SOSOK Hero Tito Petinju Dunia Asal Malang yang Koma seusai di-KO James Mokonginta, ini Perjuangannya
Inilah sosok Hero Tito, petinju asal Malang, Jawa Timur yang kini koma di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading setelah dipukul KO lawannya, James
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Musahadah
Mulai bertinju di usia 12 tahun karena pengaruh ayah dan kakaknya, Hero Tito muda mengawali prestasi di tinju amatir di ajang Kejurda.
Medali emas di kelas Layang Ringan 45 Kg kala itu jadi salah satu kebangaannya.
Karir tinju amatir Hero Tito selanjutnya banyak dilalui di Kalimantan sebelum akhirnya pulang ke Malang dan memilih menempuh jalur profesional.
Memilih profesi sebagai petinju profesional karena faktor ekonomi, ternyata belum bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
Hero sempat menjadi tukang parkir, satpam, jadi pelatih tinju personal, hingga dibantu menjadi staf honorer di antara statusnya sebagai petinju.
2. Berjuang Mandiri
Perjuangan Hero Tito menjadi petinju internasional tidak lah mudah.
Bapak dua anak itu, merangkai sendiri porsi latihannya untuk menghadapi sebuah pertarungan.
Bila sudah mendapat kesepakatan kontrak pertandingan di luar, Hero Tito tak segan menjalani persiapan mandiri.
Tanpa pikir panjang, Hero Tito mengerjakan proses mendapatkan tiket penerbangan dan visa sendiri.
Bahkan berangkat ke luar negeri seorang diri untuk bertanding tanpa pendamping bukan hal baru bagi Hero Tito.
SURYAMALANG.COM pernah mendapati Hero Tito berangkat ke Korea Selatan seorang diri saat akan bertarung melawan petinju Doong Hoon Yook di Busan, tahun 2016 lalu.
3, Juara Dunia
Hero Tito pernah menyandang gelar juara dunia versi World Professional Boxing Federation (WPBF).
Pria 36 tahun itu memegang sabuk juara dunia WPBF kelas ringan 61,2 kg sejak menjatuhkan petinju asal Thailand, Thongchai Kunram dalam Kejuaraan Tinju Dunia Sabuk Emas Xanana 2016, di Lospalos Gymnasium, Timor Leste pada (27/11/2016).