PERJUANGAN Hero Tito Bertinju Nyambi Jadi Tukang Parkir hingga Raih Juara Dunia, Kini Koma di RS

Inilah perjuangan Hero TIto, petinju asal Malang peraih gelar juara dunia yang kini koma di rumah sakit. 

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Musahadah
dok pribadi armin tan
Hero Tito, petinju dunia asal Malang saat bertanding dengan James Mokoginta di Jakarta, Minggu (27/2/2022). Heri Tito kini koma di rumah sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta. 

“Saya telepon kawan-kawan saya di Malang, kumpul dana tapi dana itu bukan dipakai pengobatan. Itu semua akan diserahkan ke istri, anaknya dan menyelesaikan renovasi rumah yang belum selesai, kita sama-sama bantu,” kata Armin,

“Yuk sama-sama kita cari dana karena Hero ini orang Malang tapi penggalangan dana itu bukan untuk berobat, itu murni untuk keluarganya. Itu ide dari saya, saya ingin uang itu digunakan kalau dia ada apa-apa, yang namanya penggalangan dana kan lama jadi tidak mungkin untuk berobat,” jelasnya.

Lalu, bagaimana kondisi keluarga Hero Tito sebenarnya? 

Hero Tito bersiap berangkat ke Korsel dari rumahnya di kawasan Pakis kabupaten Malang, Rabu (24/2/2016)
Hero Tito bersiap berangkat ke Korsel dari rumahnya di kawasan Pakis kabupaten Malang, Rabu (24/2/2016) (Surya/Dyan Rekohadi)

Wartawan surya.co.id, Dyan Rekohadi pernah berkunjung ke rumah Hero di RT 03 RW 03 Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Desember 2017 silam.

Rumah petinju  yang memiliki nama asli Heru Purwanto itu adalah rumah sederhana di perkampungan yang berdekatan dengan area persawahan.

Di rumah orang tuanya itu, Hero dan keluarga tinggal bersama ibunya, Kusmiati (56) dan keluarga kakaknya

Karena kondisi hujan, Hero bergegas membawa masuk sansak yang semula digantungkan di halaman rumahnya. Ia pun terpaksa menjalani latihan ringan di dalam rumah, di ruang tamu yang ukurannya sekitar 5 X 3 meter.

Di ruang tamu itu, yang dindingnya terpajang foto-foto kenangan Hero Tito di berbagai ajang tinju, ia menjalani latihan ringan bersama kakaknya yang juga seorang petinju, Sis Morales.

 “Saya latihan sekarang sering malam hari karena latihannya sama kakak, nunggu kakak pulang kerja. Kalau lari, biasanya saya lari sampai ke Coban Jahe pulang-pergi,” ungkap Hero Tito.

Petinju yang juga bapak dua anak, Tasya Andinka Az Zahra (9) dan Tito Al Ghazali (2) itu, merangkai sendiri porsi latihannya untuk menghadapi sebuah pertarungan.

Menu latihan dibuatnya berdasar pengalaman selama mengikuti latihan di luar negeri atau saat diasuh pelatih profesional seperti Craig Christian dari Australia.

“Waktu saya ikut latihan, seperti saat di Australia, saya serap ilmunya, termasuk mengatur menu makanan atau gizinya, itu yang kini saya terapkan,” papar petinju kelahiran 27 September 1986 itu.

Biasanya, beberapa bulan sebulan pertandingan sang istri sudah menyiapkan menu khusus.

“Bubur jagung di pagi hari, Ikan tuna, salmon dan daging, kentang rebus, jus buah bergantian, belanjanya ke pasar Madyopura atau ke Tumpang,” ujar Didin Nurul Wijayanti, istri Hero Tito.

Hero Tito memang seringkali mengatur sendiri jadwal latihan, menata menu latihan, menu gizi, hingga jadwal keberangkatan dan pulang ke luar negeri. Dari sinilah semangat Indie Hero Tito begitu terasa.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved