IDI vs Dokter Terawan
KABAR TERBARU IDI vs Dokter Terawan, Sang Jenderal Masih Buka Praktik meski Dilarang IDI Pusat
Kabar terbaru perseteruan IDI vs Dokter Terawan Agus Putranto, sang Letjen TNI (purn) itu masih buka praktik meski sudah dipecat dari keanggotaan.
Pemanggilan tersebut bertujuan supaya IDI menjelaskan pemecatan terhadap Dokter Terawan.
"Benar (Komisi IX akan memanggil IDI)," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin.
Selain itu, Saleh menyebut Komisi IX DPR juga berencana menghadirkan Terawan memberikan keterangan dalam forum yang sama.
"Dalam perbincangan di group Komisi IX, teman-teman menginginkan agar IDI dipanggil dan memberikan keterangan. Agar seimbang, dr Terawan juga perlu dihadirkan," jelas Saleh.
Anggota DPR lainnya, Sufmi Dasco menyebut pemecatan Dokter Terawan tidak sah alias ilegal.
Menurutnya, mereka yang membacakan keputusan majelis tentang pemecatan dokter terawan di Muktamar IDI di Aceh tidak sah karena sudah demisioner.
"Ini sangat berbahaya bagi dunia kedokteran tetapi saya sudah pelajari dengan seksama soal pemecatan ini. Setelah saya pelajari dapat saya nyatakan bahwa pemecatan ini tidak sah," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2022).
Menurut Sufmi Dasco, kepengurusan PB IDI yang baru belum dikukuhkan.
"Hal itu masih merupakan rekomendasi dari Majelis Etik Kedokteran IDI. Yang kedua hasil rekomendasi tersebut harus dieksekusi oleh PB IDI, sementara pengurus yang lama sudah demisioner dan pengurus baru belum dilantik," ucapnya.
"Lalu kemudian oleh oknum ini dicolong di forum itu untuk memecat, gitu lho, sehingga membuat gaduh, padahal di situ bukan hak oknum itu untuk mengumumkan soal rekomendasi majelis etik kedokteran ini," lanjutnya.
Dasco meyakini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bisa memfasilitasi masalah tersebut dengan pengurus IDI yang baru.
Selain itu, Dasco mendorong polisi menyelidiki oknum yang memicu kegaduhan yang terjadi di Muktamar.
"Saya akan meminta kepada pihak kepolisian untuk menyelidiki oknum yang membuat kegaduhan ini dan harus diproses secara hukum karena kejadian-kejadian seperti ini tidak boleh terulang, di mana hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh sebuah organisasi kok bisa dilakukan orang per orang," tandasnya.
Politikus PDIP yang juga seorang dokter, Ribka Tjiptaning menilai pemecatan Dokter Terawan terlalu mengada-ada dan ada unsur politis.
Ribka mengaku tidak melihat ada sisi kesalahan yang dilakukan Terawan dari sisi dokter.