Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE PEMBUNUHAN SUBANG, Saudara Tuti Dituding Berbohong Gara-gara Danu, Yosef Bantah Sirami TKP

Menjelang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat diungkap polisi, saksi Yosef Hidayah terus berkoar. 

Editor: Musahadah
youtube kompas tv/tribun jabar
Yosef membantah telah menyirami TKP pembunuhan ibu dan anak di Subang. Yosef bahkan menuding saudara Tuti berbohong gara-gara Danu. 

SURYA.CO.ID - Menjelang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat diungkap polisi, saksi Yosef Hidayah terus berkoar. 

Terbaru suami korban Tuti Suhartini dan ayah korban Amalia Mustika Ratu ini menyerang saudara iparnya, Lilis. 

Yosef menyebut Lilis Sulastri yang merupakan saudara kandung Tuti Suhartini telah berbohong. 

Ini terkait pengakuan Lilis saat hari kejadian pembunuhan Tuti dan Amel pada Rabu, 18 Agustus 2021 silam. 

Dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Malam TVOne, Lilis mengaku sebelum masuk datang ke lokasi kejadian, Yosef meminta keponakannya, Muhammad Ramdanu alias Danu untuk masuk ke rumahnya. 

Baca juga: TERBARU KASUS SUBANG, Mimin Datangi Polres, Yoris Didesak Protes Polisi dan Kabar Terkini Pacar Amel

"Waktu pagi, hari Rabu, Danu itu ditelpon Yosef, suruh ke sana, masuk rumah, pas ngeliat rumahnya berantakan. Yosef itu yang nyuruh," ucap Lilis. 

Pengakuan Lilis itu pun langsung ditanggapi keras Yosef

"(Saya) tidak telpon Danu. Bohong, itu dia berbuat bohong. Sangat bohong besar. Dusta itu," ucap Yosef dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Rabu (13/4/2022). 

Yosef memastikan sangat ingat saat itu. 

"Jangankan kepada Danu, kepada Pak Mul (Mulyana-adiknya) aja gak pernah saya hubungi," katanya. 

Menurut Yosef, pernyataan Lilis itu berasal dari pengakuan Danu. 

"Lilis juga tidak tahu yang sebenarnya. Makanya banyak kesaksian-kesaksian palsu, banyak berita dari seorang Danu. Di depan ibu kapolres langsung itu," ujarnya. 

Disinggung tentang kabar bahwa dia sempat menyiram TKP dengan air dalam ember yang diduga untuk menghilangkan jejak, Yosef pun membantahnya. 

"Itu berita, maaf sangat bertentangan dengan yang sebenarnya.

Itu opini liar, saya tidak sama sekali melakukan seperti itu," tegasnya. 

Mengenai kabar dia datang ke lokasi tanpa membawa motor pun dianggap keliru. 

Dia pastikan pagi itu dia datang menggunakan motor. 

"Dengan kejadian ini semoga cepat berlalu, cepat selesai. siapapun pelakunya dihukum seberat-beratnya," tukasnya. 

Curiga 4 Orang

Terkait kasus yang telah melenyapkan istri dan anaknya, Yosef membongkar perilaku aneh empat orang yang sebelumnya menjadi karyawan di yayasan Bina Prestasi Nasional. 

Mereka adalah Wahyu (Kepala SMK Bina Prestasi Nasional), Muhammad Ramdanu alias Danu, Kosasih dan Opik. 

Keempatnya belum pernah mengucapkan bela sungkawa kepada dia atas meninggalnya Tuti dan Amel yang sebelumnya menjadi pimpinannya. 

"Betul, semua timnya itu (Danu, Wahyu, Kosasih, Opik), tidak pernah datang sampai sekarang," kata Yosef di channel yang sama. 

Khusus untuk Wahyu, Yosef mengaku bingung dengan sikapnya yang seolah-olah takut padanya. 

Dia pun menuntut pertanggungjawaban Wahyu. 

"Saya lebih bingung. kenapa wahyu takut sama saya?

Dia itu sebagai kasek, harus mempertanggungjawabkan atas segala pertanggungjawabannya

Dari kejadian ini, saya diminta pokoknya pak wahyu terlibat atau tidak terlibat harus ada rasa tanggungjawab dulu. Kenapa harus takut sama saya," katanya. 

Yosef juga mengungkap kecurigaan dari saat Wahyu, Danu, Kosasih dan Opik bersama-sama sebelum kejadian, karena itu dia pun menjulukinya sebagai tim.

"Terakhir juga hari Senin, mereka berempat, Danu, Wahyu, Kosasih dan Opik.
Sekitar jam 10.30 jam 11.00 an lah," ungkapnya. 

Lihat video selengkapnya

Dikonfrontir dengan Danu

Lanjutan kasus Subang, Yosef Hidayah membeberkan gelagat aneh saksi Danu dan 3 saksi lainnya ketika dikonfrontir, terlihat bingung dan takut.
Lanjutan kasus Subang, Yosef Hidayah membeberkan gelagat aneh saksi Danu dan 3 saksi lainnya ketika dikonfrontir, terlihat bingung dan takut. (Kolase TribunJabar)

Yosef juga menceritakan saat dia dikonfrontir oleh penyidik bersama Danu. 

Dalam wawancara tersebut, awalnya Yosef menanggapi soal kejelasan kepolisian dalam mengungkap kasus perampasan nyawa anak dan istrinya itu.

Yosef mengaku meyakini kepolisian telah mengantongi nama-nama pelaku.

“Saya yakin bahwa kepolisian sudah memegang betul, mengantongi nama-nama pelaku,” ujar Yosef, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (9/4/2022).

Yosef mengatakan dirinya menghargai kinerja kepolisian yang ulet mengungkap kasus Subang tersebut.

Menurutnya kepolisian pun membutuhkan banyak waktu, lebih teliti dan tak sembarang menangkap pelaku.

Kemudian Yosef disinggung dikonfrontir soal saksi lainnya di hari kejadian penemuan mayat anak dan istrinya.

Yosef disinggung ada saksi lain yang mengaku ke media disuruh masuk ke TKP.

“Sebelum bapak buat laporan ke Polsek, ada salah satu saksi ini mengaku ke media, dia ini ketemu dengan bapak, disuruh masuk oleh bapak,” tanya pewawancara.

Lantas, Yosef pun tak mengelak dan membenarkan hal tersebut.

“Oh iya betul, ada, langsung saya dikonfrontir oleh pihak penyidik, malah ditanyakan langsung dengan orangnya yang bersangkuta,” ujar Yosef.

Namun, lanjut Yosef menegaskan pengakuan mengejutkan.

Ia mengaku tidak pernah melihat sosok saksi tersebut mengikuti dirinya masuk ke TKP.

Yosef mengaku setelah lapor dari Polsek Jalan Cagak dirinya tak pernah lagi masuk ke TKP.

Ia pun kembali menceritakan sebelum ke Polsek melapor ia sempat memberitahukan kejadian ke Wa Ida, ibu angkat Danu.

Yosef kembali menegaskan dirinya tidak pernah bertemu dengan Danu di pagi hari kejadian tersebut.

“Jadi saya tidak pernah bertemu dengan yang namanya Danu,” ujar Yosef.

Yosef menjelaskan setelah lapor ke Polsek Jalan Cagak ia hanya diikuti beberapa anggota kepolisian.

Saat melapor, Yosef mengaku dirinya belum mengetahui ada istri serta anaknya jadi korban di dalam mobil Alphard tersebut. (tribun jabar/berbagai sumber)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved