Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE PEMBUNUHAN SUBANG: Keluarga Korban Kesal Polisi Tak Kunjung Ungkap Tersangka, Sebabkan Ini

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah berjalan selama enam bulan lebih. Namun belum terbongkar juga siapa tersangka dalam kasus itu.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
youtube
Danu diserang menjelang penetapan tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang. Begini reaksi kuasa hukumnya. 

SURYA.CO.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah berjalan selama enam bulan lebih. Namun hingga kini belum terbongkar juga siapa tersangka dalam kasus itu.

Paling baru, pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut akan menetapkan tersangka dalam waktu dekat.

Akibat dari lamanya pengungkapan tersangka itu, sejumlah masyarakat banyak yang memiliki opini tersendiri hingga menimbulkan permasalahan tersebut makin kacau.

Baca juga: JELANG Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terungkap, Foto Banpol Diragukan hingga Heri Susanto Dibully

Meski memakan waktu cukup lama, pihak keluarga tetap menyerahkan penyelesaian itu pada kepolisian.

Baru-baru ini, Kapolda Jabar, Irjen Suntana mengungkap perkembangan kasus Subang sudah mengarah ke tersangka.

Kapolda Jabar itu bahkan menjanjikan kasus Subang diungkap di bulan Ramadhan.

Meski baru harapan, janji tersebut bukan yang pertama diungkap Kapolda Jabar tersebut.

Sebelumnya pimpinan kepolisian itu juga sempat menargetkan kasus Subang diungkap pada awal tahun 2022.

Namun, kini awal tahun 2022 pun sudah memasuki pertengahan tahun.

Di sisi lain, keluarga korban pun tak lelah menangih janji diungkapnya kasus kematian Tuti dan Amalia tersebut.

Bagaimana tidak, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) dirampas nyawanya secara tragis hingga ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard tanpa busana.

Pihak keluarga terus menyimpan rasa penasaran apa yang membuat dua anggota keluarga mereka dihabisi secara keji.

Keluarga juga penasaran apa yang membuat kasus Subang diselidiki kepolisian begitu lama.

Hal ini seperti yang diungkap oleh adik Yosef, Mulyana baru-baru ini.

Lewat kanal Youtube Misteri Mbak Suci, kabar baru kasus Subang, adik Yosef buka suara terkait kasus Subang.

Mulyana yang juga menjadi bagian dari saksi kasus Subang itu mempertanyakan penyelidikan kepolisian.

Mulyana juga mengungkap ada rencana keluarga ke depan menjelang penetapan tersangka.

Ia mengaku pihaknya mempercayakan semuanya kepada pihak penyidik agar kasus Subang segera terungkap.

“Kami tetap mempercayakan sepenuhnya kepada pihak penyidik agar secepatnya segera terungkap, dan cepat ditetapkan,”

“Biar kami tidak kesal, kan nunggu-nunggu, kapan ini selesainya,” ungkap Mulyana, adik Yosef, Sabtu (26/3/2022).

Kemudian Mulayana menyinggung bahwa selama kasus Subang belum terungkap kerap tersebar opini liar dari publik.

Hal tersebut yang membuat keluarga korban menurutnya terganggu bahkan kesal.

Namun, ia meyakini dengan kinerja kepolisian yang profesional kasus Subang pada akhirnya akan terungkap.

Meski penyelidikan berjalan lama, Mulyana mengaku pihak keluarga tidak menekan kepolisian.

Namun, dirinya mengaku sebagai keluarga korban pihaknya ada rencana untuk mempertanyakan alasan kasus Subang lama dikuak.

“Kalau untuk menekan tidak ada, kalau untuk mempertanyakan ada nanti,”

“Itu udah direncanakan dari pihak keluarga akan mempertanyakan sampai di mana, sampai mana proses kasus Jalan Cagak ini,” ujarnya.

Terakhir, Mulayana menitip pesan agar publik lebih fokus pada permasalahan kasus perampasan nyawa dan tidak melebar pada kabar simpang siur lainnya.

Dengan begitu, menurutnya dengan harapan agar kasus Subang akan segera terungkap.

Danu Diserang Isu Banpol Palsu

Menjelang pengungkapan tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat oleh polisi, saksi Muhammad Ramdanu alias Danu mendapat serangan bertubi-tubi di media sosial Youtube.  

Serangan ke Danu itu terkait foto oknum bantuan polisi (banpol) yang oleh sebuah channel youtube disebut hanya editan. 

Seperti diketahui, oknum banpol ini diakui Danu sebagai orang yang menyuruhnya masuk ke tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. 

Danu menjelaskan bahwa oknum banpol ini memintanya masuk ke mobil Alphard yang sebelumnya dipakai untuk meletakkan jenazah Tuti dan Amel. 

Oknum banpol ini juga diakui Danu telah menyuruhnya menguras bak mandi, tempat jenazah Tuti dan Amel dimandikan. 

Danu bahkan mengaku memotret oknum banpol itu untuk kemudian dikirim ke Yoris Raja Amanullah sebagai laporannya. 

Namun, foto banpol yang dikirimkan Danu ke Yoris inilah yang disebut-sebut oleh sebuah akun youtube itu  99 persen editan.

Selain itu, sikap keponakan korban Tuti Suhartini dan sepupu korban Amalia Mustika Ratu yang kerap membuat konten youtube juga menjadi sorotan. 

Danu pun ditantang untuk meminta bantuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk mengungkap semua fakta terkait pembunuhan ibu dan anak di Subang. 

Menanggapi tudingan ini, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan Soedirjo bereaksi santai.

Menurutnya, fakta mengenai banpol ini sudah disampaikan ke penyidik. 

"Bukti-bukti sudah diserahkan ke Polda. Saat BAP di polres juga disampaikan.

Artinya kalau ada hal yang diragukan penyidik, pasti kami dikonfirmasi. Pasti ada pemeriksaan ulang klien kami," kata Taufan. 

Terkait tantangan agar Danu meminta bantuan LPSK, Taufan menilai itu provokasi yang berpotensi membuat opini-opini menjadi liar. 

Menurutnya tidak ada urgensinya masalah Danu dengan LPSK karena LPSK untuk melindungi saksi apabila dikhawatirkan dapat berpotensi berbahaya.

"Danu biasa-biasa saja, penyidik menjalankan penyidikan dengan baik, humanis. Penyidik-penyidik juga baik dalam menyampaikan pertanyaan. TIdak  da hal yang urgen untuk kita le LPSK. 

Danu ini saksi yang sama posisinya dengan saksi lain.

TIdak perlu ditantang, karena belum urgensi. Kami sebagai kuasa hukum yang berhak melakukan apapun langkah-langkah demi melindungi klien kami," jelas presiden ATS Law Firm ini. 

Taufan menegaskan, pihaknya sampai saat ini percaya bahwa Danu tidak bersalah dalam kasus ini. 

Meski demikian, jika akhirnya nanti polisi berpendapat berbeda, dia siap menghadapinya.

"Kalau hasilnya polisi apa, kita nanti berjiwa besar dan harus menghadapi," katanya. 

Dia memastikan tidak akan terpancing dengan konten-konten tersebut dan dia juga yakin polisi tidak akan terpengaruh karena mereka memiliki SOP dan cara-cara sendiri untuk mengungkap kasus subang. 

Dia justru meminta para konten creator untuk melapor ke polisi jika memiliki analisis terkait kasus subang. 

"Kalau ragu dengan klien kami, silahan ketemu kami," tegasnya. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved