BIODATA Terawan Agus Putranto Mantan Menkes Indonesia yang Diberhentikan IDI, Ini Deretan Kiprahnya

Berikut ini biodata Terawan Agus Putranto, mantan menteri kesehatan Indonesia yang diberhentikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dari keanggotaan.

Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Mantan Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto. 

SURYA.CO.ID - Berikut ini biodata Terawan Agus Putranto, mantan menteri kesehatan Indonesia yang diberhentikan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dari keanggotaan.

Terawan Agus Putranto resmi diberhentikan dari IDI setelah Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) membacakan keputusan dalam Muktamar ke-31 di Banda Aceh, Jumat, (25/3/2022).

Keputusan memberhentikan Terawan Agus PUtranto itu tidak asal diambil. Ada tiga poin yang diambil MKEK IDI sebelumnya, di antaranya:

1. Meneruskan hasil keputusan rapat sidang khusus MKEK yang memutuskan pemberhentian secara permanen kepada Prof Dr dr Terawan Agus Putranto, SpRad(K) sebagai anggota IDI

2. Pemberhentian tersebut dilaksanakan oleh PB IDI selambat-lambatnya 28 hari kerja

3. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Biodata Terawan Agus Putranto dan Kiprahnya

Terawan Agus Putranto lahir pada 5 Agustus 1964 dan pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju denngan masa jabatan 23 Oktober 2019 hingga 23 Desember 2020.

Melansir dari Wikipedia, Terawan dulunya merupakan seorang dokter militer yang juga menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dan Ketua Tim Dokter Kepresidenan.

Selama masa pandemi, Terawan Agus Putranto merupakan penggagas vaksin nusantara yang diklaim mampu selesaikan COVID-19.

Kontroversi Terawan

Ia pernah merumuskan 'Terawan Theory', yakni sebuah teori yang terkait dengan metode 'cuci otak' pada penderita stroke.

Ketika Pandemi COVID-19 mulai merebak, ia bekerja mengevakuasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak di kapal pesiar Dream World.

Ia juga mendapat kontroversi dari pemulangan dan karantina WNI dari Wuhan karena lokasi karantina terlalu dekat dengan pemukiman penduduk, meskipun pemerintah Indonesia telah meyakinkan warga bahwa WNI yang dipulangkan tidak terinfeksi. Setelah masa karantina 14 hari, seluruh WNI dideklarasikan sehat dan tidak terinfeksi COVID-19.

Terawan juga dikritik karena menyatakan bahwa flu biasa lebih berbahaya daripada COVID-19, dengan menyatakan bahwa flu biasa memiliki jumlah kematian lebih tinggi dari COVID-19.

Terawan juga dikritik karena sikap "arogan" dan "anti-sains" dalam menangani krisis COVID-19 di Indonesia. Menurutnya percuma yang sehat pakai masker, menyalahkan pembeli masker, sebelumnya sempat menyebutkan enjoy aja terkait virus corona, dan pengangkatan duta imunitas corona.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved