Berita Surabaya
Jelang Lebaran 2022, DPRD Jatim Pastikan Kawal Ketahanan Pangan
DPRD Jawa Timur memastikan terus mengawal stabilitas bahan pokok utamanya jelang Lebaran.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - DPRD Jawa Timur memastikan terus mengawal stabilitas bahan pokok utamanya jelang Lebaran.
Baik dari stok hingga harga di pasaran bakal terus dipantau kalangan dewan.
Anggota Komisi B DPRD Jatim Noer Soetjiepto menyatakan pihaknya yang memiliki tupoksi di bidang perekonomian berkomitmen mengawal hal tersebut.
Penegasan ini juga disampaikan Noer Soetjiepto saat menerima aksi elemen mahasiswa dan berdialog di DPRD Jatim, Senin (18/4/2022) sore.
Baca juga: Peringati Nuzulul Quran, Pemkab Banyuwangi Khatamkan Al Quran 3.000 Kali
Puluhan mahasiswa yang melakukan demonstrasi tersebut di antaranya memang membawa isu tren kenaikan harga bahan pokok.
Sebelumnya mereka meminta komitmen pemerintah agar harga bahan pokok tak melambung mendekati perayaan Idul Fitri atau Lebaran.
Baca juga: Buka Puasa Bareng Anak Yatim, Bupati Mas Dhito Beri Wejangan Pentingnya Memahami Ideologi Pancasila
"Menyangkut ketahanan pangan, kami bersama Gubernur Jawa Timur terus memperhatikan semua itu," kata Noer Soetjiepto, dikutip Selasa (19/4/2022).
Politisi Partai Gerindra itu tak memungkiri menjelang ramadan memang sejumlah bahan pokok terpantau merangkak naik.
Tren itu biasanya memang terjadi pada hari-hari besar keagamaan maupun tahun baru.
Noer Soetjiepto menegaskan saat ini di Jawa Timur pemerintah sudah menyiapkan berbagai hal.
Misalnya untuk stok daging sapi, Jawa Timur menyiapkan jutaan ekor sapi.
Baca juga: Cara Produsen Kue Kering Lebaran di Kabupaten Trenggalek Siasati Harga Bahan Produksi yang Melambung
Hal ini juga berlaku untuk stok beras di Jawa Timur yang diyakini akan aman.
"Beras kita cukup karena di bulan April ini di beberapa daerah sudah melakukan panen. Sehingga Insyaallah untuk beras, Jawa Timur cukup," jelasnya.
Selain itu, Noer Sotjiepto menyebut Komisi B bakal melakukan sidak pasar.
"Di bulan Ramadan kami keliling Jawa Timur untuk melihat kondisi pasar yang sebenarnya," tegasnya.