SOSOK Janda PNS Jadi Rebutan Kasatpol PP Makassar dan Honorer Dishub Picu Pembunuhan, Kirim Algojo
Inilah sosok janda PNS berparas cantik yang diduga menjadi penyebab Kasatpol PP Makassar dan honorer Dishub rebutan hingga jadi pemicu pembunuhan.
SURYA.co.id | MAKASSAR - Inilah sosok janda PNS berparas cantik yang diduga menjadi penyebab Kasatpol PP Makassar dan honorer Dishub rebutan hingga jadi pemicu pembunuhan.
Janda berinisial RCH itu ternyata mempunyai jabatan. Dia menjabat sebagai kepala seksi di Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar.
Dia pernah menjadi anak buah Kasatpol PP Makassar, Muhammad Iqbal Asnan. Pasalnya, Iqbal Asnan pernah menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Dishub Makassar.
Sementara, korban yang ditembak mati merupakan honorer Dishub, yakni Najamuddin Sewang.
Najamuddin Sewang sendiri menjadi honorer atas bantuan Iqbal Asnan. Adapun Iqbal Asnan membantu Najamuddin Sewang karena kakaknya merupakan temannya.
Namun, kabar janda cantik itu sering semobil dengan Najamuddin Sewang membuat telinga Iqbal Asnan merah.
Bahkan, ada indikasi Iqbal Asnan mengirimkan seorang anggota polisi aktif untuk menghabisi nyawa Najamuddin Sewang dengan imbalan uang nyaris Rp 100 juta pada Minggu (3/4/2022).
Menurut informasi yang dihimpun reporter Tribun Timur, Iqbal Asnan dan RCh telah menikah siri.
Baca juga: ISI CHAT Ini Bikin Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Cemburu Buta dan Fakta Baru Sosok Ziath Ibrahim
Adapun Iqbal Asnan sendirit sebenarnya sudah memiliki istri sah yang menjabat lurah di sebuah kelurahan.
RCH merupakan wanita yang terlibat dalam dugaan cinta segitiga. Dia dikabarkan berstatus janda.
RCH memiliki jabatan mentereng di Dishub Kota Makassar, yakni sebagai Kepala Seksi.
Kabar kedekatan RCH dengan Kasatpol PP Makassar sudah menjadi rahasia umum di kalangan jajaran Pemkot Makassar.
Bahkan, Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengakui juga sudah mengetahui rumor yang selama ini berhembus bahwa anak buahnya yakni Kasatpol PP M Iqbal Asnan memiliki hubungan gelap dengan wanita berinisial RCH yang berdinas di Dishub Kota Makassar.
"Namanya rumor sering kita dengar," katanya dilansir dari Tribun Timur, Minggu (17/4/2022).
Menurut Danny Pomanto, RCH aktif di olahraga bela diri, karate.
"Iya (pernah dengar), kalau nda salah dia pengurus karate, saya kan ketua Porki Makassar," terangnya.
Nikah siri
Informasi yang diterima Tribun Timur, Kasatpol PP Kota Makassar dan RCH sudah menikah siri.
"Informasi yang beredar seperti itu, tapi saya belum bisa pastikan iya atau bukan karena yang bersangkutan tidak pernah menyampaikan secara langsung," ucapnya.
Keduanya telah bersama, jauh sebelum kehadiran Najamuddin Sewang.
Baca juga: Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Cemburu Usai Baca Chat Bagus Prasetya Lazuardi dengan Anak Tirinya
Najamuddin Sewang, kata dia masuk sebagai honorer Dishub saat M Iqbal Asnan jabat Plt Kepala Dinas Perhubungan pada 2019 lalu.
Kemudian, selang beberapa waktu, rumor terkait kedekatan antara RCH dan Najamuddin Sewang yang merupakan anak baru di Dishub Makassar juga beredar.
"Itu gosip yang beredar, lagi-lagi saya tidak bisa bilang benar atau tidak, itu hanya cerita yang beredar," katanya.
Beredarnya rumor tersebut dibarengi dengan kebersamaan antara Najamuddin Sewang dan RCH yang sering disaksikan pegawai lainnya.
Ia mengatakan, keduanya kerap kali bersama, bahkan Najamuddin Sewang sering menjadi supir RCH.
"Biasa diliat turun dari mobilnya yang bersangkutan, barang kali dia yang supiri atau bagaimana," bebernya.
Ancaman ke kakak korban
Kepedihan begitu dirasakan Juni Sewang saat mengetahui nyawa adiknya dihabisi oleh Kasatpol PP Makassar, Muhammad Iqbal Asnan yang notabene adalah teman sekolahnya.
Juni Sewang tak mengira bahwa pria yang sudah dikenalnya sejak sekolah itu tega menghabisi nyawa sang adik, Najamuddin Sewang.
Apalagi, Iqbal Asnan yang merupakan seorang pejabat melakukan aksi sadisnya itu karena masalah rebutan wanita dengan korban.
Juni Sewang menceritakan jika sebenarnya dirinya berteman dengan Iqbal Asnan sejak dulu.
"Kami satu almamater," kata Juni Sewang dilansir dari Tribun Timur, Minggu (17/4/2022).
Miliki bukti kuat
Juni Sewang sendiri memiliki bukti kuat bahwa memang Kasatpol PP Makassar itulah yang menghabisi nyawa sang adik yang berdinas di Dishub Kota Makassar.
Suatu ketika Juni Sewang ditelepon Iqbal Asnan agar mengingatkan Najamuddin Sewang tak menganggu sosok perempuan yang berdinas di Dishub Makassar.
Saat itu, Iqbal Asnan masih menjabat Plt Kadis Perhubungan Makassar.
"Pak Iqbal telepon langsung ke saya, 'Jun, ini adikmu cari gara-gara sama saya. Kalau bukan ini adikmu, saya sudah habisi'. Itu yang dilontarkan," ujar Juni Sewang mengingat ancaman dari Iqbal Asnan kepada adiknya.
Saat itu dia kemudian mencari tahu sebab Iqbal Asnan marah kepada adiknya.
"Kenapa ada bahasa seperti itu yang keluar (dari Iqbal Asnan), Pak Kadis (Kadis Perhubungan) saat itu," kata Juni Sewang lebih lanjut.
"Setelah dia jelaskan, ada (perempuan) yang didekati ( Najamuddin Sewang) dan yang didekati itu punya hubungan dekat dengan Pak Kadis pada saat itu," tuturnya.
Kata kakak korban, wanita yang diperebutkan antara pelaku dan korban itu memiliki jabatan cukup mentereng di jajaran Pemkot Makassar.
Wanita itu menjabat salah satu kepala seksi di Dishub Kota Makassar, dimana merupakan tempat korban berdinas.
Wanita itu juga pernah menjadi anak buah pelaku yang pernah menjabat Kadishub Makassar sebelum menjadi Kasatpol PP Makassar.
"(Yang didekati) salah satu kepala seksi di Dishub," katanya.
Juni Sewang kemudian menyebut perempuan tersebut berinisial RCH.
"Perempuan yang dimaksud itu benar inisial RCH," kata Juni Sewang.
Diduga bayar algojo Rp 84 juta
Kasus pembunuhan pegawai Dishub Makassar, Najamuddin Sewang terus bergulir.
Diberitakan sebelumnya, awalnya Najamuddin Sewang diduga tewas kecelakaan tunggal di Jl Danau Tanjung Bunga, Minggu (3/4/2022) siang.
Namun setelah jasadnya hendak dikafani, keluarga menemukan adanya lubang di tubuh almarhum.
Polisi akhirnya turun tangan.
Setelah hampir dua minggu kasusnya bergulir, polisi mengungkap siapa otak pembunuhan dan motifnya, serta peran tersangka lainnya.
Kepala Satpol PP Makassar, M Iqbal Asnan ditetapkan sebagai tersangka sekaligus otak pembunuhan almarhum Najamuddin Sewang.
Iqbal Asnan meminta tolong oknum polisi inisial SR sebagai eksekutor untuk menghabisi Najamuddin Sewang.
Dari perannya itu, SR mendapatkan uang Rp 85 juta sebagai uang terima kasih.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto saat konferensi pers di Aula Mapolrestabes, Senin (18/4/2022), menjelaskan uang itu bukanlah untuk membayar jasa SR.
Disebutkan, Iqbal Asnan memberikan uang tersebut sebagai ucapan terima kasih.
"Uang Itu bukan untuk membayar, tapi ucapan terimakasih saja," ujar Kombes Pol Budhi Haryanto.
Adapun alasan SR membantu Iqbal Asnan karena ikut merasakan sakit hati.
"Eksekutor ini juga ikut sakit hati ketika si otak pelaku disakiti perasaannya oleh si korban," kata Budhi.
Akibat dari tindakan oknum anggota Polri tersebut, Kombes Pol Budhi Haryanto, menegaskan pelaku akan mendapatkan hukuman yang lebih berat.
"Kita sesuaikan dengan peraturan yang ada. Kita akan proses dan berikan sanksi yang lebih berat," katanya.
"Disamping hukuman pidana. Kita akan lakukan proses melalui kode etik," lanjutnya.
Beli Senjata Online
SR memperoleh senjata itu melalui online yang juga terlibat jaringan teroris.
"Senjata ini dibeli melalui online yang setelah kita selidiki ternyata terkait dengan jaringan teroris," ujarnya.
Dalam press release itu juga dihadirkan barang bukti Ada dua motor yang dihadirkan.
Yaitu motor Mio hitam berplat nomor DD 4412 DY yang dikendarai Najamuddin Sewang.
Dan motor matik Beat berplat DD 5951 KD yang dikendarai pelaku atau eksekutor.
Selain itu juga dihadirkan barang pistol jenis revolver yang digunakan menghabisi nyawa Najamuddin.
Juga puluhan selongsong atau amunisi yang diamankan polisi.
Otak pembunuhan
Sebelumnya diberitakan, polisi yang dipimpin Kapolrestabes Makassar, Kombes Budhi Haryanto menangkap Iqbal Asnan dan 3 orang lainnya.
Ketiganya adalah insial S, AKM, dan A.
Iqbal Asnan ditangkap di rumahnya di Jalan Muh Tahir, Kota Makassar, Sulsel, Sabtu sore kemarin.
Satreskrim Polrestabes Makassar kini telah menetapkan keempatnya sebagai tersangka.
Penangkapan Iqbal Asnan berselang 2 pekan setelah kematian Najamuddin Sewang.
Nyawa Najamuddin Sewang dihabisi eksekutor di Jalan Danau Tanjung Bunga, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Makassar, Ahad atau Minggu (3/4/2022), sekitar pukul 10.45 Wita.
Awalnya, korban diduga meninggal karena kecelakaan lalu lintas tunggal sebab terjatuh dari sepeda motor.
Namun, belakangan terungkap jika korban tewas ditembak sebab di bawa ketiak kirinya bersarang proyektil peluru.
Polisi lalu membawa proyektil peluru tersebut ke laboratorium forensik untuk diperiksa.
Guna mengungkap siapa pelaku penembakan dan apa motifnya, polisi memeriksa 20 saksi dalam tempo hampir 2 pekan.
"Adapun saksi yang sudah kita periksa sebanyak 20 orang. Untuk tersangka kita tetapkan 4 orang. Keempat pelaku beriinisial S, MIA (M Iqbal Asnan), AKM dan A," ujar Kombes Budhi Haryanto dalam konferensi pers di Mapolrestabes Makassar.
Kombes Budhi Haryanto sekaligus mantan Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Jateng mengungkap peran keempat tersangka.
Iqbal Asnan disebutkan merupakan otak dari pembunuhan berencana pada 3 April lalu itu.
Sementara SR, AKM, dan A disebut berperan sebagai eksekutor, pemantau, atau penggambar di lokasi.
"Ada otak pelaku, ada yang merencanakan terus sampai dengan eksekutor. Sementara otak pelaku adalah pejabat Kota Makassar (M Iqbal Asnan)," kata Kombes Budhi Haryanto.
Motif asmara
Motif asmara pun disebut mendalangi pembunuhan Najamuddin Sewang.
Menurutnya, Iqbal Asnan dan almarhum Najamuddin Sewang terlibat cinta segitiga dengan seorang perempuan.
"Untuk motif dari para pelaku ini adalah cinta segitiga, maupun motif pribadi," kata Kombes Budhi Haryanto.
Atas dasar itu, ia pun memastikan kasus penembakan itu bukanlah aksi teror.
"Jadi saya ulangi tidak ada teror di Kota Makassar ini, tapi ini adalah motif atau masalah pribadi," kata perwira menengah Polri itu.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Bukan Uang Jasa, Ini Alasan Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan Beri Rp 85 Juta ke Penembak Najamuddin