Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
SOSOK Wahyu Saksi Kasus Subang yang Sempat Disebut Mendadak Menghilang, Kini Keberadannya Terungkap
Inilah sosok Wahyu, salah satu saksi Kasus Subang yang sempat disebut-sebut mendadak menghilang. Keberadaannya kini terungkap.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, SUBANG - Inilah sosok Wahyu, salah satu saksi Kasus Subang yang sempat disebut-sebut mendadak menghilang.
Diketahui, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini awal pemeriksaan dikumpulkan 25 saksi hingga menjadi 55 saksi.
Selain saksi dari keluarga, saksi lain terkait dengan kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ikut diperiksa.
Satu di antaranya adalah saksi yang jarang disorot dan mencuat adalah staf yayasan, yakni Wahyu.
Nama Wahyu mendadak mencuat belakangan disebut-sebut saksi yang sulit ditemui.
Sejak kasus Subang diselidiki Polres Subang nama Wahyu sudah terdaftar dalam 25 saksi yang dimintai keterangan.
Bahkan hingga kasus Subang ditangani Polda Jabar, Wahyu konsisten menjalani pemeriksaan.
Lalu, siapakah sosok Wahyu dan perannya dalam kasus Subang tersebut ?
Selama penyidikan dilakukan, Wahyu merupakan saksi yang tak tampil ke publik.
Wahyu merupakan Kepala Sekolah SMK Bina Prestasi Nasional milik Yosef.
Seperti dilansir dari Tribun Jabar dalam artikel 'Fakta Baru Saksi Kasus Subang Sempat Disebut Hilang Kini Keberadaannya Terungkap, Benarkah Sembunyi?'.
Diketahui, SMK Bina Prestasi Nasional merupakan sekolah dari yayasan yang juga dikelola Yoris.
Sebagai bagian dari yayasan, nama Wahyu pun pernah disinggung Yoris.
Dari perannya sebagai kepala sekolah di SMK Bina Prestasi Nasional, sementara ini belum diketahui pasti keterangan apa yang diminta penyidik kepada Wahyu.
Mengingat ia seorang kepala sekolah, tak sedikit opini publik menduga keterangan Wahyu terkait yayasan.
Namun, ada juga dugaan publik yang menyebut kesaksian Wahyu terkait kesaksian Danu.
Terakhir, Wahyu kembali diperiksa pada (30/11/2021) di Polres Subang bersama dengan dua saksi lainnya.
Wahyu saat itu diperiksa bersama Opik dan Kosasih.
Keberadaannya kini terungkap
diungkap seorang Youtuber, keberadaan Wahyu telah terungkap.
Youtuber Fredy Sudaryanto Sport mengungkap klarifikasi bahwa Wahyu, sosok kepala sekolah sekaligus saksi kasus Subang tersebut tidak hilang.
Lewat kanal Youtube-nya, ia mengaku menemukan jejak Wahyu.
Fredy mengatakan dirinya memang tidak secara langsung bertatap muka, namun diketahui keberadaannya.
“Alhamdulillah saya bisa menemukan jejaknya (Wahyu), walaupun saya tidak bertemu secara tatap muka,”
“Karena yang bersangkutan tidak mau memperlihatkan mukanya ke hadapan saya, tapi yang bersangkutan ada,” ujar Fredy, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (3/3/2022).
Lanjut, Fredy mengatakan dirinya tak bisa menyebutkan detail keberadaan saksi kasus Subang tersebut.
Namun ia mengaku dirinya tidak sempat mengobrol banyak karena situasi yang tidak memungkinkan.
Ia pun mengaku memahami situasi yang terjadi, terlebih sosok Wahyu sebagai saksi kasus Subang.
Paling tidak, ia mengatakan rasa penasaran terhadap keberadaan saksi kasus Subang tersebut terjawab.
Terkait isu Wahyu menghilang karena sembunyi atau disembunyikan, Fredy pun mengungkapkan dirinya tak tahu menahu.
Namun, ia menilai isu saksi kasus Subang yang hilang tersebut hanya asumsi publik.
Yoris Masih Banjir Kritik dan Punya Bisnis Baru
Diketahui, pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, saat ini masih menjadi misteri.
Masyarakat masih memantau perkembangan kasus ini, bahkan kehidupan para saksi juga ikut jadi sorotan.
Contohnya Yoris, yang channel youtube-nya masih penuh dengan komentar nyinyir netizen.
Menurut pantauan SURYA.co.id dari video terbaru di channel youtube Yoris, banyak netizen yang mengkritiknya di kolom komentar.
Padahal, video yang diunggah Yoris sama sekali tak ada hubungannya dengan Kasus Subang.
"Hrs ny bikin konten spya pembunuh ibu dan adik nya d tangkap dan d adili,mlh bikin konten joged2 main mobil2an ,sprt nya ga peduli "
"Anak aneh tidak ngotot cari pelaku pembunuh ibu dan adiknya"
"Logikanya kalo dlm posisi seperti itu, kyny gak bisa tenang dan gak ada niat buat konten youtube kehidupan sehari2, sblm tersangka pembunuh ibu dan adik terungkap dan tertangkap."
Yoris sama sekali tak menanggapi komentar-komentar nyinyir tersebut.
Padahal biasanya Yoris kerap menanggapi komentar di youtube-nya.
Selain itu, Yoris juga punya bisnis baru yang berkaitan dengan dua korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hal ini diungkapkan Yoris dalam kolom komentar di channel youtube-nya.
Diungkapkan Yoris, sampai saat ini dia belum bisa melupakan sosok ibu dan adiknya, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Untuk mengenang keduanya, dia bahkan membuat jaket racing yang diberi nama Surabi.
Pemilihan nama Surabi ini ternyata masih ada kaitannya dengan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hal ini diungkapkan Yoris saat menjawab pertanyaan netizen di unggahan channel youtube-nya.
"Mau tanya jaket yang di launching tempo hari tu makna SURABI RACING itu apa Aja, dan harga nya berapa serbahannya apa..," tanya akun Paman Geber.
Berikut jawaban Yoris:
"Bahan Canvas sueding anget,, harga 250 yang ukuran M, ukuran L, 300, surabi makanan kesukaan mamah sama amel sama kita sekeluarga, kalau hari minggu suka jalan jalan sarapan surabi pagi harinya".
Sebelumnya, bisnis Yoris sempat dipamerkan paman Yoris sekaligus Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal di kanal Youtube-nya.
Dalam kesempatan itu, Indra Zaenal memperlihatkan jaket racing.
Ia menjelaskan jaket racing tersebut merupakan produk terbaru dari bisnisnya Yoris yang terbatas.
Produk tersebut terbatas karena didesain khusus berkaitan dengan kenangan Yoris dengan korban kasus Subang, ibunya, Tuti Suhartini dan adiknya, Amalia Mustika Ratu.
Ia sendiri mengaku dirinya menjadi model jaket produksi Yoris limited edition tersebut.
Indra menjelaskan jaket dengan warna merah, ungu dan kuning itu dipilih karena warna kesukaan Tuti dan Amalia.
Rupanya jaket tersebut dibuat untuk mengenang kedua almarhumah.
“Ayo siapa yang mau beli, edisi terbatas, dalam mengenang kedua almarhumah,”
“Karena almarhumah Amel dan Tuti suka warna kuning, merah sama ungu,” ujar Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal, Jumat (14/1/2022).
Jaket racing produk Yoris tersebut hanya dibuat hanya 12 pcs dan dibanderol harga Rp 525 ribu.
Indra Zaenal menjelaskan jaket racing tersebut bertuliskan Surabi Racing diambil dari makanan kesukaan kedua almarhumah Tuti dan Amalia.
Di cuplikan video lainnya, Indra Zaenal memperlihatkan Yoris dan Yosef yang juga hadir bersamanya.
Ia mengaku membuat video memperkenalkan produk bisnis Yoris untuk membantu.
Kades itu juga memperlihatkan Yoris dan Yosef yang kompak saling memberikan dukungan.
Yosef turut membantu mempromosikan produk jualan jaket racing Yoris tersebut.
Meski tak banyak bicara, Yosef memakai jaket buatan Yoris tersebut dengan percaya diri.
Kemudian Kades Jalan Cagak menjelaskan dirinya dan Yosef menjadi model produk Yoris tersebut.
“Ini kami berdua dengan papahnya Yoris memakai jaket ini sebagai model promosi,”
“Edisi terbatas hanya 12, dalam rangka mengenang kedua almarhumah, ibu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu,” ujarnya.
Lantas, sebagai paman, Indra berharap jualan Yoris tersebut laku dan banyak peminatnya.
Produk jaket racing karya Yoris tersebut tersedia di e-commerce.
Selanjutnya Indra menegaskan di samping usaha Yoris berjualan, pihaknya mengaku masih mendukung pihak kepolisian agar segera mengungkap kasus Subang.(*)