SEA Games 2021
Timnas Futsal Putra Indonesia Siap Diberangkatkan ke SEA Games 2021 di Vietnam
Polemik jadi atau tidaknya futsal putra Indonesia diberangkatkan ke SEA Games 2021 Vietnam, membuat Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bicara
"Makanya saya sampaikan ini benar-benar berbeda dengan yang sebelumnya. Karena sekarang ada UU Keolahragaan No 11 Tahun 2022 dan Perpres No 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON)," imbuhnya.
Dalam DBON sudah dijelaskan bahwa target utama prestasi adalah Olimpiade, adapun SEA Games dan Asian Games hanya sasaran antara.
Oleh karena itu, pengiriman atlet-atlet ke SEA Games itu harus berkorelasi kepada Asian Games dan ujungnya diharapkan sebanyak mungkin lolos dalam kualifikasi Olimpiade.
Itulah sebabnya yang menjadi prioritas adalah cabor-cabor yang Olimpiade. Kalau ada yang non Olimpiade, rekomendasi Tim Review adalah yang bisa berprestasi.
Termasuk tidak menutup kemungkinan mengirimkan timnas futsal Indonesia berpartisipasi ke SEA Games 2021.
"Nah semua ada dasarnya, saya kira Prof Asmawi selaku Ketua Tim Review sudah menjelaskan bahwa kerja Tim Review itu sangat independen, sama sekali tidak ada campur tangan dari Kemenpora apalagi dari Menteri," tegasnya.
"Saya tidak mengintervensi keputusan dari Tim Review, mereka putuskan cabor yang berangkat ya itu yang kita ikuti, mereka putuskan cabor mana yang tidak berangkat ya itu yang kita ikuti," tambah Zainudin.
Perubahan paradigma itu dibuktikan pemerintah dengan hanya mengirim sebanyak 476 atlet untuk mengikuti 31 cabang olahraga dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games 2021 Vietnam.
Jumlah tersebut nyaris separuh lebih sedikit dari jumlah atlet yang bertanding di SEA Games 2019 di Filipina.
Waktu itu, Indonesii mengirimkan 841 atlet untuk mengikuti 52 cabang olahraga dari 56 cabang olahraga yang dipertandingkan
"Jadi itu ya dari awal sudah dijelaskan sebab kita sangat obyektif, saya tidak mungkin menganulir keputusan Tim Review, karena isinya adalah akademisi, praktisi, ada KONI dan KOI disitu," tutup Zainudin Amali.
