Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE KASUS SUBANG, Pihak Yosef Kecewa ke Polres Subang, Sebut Tak Mampu karena Perlakukan Danu ini
Menjelang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang diungkap polisi, pihak Yosef Hidayah dan Yoris Raja Amanullah terus bermanuver.
SURYA.CO.ID - Menjelang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang diungkap polisi, pihak Yosef Hidayah dan Yoris Raja Amanullah terus bermanuver.
Terbaru, kuasa hukum Yosef dan Yoris, Rohman Hidayat menyebut ketidakmampuan Polres Subang mengungkap kasus ini.
Rohman Hidayat bahkan menyebut Polres Subang membiarkan orang yang memberikna keterangan tidak benar.
Tudingan Rohman ini terkait pemeriksaan terhadap saksi Muhammad Ramdanu alias Danu.
Disebutkan, Danu diperiksa penyidik Polres Subang setelah diendus dan digigit anjing pelacak saat berada di lokasi kejadian.
Baca juga: TERBARU KASUS SUBANG, Yosef, Yoris dan Mimin Kian Percaya Diri ke Polres, Serang Danu Bertubi-tubi
Saat itu Danu diperiksa bersama dengan Yoris.
Dan, lanjut Rohman, saat itu Danu tidak mau menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP).
"Pertanyaan saya, kenapa Subang (Polres Subang) pada saat itu membiarkan orang yang memberikan keterangan tidak benar. Padahal ini proses pro justicia, demi keadilan ya. Gak boleh dong orang memberikan keterangan begitu saja kemudian menarik keterangannya atau tidak mau menandatangani
dari tahapan-tahapan itu," ujar Rohman dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Jumat (22/4/2022).
Kondisi ini membuat Rohman bingung, hingga pada akhirnya menyimpulkan bahwa penyidikan di Subang begitu rumit.
"Dari tahapan-tahapan itu saya sudah bingung. Ini ada apa, penyidikan di Subang begitu rumit. Ibu kapolres berjanji ada titik terang terus," sindir Rohman.
Rohman lalu menyebut ketidakmampuan Polres Subang membuat kasus ini akhirnya diambilalih Polda Jabar.
"Ini bukan diserahkan, ini diambilalih. Bahwa Polres Subang jelas tidak mampu menyelidiki kasus ini, sampai akhirnya Polda Jabar mengambil sikap, bahkan Mabes Polri," ungkapnya.
Tak hanya menyoroti kinerja Polres Subang yang dianggapnya tidak mampu, Rohman juga kembali melancarkan serangan ke saksi Danu.
Menurutnya, kesaksian yang diberikan Danu ke penyidik berbelit-belit.
Hal ini terjadi sebelum dia didampingi pengacara dari ATS Law Firm.
Sementar setelah didampingi pengacara, kesaksiannya lebih terarah.
Rohman juga memastikan apa yang dilakukan Yoris sangat berbeda dengan Danu, karena itu kesaksian keduanya tidak bisa disamakan.
Yosef Lancarkan Serangan ke Danu

Di bagian lain, Yosef kini semakin membabi-buta menyerang saksi Muhammad Danu alias Danu.
Yosef tak segan menyebut Danu berbohong dan berdusta.
Seperti saat mengomentari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam TVOne yang menampilkan keterangan, saudara Tuti Suhartini, Lilis Sulastri.
Di tayangan itu Lilis mengaku sebelum masuk datang ke lokasi kejadian, Yosef meminta keponakannya, Muhammad Ramdanu alias Danu untuk masuk ke rumahnya.
"Waktu pagi, hari Rabu, Danu itu ditelpon Yosef, suruh ke sana, masuk rumah, pas ngeliat rumahnya berantakan. Yosef itu yang nyuruh," ucap Lilis.
Pengakuan Lilis itu pun langsung ditanggapi keras Yosef.
"(Saya) tidak telpon Danu. Bohong, itu dia berbuat bohong. Sangat bohong besar. Dusta itu," ucap Yosef dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Rabu (13/4/2022).
Yosef memastikan sangat ingat saat itu.
"Jangankan kepada Danu, kepada Pak Mul (Mulyana-adiknya) aja gak pernah saya hubungi," katanya.
Menurut Yosef, pernyataan Lilis itu berasal dari pengakuan Danu.
"Lilis juga tidak tahu yang sebenarnya. Makanya banyak kesaksian-kesaksian palsu, banyak berita dari seorang Danu. Di depan ibu kapolres langsung itu," ujarnya.
Yosef juga mengaku tidak pernah ketemu Danu di TKP saat kejadian.
"Sebenarnya saya itu tidak tahu dan tidak ketemu danu. Kasihan Lilis dibohongi Danu," katanya.
Dikatakan Yosef, saat dia kerumah ibu angkat Danu untuk mengabarkan kondisi rumahnya yang acak-acakan, dia tidak melihat Danu.
Begitu juga ketika dia kembali ke rumahnya.
"Sudah lapor saya di depan langsung diikuti anggota (polisi). Saya tidak bertemu Danu
Itu Danu berdusta lagi. Fitnah itu, fitnah sekali lagi," katanya.
Yosef juga membantah pernah masuk sama-sama Danu ke dalam TKP.
"Saya tidak ketemu sama sekali dengan Danu. Pada waktu saya langsung dibawa ke komite SMA Jalancagak. Apa yang disampaikan Danu itu dusta. Sama ibu kapolres dia juga berani berdusta," ungkapnya.

Yosef juga membantah kesaksian Danu yang menyebut dia menggunakan jaket saat lapor ke Polsek Jalancagak, namun setelah itu tidak menggunakan jaket lagi.
"Sejujurnya apa yang disampaikan Danu itu tidak benar. Itu pembohongan besar, dusta dia itu dusta," kata Yosef dengan nada tinggi.
Yosef lalu mengurai bahwa saat akan melapor ke polsek dia sudah tidak menggunakan jaket.
Jaket merah itu dibuka ketika dia baru tiba di rumahnya dan langsung diletakkan di kursi depan rumahnya.
"Setelah itu lapor ke polsek tidak pakai jaket.
Jadi pengakuan Danu yang berbohong, dusta itu, dusta itu nanti Allah yang akan membuktikan," katanya.
Sebut Danu digigit anjing pelacak
Yosef dalam tayangan Youtube Koin Seribu 77, Minggu (17/4/2022) menceritakan momen saat para saksi dihadirkan ke dekat TKP.
Selain dirinya, ada istri mudanya, Mimin Mintarsih, dua anak sambungnya Arigi dan Abi.
Kemudian Wahyu, Danu, Yoris serta Yanti (istri Yoris).
Saat ditanya siapa saksi yang digongong, Yosef bereaksi.
Yosef mengungkap fakta bahwa saksi tersebut bukan saja hanya digongong.
“Itu bukan digongong bu sebetulnya,”
“Anjing itu menggongong langsung mengigit,” ungkap Yosef.
Yosef mengatakan jika yang diberitakan saksi digonggong itu tidak tepat melainkan digigit anjing pelacak.
Bahkan Yosef menjelaskan saksi tersebut digigit hingga dua kali.
Namun beruntung pawang anjing pelacak tersebut mencoba menariknya.
Menurutnya pada waktu itu jika anjing pelacak tersebut dibiarkan dikhawatirkan saksi tersebut terluka lebih parah.
Lalu, saat ditanya siapa saksi yang digigit anjing pelacak dimaksud Yosef secara gamblang mengungkap saksi tersebut adalah Danu.
Ia mengatakan hanya Danu satu-satunya saksi di sana yang digigit anjing pelacak saat pemeriksaan.
Di tayangan sebelumnya, Yosef juga membongkar perilaku Danu dan tiga saksi lain, karyawan yayasan Bina Prestasi Nasional.
Mereka adalah Wahyu (Kepala SMK Bina Prestasi Nasional), Kosasih dan Opik.
Keempatnya belum pernah mengucapkan bela sungkawa kepada dia atas meninggalnya Tuti dan Amel yang sebelumnya menjadi pimpinannya.
"Betul, semua timnya itu (Danu, Wahyu, Kosasih, Opik), tidak pernah datang sampai sekarang," kata Yosef di channel yang sama.
Khusus untuk Wahyu, Yosef mengaku bingung dengan sikapnya yang seolah-olah takut padanya.
Dia pun menuntut pertanggungjawaban Wahyu.
"Saya lebih bingung. kenapa wahyu takut sama saya?
Dia itu sebagai kasek, harus mempertanggungjawabkan atas segala pertanggungjawabannya
Dari kejadian ini, saya diminta pokoknya pak wahyu terlibat atau tidak terlibat harus ada rasa tanggungjawab dulu. Kenapa harus takut sama saya," katanya.
Yosef juga mengungkap kecurigaan dari saat Wahyu, Danu, Kosasih dan Opik bersama-sama sebelum kejadian, karena itu dia pun menjulukinya sebagai tim.
"Terakhir juga hari Senin, mereka berempat, Danu, Wahyu, Kosasih dan Opik.
Sekitar jam 10.30 jam 11.00 an lah," ungkapnya.
Hingga berita diunggah, belum ada reaksi balik pihak Danu terkait pengakuan Yosef ini. (tribun jabar)