Update terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kali ini membahas tentang pengakuan kubu Yosef.
Yosef merupakan suami Tuti Suhartini dan ayah dari Amalia Mustika Ratu, dua korban kasus Subang ini.
Hal ini membuat Yosef menjadi salah satu saksi kunci yang sangat disorot pengakuannya.
Terbaru, Yosef memberikan pengakuan yang seolah menyerang saksi kunci lain yakni Muhammad Ramdanu alias Danu.
Yosef juga sempat menyinggung istri mudanya, Mimin, dalam pengakuannya.
Berikut ulasan selengkapnya.
1. Singgung Danu
Soal penolakan BAP oleh Danu diungkapkan oleh pengacara Yosef, Rohman Hidayah melalui kanal Youtube Koin Seribu 77.
Awalnya, Rohman menceritakan saksi Yoris Raja Amanullah sekaligus anak dari Yosef.
Sebelumnya, Yoris satu kubu dengan Danu.
Namun, setelah Polda Jabar merilis sketsa terduag pembunuh ibu dan adiknya, Yoris menyeberang ke kubu ayahnya, Yosef hingga saat ini.
Menurut Rohman, Yoris bergabung dengan Yosef atas dasar keinginannya sendiri.
Setelah menceritakan soal Yoris, pengacara Yosef itu kemudian menyinggung saksi Danu.
“Jadi 24 Desember Yoris tanda tangan surat kuasa saya itu,”
“Dari situ dia sadar, selama ini seolah-olah yang dilakukan Yoris itu sama yang dilakukan oleh Danu, padahal tidak ternyata (bersimpangan),” ujar Rohman Hidayat, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (23/4/2022).
Lantas, Rohman menjelaskan BAP yang dilakukan Yoris ada dua fase.
Dua fase tersebut, sebelum didampingi pengacara dan sesudah didampingi pengacara.
Saat itu, tiga hari berturut-turut Yoris menjalani pemeriksaan bersama dengan Danu.
Namun, setelah klarifikasi pemeriksaan anjing pelacak, Rohman mengaku mendapat informasi Danu tidak mau tanda tangan BAP dari Yoris.
2. Heran dengan penyelidikan Polres Subang
Dari hal tersebut, Rohman mengaku merasa heran karena Polres Subang membiarkan ada saksi yang memberikan keterangn tidak pasti.
“Dari situ lah pertanyaan saya, kenapa Polres Subang saat itu membiarkan ada orang memberikan keterangan tidak benar,”
“Padahal kan ini proses demi keadilan, gak boleh dong orang memberikan keterangan begitu saja, menarik keterangannya atau tidak mau menandatangani,” ujarnya.
Rohman mengaku dari tahapan pemeriksaan itu saja pihaknya merasa heran.
“Ini ada apa penyelidikan di Polres Subang itu begitu rumit,” ucapnya.
Bahkan saking rumitnya, hingga akhirnya kasus Subang diambil alih oleh Polda Jabar.
Sebelumnya, kuasa hukum Yosef ini menjelaskan alasan pihaknya kini membiarkan Yosef bicara.
Ia mengaku hal tersebut ia lakukan untuk menunjukkan kepada sejumlah pihak bahwa kliennya bicara bukan berdasar settingannya.
Lebih daripada itu, Rohman mengatakan alasan di awal pemeriksaan Yosef tak banyak bicara demi menjaga mental kliennya.
“Kalau di awal-awal sempat saya jaga karena takutnya beliau (Yosef) ini belum tenang memberikan keterangan,”
“Banyak informasi yang mungkin lupa, banyak fakta yang mungkin teralihkan,” ujar Rohman Hidayat.
Menurutnya, tidak ada rekayasa yang terjadi selama 8 bulan ini dirinya mendampingi Yosef dalam pemeriksaan.
Apa yang ditanyakan penyidik, pihaknya berusaha sampaikan dan jawab.
