Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

TERBARU KASUS SUBANG, Watak Asli Tuti Dibeber Pria yang Diasuh, Tahu Calon Tersangka Bidikan Polisi

Menjelang pengungkapan kasus ini watak asli korban, Tuti Suhartini diungkapkan pria yang pernah diasuhnya. 

Editor: Musahadah
Kolase tangkapan layar
Tuti Suhartini, Yosef Hidayah, Amalia Mustika Ratu. Terbaru, watak asli Tuti Suhartini diungkap pria yang pernah diasuhnya yakni Indra Zainal Alim, Kades Jalancagak. 

SURYA.CO.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat tinggal menunggu waktu untuk diungkap polisi. 

Menjelang pengungkapan kasus ini watak asli korban, Tuti Suhartini diungkapkan pria yang pernah diasuhnya. 

Pria itu adalah Indra Zainal Alim, Kades Jalancagak yang juga keponakan Tuti. 

Indra yang sejak awal mengawal kasus ini memastikan istri Yosef Hidayah itu orangnya tertutup.

Karena itu dia menyebut Tuti tidak memiliki musuh. 

“Kalau Bu Tuti itu gak punya musuh, karena orangnya tertutup,” ungkap Indra Zaenal dikutip dari tayangan youtube Misteri MBak Suci, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: KASUS SUBANG TERBARU, Beredar Chat WA Perintah Yoris ke Danu: Hati-hati Takut Barang Bukti Hilang

Paman Yoris itu mengatakan korban Tuti Suhartini dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Ia pun menyebut apapun yang terjadi Tuti jarang menceritakan masalahnya kepada orang-orang lain.

Tuti hanya mengungkapkan perasaan atau curhatannya kepada sang kakak, Lilis Sulastri.

“Teman curhatnya itu Wa Lilis, kalau ada kejadian apa-apa ke Wa Lilis itu bicaranya,”

“Gak pernah misalnya kalau pulang ngaji, langsung pulang, itu kata ibu-ibu di sana,” ujarnya.

Meski mengaku mengenal Tuti, ternyata Indra belum pernah masuk ke dalam rumahnya yang menjadi tempat kejadian pembunuhan. 

Dia hanya kerap bertegur sapa ketika melintas di depan rumah Tuti.  

"Sampai sekarang saya belum pernah masuk ke rumahnya, dari awal pindah kesana

Kalau wak Tuti di luar saya lewat, itu saja," katanya. 

Meski begitu, Indra justru kerap berbincang lama dengan Tuti ketika lebaran. 

"Karena rumah almarhum bapak ibu cuma kehalangan satu rumah dengan saya," katanya.

Disinggung tentang pelaku dan dalang yang membunuh Tuti dan Amel, Indra mengaku tahu betul apa yang dilakukan pihak kepolisian. 

Menurutnya, selama hampir sembilan bulan ini kepolisian all out mengungkap kasus ini. 

"Saya tahu apa yang dilakukan pihak kepolidian untuk meyakinkan siapa yang jadi tersangka, siapa yang jadi otak pelaku," katanya. 

Hanya saja, Indra tidak bisa menyampaikan hal itu ke publik, 

"Itu ranah kepolisian. Saya tidak bisa intervensi, harus saya umumkan

Siapa saya?, saya kan hanya kepala desa yang wilayahnya jadi kasus itu," katanya. 

Yang pasti, Indra yakin kasus ini tidak akan ditenggelamkan oleh polisi karena sudah berskala internasional. 

Lihat video selengkapnya

Dituding Bayari Saksi

Yosef saat menitipkan Yoris ke Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim.
Yosef saat menitipkan Yoris ke Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim. (youtube Indra Zainal Chanel)

Sebelumnya, Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim dan adik Yosef atau adik ipar korban Tuti, Mulyana sebagai tertuduhnya.

Benarkah Indra Zainal dan Mulyana membayar saksi? 

Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG, Saksi Pertama Lihat Kaki Korban di Alphard Bersuara, Bantah Kecurigaan ke Danu?

Tudingan itu langsung dibantah Indra seperti dikutip dari wawancara yang tayang di channel youtube Heri Susanto pada 31 Maret 2022.   

Indra mengakui memang dia memberikan sejumlah uang untuk para saksi tapi bukan untuk menyuap.

Dijelaskan Indra, dia rela memberikan uang untuk saksi karena warganya itu sulit ketika diminta bersaksi di kepolisian karena alasan kerja. 

Pasalnya, sebagian saksi ini adalah buruh harian lepas, dimana ketika mereka tidak bekerja maka tidak mendapatkan uang. 

Alasan kedua, itu sebagai bukti simpati terhadap korban yang mana mereka adalah keluarga Indra.

"Saya tidak mau ketika ada orang yang berbicara. Ini kan keluarganya, kok kades diam bae gak pernah tunjukkan simpatis sebagai keluarga," katanya. 

Indra menegaskan uang itu hanya bagian simpati dia,  pertama dia sebagai kepala desa, kedua sebagai keluarga korban.

"Artinya saya bukan bagi-bagi uang. wajarlah kalau saya kasih uang untuk ongkos dan saya sediakan mobil dari desa. itu untuk membantu pihak penyidik dalam meminta keterangan," ungkap Indra. 

Disinggung tentang besaran uang yang diberikan ke saksi, Indra memastikan nilainya sangat kecil, hanya Rp 50 ribu per orang.  

"TIdak besar, hanya bekal untuk makan. 

Kalau menurut bahasa orang tua, mereka berangkat membawa perut dan membawa perut. Yang ditinggalkan perut anak istrinya," ujarnya.  

Kenapa Mulyana dilibatkan?

Indra beralasan adik Yosef ini pernah mengatakan padanya untuk mau menyumpang para saksi jika dibutuhkan demi bisa mengungkap kasus ini segera.

"Pak Mul kasih ke saya, ada Rp 300 ribu ada Rp 400r ibu. 

Satu saksi 50 ribu per orang untuk ongkos, karena kita tidak bisa mendampingi," akunya.  

Indra tak mau ambil pusing dengan netizen yang terus menggoreng isu tersebut.  

"Sebab sulit kalau ada netizen yang pikirannya sudah kotor pada saya sendiri dan Pak Mul," katanya.  

Indra mengaku sampai saat ini polisi tidak pernah memanggil dia terkait hal ini. 

Dan dia memastikan tidak ada penggiringan saksi.  

"Tidak ada saksi9 yang ketakuran. 

Malah pemerintah desa membantu ketika polisi butuh pak ini orang kok susah banget, saya turun ke lapangan mendekati dari hati ke hati. 

Tolonglah ini keluarga saya dibantu," tukas Indra. (tribun jabar/berbagai sumber)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved