KKB Papua

KKB Papua Balas Dendam Usai Ali Kogoya Tewas Ditembak, Bakar 16 Rumah dan Serang Satgas Cartenz

Anggota KKB Papua rupanya balas dendam dengan cara membakar 16 rumah di Distrik Ilaga, Kabupaten puncak setelah salah satu anggotanya, Ali Teu Kogoya.

Editor: Iksan Fauzi
Tribunnews.com
Ilustrasi KKB Papua. KKB Papua balas dendam usai Ali Kogoya tewas ditembak Satgas Cartenz. 

Ali Kogoya yang saat kejadian membawa sebuah pistol, diketahui merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen yang biasa beraksi di sekitar Distrik Ilaga.

Beberapa hari berselang dari kematian Ali Kogoya, KKB membakar rumah-rumah warga dan terlibat kontak senjata dengan aparat.

Banyak anggota KKB Papua menyerah

Sebelumnya, banyak anggota KKB Papua memilih menyerah dan kembali ke pangkuan NKRI. Ternyata mereka cuma korban propaganda KKB Papua.

Hal ini diungkapkan oleh Pengamat terorisme dan intelijen Stanislaus Riyanta baru-baru ini.

Ia menanggapi tentang kabar dua anggota KKB Papua menyerah dan kembali ke NKRI karena merasa ditelantarkan kelompoknya.

Stanislaus Riyanta menjelaskan, kehadiran negara sangat penting untuk mencegah munculnya kelompok-kelompok seperatis.

"Masyarakat banyak yang menjadi korban dari propaganda kelompok OPM/KKB.

Ini harusnya menjadi catatan bagi pemerintah bahwa ada ruang yang dimanfaatkan oleh OPM/KKB untuk melakukan propaganda itu," katanya, melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Anggota TPNPB-OPM di Papua Barat Menyerahkan Diri, Ahli: Mereka Korban Propaganda'.

Kehadiran negara itu, kata Stanislaus, tidak harus dalam bentuk operasi militer.

Namun pendekatan yang lebih memberdayakan warga untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka.

"Ketika negara hadir dengan berbagai pembangunan, termasuk program infrastruktur, peningkatan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya dan aparat keamanan ada untuk menjaga masyarakat maka ruang bagi OPM/KKB akan lebih sempit," katanya, Selasa (5/4/2022).

Ujung tombak dalam langkah itu, katanya, adalah pemerintah daerah, terutama dalam pengelolaan dana otonomi khususnya.

"Jika ini tidak maksimal maka TNI/Polri hanya akan jadi tumpuan dari segala permasalahan karena akan berujung pada masalah pertahanan dan keamanan," pungkasnya.

Diketahu sebelumnya, ada cerita dramatis di balik penyerahan diri dua anggota KKB Papua Natalis Watora (25) dan Engel Feneteruma (31) ke Makoramil 1804-07/Kambrauw, Kampung Sunua, Distrik Kambrauw, Kaimana, Papua Barat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved