Berita Trenggalek

Ronda Sahur Pakai Sound System di Kabupaten Trenggalek Bakal Ditindak

Polisi juga mengancam akan menyita kendaraan yang dipakai untuk mengangkut sound system dalam patrol sahur.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa Polres Trenggalek
Patroli anggota Polres Trenggalek antisipasi ronda sahur bar-bar. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Mulai pekan kedua Ramadan tahun ini, Polres Trenggalek akan menindak pelaksanaan ronda sahur yang menggunakan pikap atau truk lengkap dengan sound system.

Tim patroli motor penegak protokol kesehatan atau Pamor Keris yang berisi anggota polisi, TNI, dan Satpol PP akan digerakkan untuk patroli di jam-jam sebelum subuh.

Hal itu dikatakan Kabagops Polres Trenggalek Kompol Jimmy Manurung, Sabtu (9/4/2022).

“Jika nanti petugas menemukan dan mendapatkan laporan kegiatan seperti itu, maka petugas akan menindak tegas,” kata Jimmy.

Baca juga: Pegiat Medsos Gresik Expresi Bagikan Ratusan Nasi Bungkus saat Sahur Kepada Warga

Tindakan yang ia maksud, berupa sanksi pelanggaran ketertiban umum.

Namun bila pelanggar membandel yang berulang-ulang menggelar ronda sahur secara berlebihan, sanksi yang lebih berat juga disiapkan.

"Bagi mereka yang masih bandel, akan dikenakan Undang-Undang Karantina Kesehatan,” sambungnya.

Polisi juga mengancam akan menyita kendaraan yang dipakai untuk mengangkut sound system dalam patrol sahur.

Baca juga: Jogo Pasuruan, Polisi Ajak Klub Motor Jadi Agen Keselamatan

Selain itu, alat sound system yang dibawa juga bakal disita.

“Petugas di lapangan juga kami perintahkan untuk cek kelengkapan surat kendaraan, termasuk standartsasinya," sambungnya.

Selain ronda bar-bar ini, Polres Trenggalek juga memberi perhatian khusus pada aksi-aksi kekerasan saat Ramadan.

Itu karena kasus kekerasan dan penganiayaan jamak terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Utamanya aksi kekerasan yang melibatkan kelompok-kelompok tertentu.

Baca juga: Pelajar Madiun COD Petasan di Kecamatan Sampung Ponorogo, Kini Berurusan dengan Polisi

"Soal ini, kami tidak ada toleransi. Siapa pun yang terlibat akan diproses sesuai hukum yang berlaku," sambungnya.

Menurut Jimmy, aksi kekerasan antarkelompok sangat mungkin terpantik akibat ronda sahur yang berlebihan dan konvoi.

Aksi semacam itu sering berujung dengan ketersinggungan hingga berakhir bentrok.

"Anggota kami akan terus mengantisipasi di tempat keramaian yang sebelumnya ada kegiatan sahur menggunakan sound system," tuturnya.

BACA BERITA TRENGGALEK LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved