WASAPADA Email Mengaku dari WhatsApp (WA), Berisi Virus Berbahaya yang Berkedok Pesan Suara
Pengguna WhatsApp (WA) perlu berhati-hati jika mendapat email yang mengaku dari pihak WhatsApp. Berisi Virus Berbahaya yang Berkedok Pesan Suara.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Pengguna WhatsApp (WA) perlu berhati-hati jika mendapat email yang mengaku dari pihak WhatsApp.
Karena bisa saj email tersebut berisi virus berbahaya yang dapat menyebar jika dibuka.
Virus tersebut biasanya berkedok pesan suara WhatsApp (WA).
Diketahui, Modus baru pencurian data secara digital kembali ditemukan.
Modus yang dipakai kali ini dilakukan dengan menyamar menjadi notifikasi pesan masuk WhatsApp melalui e-mail.
Pelaku akan mengirimkan e-mail kepada target, mengaku sebagai notifikasi WhatsApp, dan mengatakan bahwa target memiliki pesan suara yang belum terbaca.
Penipuan berkedok notifikasi pesan masuk WhatsApp ini sudah menyasar setidaknya 27.655 alamat e-mail.
Data yang diincar oleh pelaku tidak lain seperti kata sandi yang disimpan di browser, informasi mengenai data pribadi, dompet cryptocurrency, nomor kartu kredit, dan file yang disimpan di komputer.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Hati-hati Terima E-mail dari "WhatsApp" Berisi Pesan Suara'.
Praktek phising ini pertama kali ditemukan oleh peneliti dari perusahaan software Armorblox.
Selain mengaku sebagai WhatsApp Notifier atau pengingat pesan masuk, pelaku juga mencantumkan tanggal "pesan suara" tersebut dikirim beserta durasi pesan itu.
Di bawahnya juga tercantum tombol play untuk memutar "pesan" tersebut.
Jika korban memencet tombol play yang ada di dalam e-mail, korban akan diarahkan ke laman yang meminta korban untuk memencet pilihan Allowatau izinkan.
Untuk mengelabuhi korban agar memencet tombol Allow, pelaku akan berpura-pura meminta korban untuk membuktikan apakah korban bukan robot dengan memencet tombol Allow.
Terkesan sederhana, tapi bagi pengguna yang tidak sadar, langkah ini cukup efektif untuk mengelabuhi.