Terlebih banyak hal-hal detail yang ditanyakan dalam pemeriksaan kasus Subang tersebut.
Kemudian, Rohman mengungkap fakta pemeriksaan kliennya, Yosef.
Ia mengungkapkan di akhir BAP (Berita Acara Pemeriksaan) pihaknya diperlihatkan data digital.
Data digital tersebut berupa data keberangkatan Yosef dari rumah di Cijengkol ke TKP.
“Itu detik, minutasinya ada, jadi gak mungkin ngelak kita itu,”
“Jadi kalau Pak Yosef bilang pada waktu itu masih di rumah, memang sinyal handphone dia ada di situ,” paparnya.
Kemudian, Rohman mengungkap bahwa ada banyak pihak yang memanfaatkan dari ramainya kasus Subang tersebut.
Ia pun menyinggung bagaimana adanya kanal-kanal Youtube hingga media online mengabaikan etika jurnalistik yang mengambil sumber tidak jelas.
Lebih lanjut, Rohman tak memungkiri besarnya publik antusias mengikuti kasus Subang ini sehingga banyak pihak yang memanfaatkan.
Oleh karena itu, saat ini ia memutuskan untuk meluruskan agar tidak terus menjadikan kliennya sebagai pihak yang dicurigai.
3. Yosef 2 kali Danu digigit anjing pelacak
Yosef mulai blak-blakan ungkap fakta tak terduga saat menjalani pemeriksaan kasus Subang.
Yosef yang merupakan suami sekaligus ayah korban mulai berkoar menyinggung saksi yang selama ini dicurigai selain dirinya.
Ia mendadak menyinggung fakta sosok saksi yang digonggong anjing saat pemeriksaan.
Hal ini diungkap Yosef saat berbincang dikutip Tribunjabar.id dalam tayangan diunggah di kanal Youtube Koin Seribu 77, Minggung (17/4/2022).
Yosef menceritakan momen pemeriksaan tersebut sejumlah saksi sengaja di hadirkan di dekat TKP.
Selain dirinya, ada istri mudanya, Mimin Mintarsih, dua anak sambungnya Arigi dan Abi.
Kemudian Wahyu, Danu, Yoris serta Yanti (istri Yoris).
Saat ditanya siapa saksi yang digongong, Yosef bereaksi.
Yosef mengungkap fakta bahwa saksi tersebut bukan saja hanya digongong.
“Itu bukan digongong bu sebtulnya,”
Anjing itu menggongong langsung mengigit,” ungkap Yosef.
Yosef mengatakan jika yang diberitakan saksi digonggong itu tidak tepat melainkan digigit anjing pelacak.
Bahkan Yosef menjelaskan saksi tersebut digigit hingga dua kali.
Namun beruntung pawang anjing pelacak tersebut mencoba menariknya.
Menurutnya pada waktu itu jika anjing pelacak tersebut dibiarkan dikhawatirkan saksi tersebut terluka lebih parah.
Lalu, saat ditanya siapa saksi yang digigit anjing pelacak dimaksud Yosef secara gamblang mengungkap saksi tersebut adalah Danu.
Ia mengatakan hanya Danu satu-satunya saksi di sana yang digigit anjing pelacak saat pemeriksaan.
4. Tak temui istri muda
Yosef mengaku harus menahan diri selama penyelidikan kasus ini berlangsung.
Bahkan, keinginannya untuk tinggal bersama istri mudanya, Mimin MIntarsih harus ditahan sampai empat bulan.
Hal ini dilakukan setelah dia mendapat peringatan keras dari pengacaranya, Rohman Hidayah.
Dikatakan Yosef, ada dua hal yang dipesankan Rohman kepadanya agar penyelidikan kasus ini berjalan lancar.
Pertama, dia dilarang ke Cijengkol, rumah istri mudanya.
"Itu sampai empat bulan lebih saya gak kesana," aku Yosef seperti dikutip dari chanel youtube Koin Seribu 77 pada Sabtu (23/4/2022).
Larangan kedua, ayah Yoris Raja Amanullah ini juga dilarang untuk memasuki tempat kejadian perkara (TKP).
Jika larangan itu dilanggar, Rohman mengancam tidak akan membantunya.
"Tolong, kalau pak Yos tidak menurut sama saya, saya gak akan menjawab," ucap Yosef menirukan ancaman Rohman kepadanya.
Di bagian lain, Yosef mengaku di awal kasus ini dia memang tidak banyak bersuara, dan hanya diwakili sang pengacara, Rohman Hidayat.
Kini, di 8 bulan kasus Subang itu berjalan, akhirnya Yosef mulai berkoar.
Ia juga mengungkap alasan baru sekarang ia bisa bersuara.
Yosef menjelaskan dirinya saat kejadian kematian istri dan anaknya, ia menjadi sasaran sebagai saksi yang dicurigai.
Ia merasa hampir semua pasang mata, kecurigaan dan opini tertuju padanya.
Padahal, di sisi lain saat itu Yosef mengaku bingung apa yang terjadi menimpa istri dan anaknya.
“Terus terang aja, pada waktu itu semua opini dan kecurigaan menuju dan mengarah sangat deras,”
“Bahkan saya juga sampai bingung di situ, kenapa kok, saya tidak tahu apa-apa kok jadi begini,” ujar Yosef, dikutip Tribunjabar.id, Jumat (22/4/2022).
Kemudian Yosef menjelaskan sejak mendapat pendampingan hukum ia memang tidak banyak bicara.
Ia mengaku hal tersebut ia lakukan menurut arahan dan saran pengacaranya, Rohman Hidayat.
Saat itu Yosef disarankan tidak mengeluarkan statement dan tidak banyak berhadapan dengan media.
“Nah, di situ makannya saya tidak banyak mengeluarkan statement kepada media-media,” ujarnya.
Yosef merasa di awal penyelidikan kasus Subang, ia mendapat tekanan.
Ia merasa semua keterangannya disangkal dan diduga-duga.
Suami korban ini juga mengaku merasa seolah-olah dirinya yang benar dianggap salah pada waktu itu.
Karena alasan itu, ia memutuskan untuk tidak lebih banyak bicara di awal proses penyelidikan kasus Subang tersebut.
Selama itulah Yosef bersabar menerima keadaan, banyaknya kecurigaan, menyudutkan dirinya hingga melakukan pencamaran nama baik sekalipun ia abaikan.
Namun, ia merasakan hal tersebut kini sudah jaluh lebih membaik.
Lalu, Yosef menyinggung bahwa di awal kasus ia diam bukan berarti dirinya takut dan bersalah.
Ia mengaku ingin menghargai penyidik dan penyelidikan kepada kepolisian.
Yosef mengatakan alasan ia mau bicara dan berani bicara sekarang untuk membuka mata pihak yang menyudutkannya.
“Saya mau bicara dan berani bicara itu membantu dan membuka mata hati semua siapa saya yang sebenarnya,”
“Karena dibiarkan malah semakin menjadi, Youtuber Youtuber yang tidak tahu diri, bisanya merendahkan, menuduh dan menggiring opini liar yang tidak jelas bahkan mencemarkan nama baik,” paparnya.
Yosef juga menyinggung adanya pihak yang membuat kebohongan hingga prediksi.
Lebih lanjut, Yosef meyakini kepolisian bekerja keras dalam mengungkap kasus perampasan nyawa istri dan anaknya
"Jangan hanya PHP. Jangan seklai-kali PHP, lebih baik terbuka biar lebih jelas.
Kita tidak mau memojokkan, kita tahu ini proses tidak semudah apa yang diharapkan korban. Tetap proses waktu," ujarnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/yosef-dicecar-penyidik-tentang-atap-dan-tanggal-di-lokasi-pembunuhan-ibu-dan-anak-di-subang.jpg)