KENGERIAN Bom Termobarik yang Viral Dibawa di Perang Rusia vs Ukraina: Lebih Kuat dari Bahan Peledak

Inilah kengerian bom termobarik yang viral dibawa Rusia saat melakukan penyerangan ke Ukraina. Lebih kuat dari peledak biasa.

Photo by UKRAINIAN INTERIOR MINISTRY PRESS SERVICES / AFP
Ilustrasi foto yang menunjukkan asap setelah serangan rudal yang menargetkan pusat televisi ibukota Ukraina di Kyiv. Simak kengerian Bom Termobarik yang Viral Dibawa di Perang Rusia vs Ukraina. 

SURYA.co.id - Inilah kengerian bom termobarik yang viral dibawa Rusia saat melakukan penyerangan ke Ukraina.

Senjata tersebut disinyalir lebih kuat dibandingkan bahan peledak pada umumnya.

Diketahui, viral di Twitter sebuah video yang direkam oleh kru CNN tampak Rusia mengangkut sistem pelontar TOS-1 yang berat menuju perbatasan Ukraina,.

Ada juga video di Twitter yang menyebut TOS-1A pembawa senjata termobarik melintas di Tokmak, Ukraina selatan.

TOS-1 memiliki julukan Buratino, Pinokio versi Rusia, karena hidungnya yang besar.

Sistem peluncur gandanya dipasang pada sasis tank T-72 yang mampu menembakkan roket termobarik menggunakan oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan bersuhu tinggi.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Bom Termobarik, Senjata Rusia Paling Mematikan yang Dibawa ke Ukraina'.

TOS-1 kali pertama digunakan militer Soviet di Afghanistan, dan yang terbaru dipakai di Suriah.

Pengerahan bom termobarik ini dilakukan ketika pasukan Rusia dan sekutu separatisnya telah menggunakan sistem roket berpeluncur ganda BM-21 Grad di timur dan selatan Ukraina.

Bom termobarik juga tampak dikerahkan di sekitar Kharkiv, lokasi munculnya foto-foto BM-21 yang hancur dan tewasnya seorang tentara Rusia.

Dikutip dari ABC Australia pada Minggu (27/2/2022), senjata termobarik memiliki berbagai ukuran, mulai dari granat berpeluncur roket untuk pertempuran jarak dekat, hingga versi besar yang dapat digunakan dari pesawat.

Senjata termobarik juga dikenal sebagai bom udara, bom bahan bakar, dan bom vakum.

Bom ini disebut jauh lebih kuat daripada bahan peledak konvensional.

Waktu pembakarannya lebih lama, sehingga meningkatkan kapasitas destruktifnya (kerusakannya).

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved