Jembatan Balun Lamongan Ambles

Jembatan Balun Lamongan Ambles, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Akan Hidupkan Jembatan Timbang

Kerusakan jalan dan jembatan selain mengganggu perjalanan, juga banyak masyarakat yang kemudian merugi.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/hanif manshuri
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi saat meninjau Jembatan Balun yang ambles dan sedang dalam proses pembangunan kembali, Sabtu (2/4/2022) 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Jembatan Balun (Ngaglik 1) Kabupaten Lamongan yang ambles di kini dalam proses pembangunan kembali mendapat perhatian Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi.

Budi Setiyadi meninjau jembatan yang ambles sekaligus mencari tahu segala kemungkinan yang menyebabkan jembatan itu ambles, Sabtu (2/4/2022).

Kedatangan Budi disambut Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana dan Kadishub Lamongan, Heru Widi.

Menurut Budi, ia melihat adanya over loading kendaraan dan itu cukup parah.

Overload kendaraan itulah yang mengharuskan ia mengambil keputusan untuk memfungsikan jembatan timbang di Widang Kabupaten Tuban.

Baca juga: Bupati Mas Dhito Tak Ingin Produksi Pakaian Khas Kediri Dikuasai Pembatik Luar Kabupaten

Ia juga merencanakan akan mempelajari kemungkinan untuk memfungsikan satu lagi jembatan timbang.

"Saya masih punya satu lagi jembatan timbang di Lamongan, dan saya akan coba nanti 2 jembatan ini mana yang lebih visibel, akan kita tingkatkan, baik SDM dan masalah kinerjanya," kata Budi.

Karena jembatan timbang ini sama-sama berada di sebelah kiri jalan dari arah Tuban, jadi tidak mungkin di Tuban ditimbang, di Lamongan juga ditimbang.

"Jadi minimal satu jembatan timbang yang harus kita hidupkan," katanya.

Pihaknya sudah memetakan, jembatan Timbang di Tuban sebenarnya sudah siap, tapi lokasinya terlalu kecil.

Sementara jembatan Timbang Lamongan menurutnya lokasinya cukup bagus, dan masih butuh untuk diperbaiki.

Baca juga: Fokus Solo Karir, Pemusik Asal Kanigoro Blitar Abon Jhon akan Rilis Album Perdana

"Saya tadi melihat di Lamongan (Jembatan timbang) lokasinya cukup bagus, tapi memang harus kita perbaiki dan juga perlu penambahan SDM," ungkap Budi Setiyadi.

Mendapati kerusakan jembatan Balun, pihaknya dengan Korlantas Polri, dengan PUPR dan Dishub di Indonesia, sudab berkomitmen untuk meningkatkan penanganan menyangku t masalah over dimensi dan over loading (ODOL).

Ia berharap para pelaku industri kendaran mobil barang, logistik, dan juga pemilik logistik, dengan kasus seperti ini, semakin paham dan semakin tahu.

"Bahwa mobil truk yang over dimensi dan potensi mengangkut barang yang over loading, itu merusak jalan dan merusak jembatan. Juga membahayakan pengemudi maupun mengguna jalan yg lain," ungkapnya.

Untuk itu, masih kata Budi, perlu kerjasama semua pihak, pemerintah melakukan perbaikan, tapi juga perlu peran serta dari semua pihak.

Baca juga: Wakil Menteri Desa PDT Budi Arie Setiyadi Apresiasi Desa Wisata di Kabupaten Banyuwangi

Para pengemudi juga harus tahu sekarang, dampak daru barang yang dibawa, dampak dari akumulasi setiap hari dilalui kendaraan yang overload, akan seperti ini.

"Ini tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah tapi juga peran serta dari pemilik barang, pengemudi dan juga pemilik kendaraan," katanya.

Kerusakan jalan dan jembatan selain mengganggu perjalanan, juga banyak masyarakat yang kemudian merugi.

Seperti Jembatan Balun atau Ngaglik 1 di Lamongan, ini jalur yang cukup padat karena ada d jalan nasional yang nantinya akan digunakan sebagian besar masyarakat Jatim untuk mudik ke beberapa daerah.

Hasil survey di Litbang Kementerian Perhubungan menunjukkan potensi pergerakan pemudik paling banyak dari Jatim, dengan tujuan pemudik itu ke Jateng,

"Jadi potensi jalan nasional Lamongan-Gresik akan banyak dilalui kendaraan," ungkapnya.

BACA BERITA LAMONGAN LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved