Berita Surabaya
Gagas Digitalisasi Masjid, Pemuda Muhammadiyah Jatim Ajak Menag lebih Produktif
Terhitung sejak Juni 2021 lalu program penyusunan roadmap Dakwah Digital yang digagas oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah bergulir.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Terhitung sejak Juni 2021 lalu program penyusunan roadmap Dakwah Digital yang digagas oleh Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah bergulir.
Salah satu agendanya yakni digitalisasi masjid yang dalam waktu dekat akan dilaunching.
Sobrun Jamil, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur merasa terusik dengan statemen Menteri Agama yang sering meresahkan. Yang terbaru soal azan di masjid dan gonggongan anjing.
"Kami ini sedang berusaha menghimpun masjid-masjid di Jawa Timur agar saling terhubung dan fasilitasnya bisa diketahui dan diakses masyarakat luas. Kondisi yang terjadi malah kementerian sibuk klarifikasi sana sini soal ucapan blunder menterinya. Kami sangat menyayangkan. Kami ingin masjid-masjid kita menjadi pusat aktivitas yang produktif,” ujar Sobrun, Jumat (25/2/2022).
Sobrun juga mengajak semua lapisan untuk mengakhiri polemik tentang toa masjid ini. Niat pengaturan baik, cuma banyak kritik dari cara berkomunikasinya. Jadi lebih baik minta maaf saja secara terbuka.
"Sudah saatnya energi yang kita punya diarahkan kepada hal-hal yang lebih produktif. Gus Menteri sebaiknya minta maaf saja ke publik. Sebagai pejabat publik permintaan maaf itu sesuatu hal yang biasa dan lumrah. Akhiri pembelaan yang malah membuat gaduh. Apalagi ini bukan gaduh yang pertama," ujar Sobrun dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/2/2022).
Sebagaimana diketahui, bahwa Pemuda Muhammadiyah sejak tahun lalu sudah menyiapkan konsep digitalisasi masjid yang harapannya melalui proses itu dapat menghimpun informasi terkait dengan potensi masjid di Jatim.
Kemudian, menyajikannya dalam bentuk informasi yang bisa diakses oleh masyarakat umum. Di antara bentuk informasi yang disampaikan mulai dari fasilitas masjid, sarana dan pra sarana pendukungnya. Kegiatan kepemudaan atau remaja masjid.
"Kami mentarget ada 3000-an masjid yang terintegrasi. Apa yang kami gagas ini pastinya menunjang program pemerintah untuk menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui jalinan silaturrahim digital. Pastinya juga punya efek kemanfaatan bagi warga sekitar masjid apapun latar belakangnya" ujar Sobrun.