Surya Militer

BIODATA Brigjen TNI Iwan Setiawan yang Dimutasi Jenderal Andika Perkasa Jadi Danjen Kopassus

Berikut profil dan biodata Brigjen TNI Iwan Setiawan yang dimutasi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa jadi Danjen Kopassus.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
kolase Tribun Manado
Brigjen TNI Iwan Setiawan yang Dimutasi Jenderal Andika Perkasa Jadi Danjen Kopassus. Simak profil dan biodatanya. 

Brigjen Iwan Setiawan sebelum ditunjuk sebagai Danjen Kopassus bertugas sebagai Wakil Asisten Latihan Kepala Staf Angkatan Darat (Waaslat Kasad) Bidang Kerja Sama Militer (Kermamil).

Dalam 4 bulan terakhir, jabatan Danjen Kopassus telah berganti tiga kali. Pergantian kali ini merupakan yang ketiga, setelah Mayjen TNI Mohamad Hasan digantikan oleh Mayjen Teguh Muji Angkasa, kemudian kembali diganti oleh Mayjen Widi Prasetijono.

Walaupun demikian, Kadispenad menerangkan mutasi dan rotasi jabatan merupakan hal biasa.

Dalam Keputusan Panglima Nomor Kep/271/III/2022, ada 113 perwira tinggi yang mengalami mutasi, rotasi, dan promosi.

Di samping Danjen Kopassus, dan Pangdam IV/Diponegoro, ada juga Wakil Gubernur Lemhannas, Wakil Kepala BAIS, Wairjen TNI, Wakil Kepala Pusat Kesehatan TNI, beberapa pejabat di BSSN dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Terima 2 KKB Papua Kembali ke NKRI Gara-gara PON

Brigjen TNI Iwan Setiawan, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Pernah Taklukkan Everest
Brigjen TNI Iwan Setiawan, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Pernah Taklukkan Everest (Youtube TNI AD)

Brigjen TNI Iwan Setiawan pernah jadi sorotan saat menjabat Danrem 173/Praja Vira Braja.

Ia menerima dua anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua kembali bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dua anggota KKB Papua itu berikrar setia ke NKRI di aula Kodim 1709/Yawa.

Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan dan Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Leon Pangaribuan menerima langsung kedua eks anggota KKB Papua tersebut.

Danrem 173/PVB mengungkapkan, dua anggota KKB Papua tersebut menyerahkan 6 pucuk senjata api rakitan yang terdiri dari 4 pucuk laras panjang, 2 pucuk laras pendek (pistol), 97 butir munisi, 1 buah HT, 4 lembar bendera bintang kejora dan beberapa dokumen.

Mereka tergerak untuk menyerah dan kembali ke NKRI setelah melihat keseriusan Pemerintah Indonesia karena telah membangun Papua dan ditambah terlaksananya PON yang sangat megah.

“Sebenarnya mereka sudah begitu lama menyimpan senjata beserta amunisi ini, sebab mereka itu beranggapan Papua akan merdeka. Namun setelah melihat pembangunan dan penyelenggaraan PON di Papua, mereka yakin inilah yang benar bahwa papua sebenarnya dibawah bingkai NKRI,” sambung Brigjen Iwan, melansir dari korem173-tniad.mil.id.

“Selain itu, penyerahan diri kedua simpatisan ini juga karena ingin mendapatkan kehidupan yang tenang dan tanpa dibayang-bayangi oleh kejaran aparat keamanan.

Penyerahan diri kedua simpatisan ini juga merupakan hasil dari upaya komunikasi yang baik dari Kodim 1709 Yawa dan jajarannya beserta seluruh pihak terkait dan ini adalah keberhasilan dan terobosan yang dilakukan tanpa memerlukan letusan senjata dan pengejaran aparat keamanan”, lanjutnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved