Berita Lumajang
Pembangunan Huntara oleh NGO untuk Pengungsi Semeru Lumajang Kalah Cepat dengan Hunian Tetap BNPB
Pembangungan huntara oleh 70 NGO kalah cepat ketimbang pembangunan hunian tetap (huntap) yang dikerjakan BNPB
Penulis: Tony Hermawan | Editor: irwan sy
Ketertinggalan NGO menyelesaikan target huntara rencananya akan dievaluasi Pemkab Lumajang.
Rencananya, semua unit huntap yang belum tergarap akan ditake over pemerintah.
Anggaran dana pembangunannya berasal dari sumbangan masyarakat yang terkumpul di Baznas.
A’ak Abdullah Al-Kudus Koordinator Nasional NGO Gusdurian menyebut, bahwa penyebab huntara tertinggal akibat keterbatasan finansial merupakan kabar yang perlu diluruskan.
Sebanyak 70 NGO sejak awal sudah berkomitmen menyelesaikan pembangunan huntara.
Akan tetapi, NGO selalu menemui kendala teknis setiap kali melakukan proses pengerjaan di lapangan.
Lahan tidak segera disiapkan, air sulit, bahkan armada truk pengangkut material kesulitan menembus ke lokasi relokasi.
"Sedangkan ketika pemerintah membangun huntap semua fasilitas tersedia, saya saja bangun huntara meratakan lahan sendiri. Wajar kalau NGO kalah sama kontraktor raksasa," kata pria yang karib disapa Gus A'ak.
Gus A'ak juga berpendapat sebaiknya pemerintah perlu mengkaji ulang rencana meneruskan proyek huntara NGO.
Sebab menurutnya, keberadaan huntap yang lebih cepat menyebabkan huntara sekarang sudah tidak lagi diperlukan.
"Perlu diskusi ulang antara pemerintah dengan semua NGO. Karena perlu pertimbangan ulang huntara dilanjutkan ketika huntap sudah terbangun. Sebaiknya huntara yang sudah selesai segera ditempati saja daripada penyintas terlalu lama di tenda," pungkasnya.