Berita Blitar

Jadi Warga Terpandang, Pria di Blitar Ini Malah Menodai Siswi SMP Tetangganya

SRS telah ditangkap dan diperiksa di Polres Blitar, Sabtu (12/3/2022) petang, karena ada laporan dari ibu korban berinisial IE (13).

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/imam taufiq
Pelaku tindak penistaan siswi SMP diamankan di Polres Blitar. 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Tindak penistaan seksual atau pencabulan yang dilakukan SRS (50), warga Desa Pakisaji, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, menjadi aib bagi lingkungannya. Dikenal terpandang di desanya, pria yang sudah beranak istri itu ternyata tega menodai anak tetangganya yang masih duduk di bangku SMP.

SRS telah ditangkap dan diperiksa di Polres Blitar, Sabtu (12/3/2022) petang, karena ada laporan dari ibu korban berinisial IE (13). Yang memprihatinkan, SRS sudah berkeluarga dan memiliki tiga orang anak namun tega merusak masa depan IE yang masih di bawah umur.

Bahkan korban yang masih kelas 1 SMP ini diketahui sudah hamil empat bulan akibat perbuatan SRS. "Pelaku sudah diamankan setelah diperiksa kemarin. Dan ia mengakuinya atas laporan korban," kata Iptu Udiono, Kasubag Humas Polres Blitar, Minggu (13/3).

Beberapa warga mengungkapkan bahwa tindak pencabulan itu merupakan yang kali pertama di desa itu. Dari pengakuan korban, pelaku melakukan aksi bejatnya kali pertama pada Agustus 2021 lalu kemudian berlanjut.

Dan modus yang dipakai pelaku selalu sama, yaitu membujuk korban yang masih lugu agar masuk ke rumah lalu memberinya uang jajan agar tidak bercerita kepada orang lain.

"Pelaku itu cukup terpandang di desanya karena selain dianggap orang yang mampu secara ekonomi juga punya usaha toko yang cukup besar di rumahnya," kata seorang warga.

Pelaku dan istrinya membuka toko berbagai macam kebutuhan rumah tangga dan dapur, di antaranya sembako. Karena rumah korban bersebelahan dengan rumah pelaku atau selisih beberapa rumah, sehingga antara keduanya kenal baik.

"Awalnya, pengakuan korban, ia membeli jajan ke rumah pelaku. Saat itu rumahnya sepi karena istrinya lagi tak ada," kata Udiono.

Saat korban membeli jajan, mendadak pelaku punya niatan jahat. Ia malah mengajak korban masuk ke dalam rumahnya. Ia beralasan, di dalam rumahnya lebih banyak pilihan jajan yang disuka. Dasar anak-anak yang masih lugu, sehingga korban menurut saja.

Begitu korban masuk ke dalam rumah, pelaku memaksanya ke kamar. Saat itu suasana rumah sepi karena istri pelaku sedang berbelanja kebutuhan toko ke pasar yang jaraknya 10 KM dari rumah. Dalam suasana sepi itulah, pelaku memperdaya anak di bawah umur itu.

Setelah selesai, ia memberi jajan dan uang Rp 10.000, agar tidak bercerita ke orang lain dan terutama orangtuanya. "Katanya, kalau sampai cerita ke orang lain, korban akan diselentik telinganya. Akibatnya, korban takut," paparnya.

Perbuatan pelaku ternyata terulang beberapa kali saat istrinya sedang berbelanja. Dan rahasia busuk itu pun merebak keluar juga ketika korban mengalami perubahan aneh pada pertumbuhan kesehatan dan psikis.

Sang ibu curiga karena anak perempuannya sering murung, dan tidak datang bulan sehingga dibawa ke bidan. Betapa kaget ibunya, ternyata anaknya hamil beberapa bulan. Dari dari pengakuan gadis malang itu, terungkap siapa pelakunya.

"Begitu mengaku (siapa pelakunya), ibunya kaget karena ternyata adalah pria terpandang di kampungnya. Di desa itu, kalau ada masalah yang dilapori pertama kali adalah kepala desanya," tutur Udiono.

Pengakuan korban terbuka beberapa pekan lalu namun petugas harus mencari alat bukti. Termasuk, memeriksa korban dan pelakunya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved