Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE KASUS SUBANG, Youtube Kades Jalancagak Diserbu Netizen dan Misteri Kunci Pintu Belakang

Berikut update terbaru kasus Subang. Youtube Kades Jalancagak Diserbu Netizen dan Misteri Kunci Pintu Belakang.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
youtube indra zainal chanel
Kades Jalancagak (kiri) dan salah satu Saksi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Ajat (kanan). Youtube Kades Jalancagak Diserbu Netizen. 

SURYA.co.id, SUBANG - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih terus jadi sorotan karena sudah hampir 6 bulan belum menemukan titik terang.

Selain hasil penyelidikan polisi, publik terus mengikuti perkembangan kasus Subang melalui para saksi kunci dan beberapa orang yang terkait.

Salah satunya adalah Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal.

Menurut pantauan SURYA.co.id, channel youtube Indra diserbu berbagai pertanyaan seputar kasus ini.

Beberapa video Indra memang ada membahas tentang kasus pembunuhan yang merenggut nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini.

Video terbarunya tentang kasus Subang berjudul 'Mengingat wawancara dengan Ibu Hastry part 2' diunggah sekitar 2 minggu lalu.

Di video-video selanjutnya Indra lebih fokus mengunggah momen aktivitasnya.

Meski demikian, banyak netizen yang penasaran hingga membanjirinya dengan pertanyaan seputar kasus Subang.

Padahal video yang diunggah Indra itu sama sekali tak terkait kasus Subang.

Contohnya saja di unggahan terbaru yang merekam aktivitas Indra sedang datang ke sebuah acara pernikahan.

Banyak netizen justru berkomentar menanyakan perkembangan kasus Subang.

"Berarti Amel dipasang jadi pendiri dikasih KTP ya? Kasusnya jadi campur pidana dan perdata. Tapi Nmax biru bukan milik Yayasan. Tidak ada kejahatan yang"

"Knp gak pernah bahas kasus Subang lg nih?probabilitas Yosef gmn nih pak kades???bebas,naik jd tersangka ato gmn tuh?"

"Usut tuntas kasus pembunuhan keluarga anda kl berhasil anda benar" amanah sebagai kades... ingat jabatan hanya di dunia hanya amal baik yg di bawa mati"

"kok selama ini berhenti memberitakan kasus subang..!!!"

Misteri kunci pintu belakang

Sementara itu, Polisi terus berusaha mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat yang kini sudah masuk bulan ke-6. 

Salah satu fokus perhatian polisi saat ini adalah kondisi pintu belakang rumah korban yang diduga dipakai untuk lewat jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu setelah dieksekusi. 

Pintu rumah yang diduga tidak terkunci kerap dikait-kaitkan sebagai awal celah pembunuhan tragis pada 18 Agustus 2021 lalu.

Kondisi pintu belakang ini juga yang kembali ditanyakan polisi saat diam-diam mendatangi rumah Yosef pada pertengahan Januari 2022 lalu. 

Saat itu petugas Polsek Jalancagak datang dan menanyakan sejumlah hal ke Yosef. 

Hal ini dibenarkan Fajar Sidik, kuasa hukum Yosef saat dikonfirmasi tribun jabar (grup surya.co.id) pada Senin (21/2/2022). 

Menurut Fajar, penyidik polisi ini menanyakan tiga hal ke Yosef.

Pertama, Yosef ditanyakan terkait kunci rumah yang berada di belakang TKP, tangga yang berada di TKP, serta langit-langit atap rumah di TKP. 

"Pak Yosef ditanya tiga pertanyaan oleh anggota Polsek Jalancagak, yang pertama kunci rumah yang di belakang, kedua terkait tangga, serta atap di TKP. Tapi itu tidak masuk dalam BAP, ya, hanya keterangan tambahan saja," kata Fajar Sidik.

Fajar tidak menjelaskan jawaban Yosef atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. 

Namun, dikutip dari video yang viral beberapa waktu lalu, ternyata Yosef tidak mengetahui kondisi pintu belakangnya.  

Dari tayangan YouTube Rara Cahaya Tarot lewat Tribunnews.com pada Selasa, 26 Oktober 2021, memperlihatkan rekaman percakapan antara suami Tuti yakni Yosef dan sang anak Yoris.

Percakapan yang direkam oleh Yoris tersebut memperdengarkan tentang kondisi pintu rumah di malam pembunuhan.

Yosef sempat ditanya oleh Yoris apakah pada saat 17 Agustus 2021, Yosef meninggalkan rumah Tuti telah mengunci pintu terlebih dahulu.

"Papah inget-inget, pintu belakang dikunci nggak? pas terakhir pintu belakang dikunci engga pah?" tanya Yoris dalam sambungan telepon.

Jawaban Yosef, dia tidak mengingat terkait kondisi kunci belakang rumah Tuti saat itu.

Dalam pengakuannya, Yoris sendiri menjelaskan bahwa kunci belakang memang tidak dalam keadaan baik.

Kondisi pintu rumah juga sempat ditanyakan Aiman Widjaksono, presenter program Aiman Kompas TV, ke Yosef dan Yoris. 

Saat itu Yosef mengaku pemegang kunci satu-satunya hanya korban Tuti Suhartini

Yosef mengaku tidak memegang kunci tersebut. 

Sementara saat Aiman bertanya ke anaknya, Yoris Raja Amanullah, ternyata Yosef yang memegang kunci rumah dan Yosef beserta keluarganya tahu dimana kunci.

"Biasanya dItaruh di sekitar pot di depan rumah.

Ketika kembali tengah malam, saat ibu dan anaknya tengah tidur dia lalu mengambil kunci di pot tersebut. Karena Yoris tinggal di rumah yang lain," terang Aiman Widjaksono menguraikan pengakuan Yoris saat itu. 

Lalu, siapa sebenarnya yang menguasai kunci rumah saat kejadian? 

Hingga kini polisi masih menyelidikinya. Namun yang pasti, Kapolres Subang AKBP Sumarni memastikan pintu rumah tidak dirusak. Artinya orang bisa masuk dengan mudah atau bisa juga pelaku dan korban saling mengenal.

Lihat video selengkapnya

Kapolda Janji Ungkap Secepatnya

Terpisah, Kapolda Jabar  Irjen Pol Suntana kembali buka suara terkait perkembangan kasus Subang.

Ia mengatakan, Direktur Reserse sudah memberikan laporan perkembangan ke arah yang positif.

Menurutnya, dari laporan perkembangan itu diharapkan kasus perampasan nyawa mengerikan itu bisa terungkap dalam waktu dekat.

Hanya saja, lagi-lagi Irjen Suntana tidak memberi batas waktu pengungkapan kasus ini. 

"Kasus Subang insya Allah Direktur Reserse sudah melaporkan perkembangannya ke arah positif, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terselesaikan," kata Suntana saat kunjungan di Kasepuhan Ciptagelar, Sukabumi, Jumat (18/2/2022) kemarin.*

Terkait pernyataan Kapolda ini, anak tertua Tuti, Yoris Raja Amanullah mengaku terus menantikan akhir dari kasus kematian dari sang ibu dan adiknya tersebut. 

Yoris mengatakan, ia tidak sama sekali meragukan kinerja dari pihak kepolisian dalam mengungkap kasus yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu itu. 

"Allhamdulilah polisi masih terus bekerja sampai sekarang, saya sudah tidak meragukan lagi, tapi mudah-mudahan secepatnya saja," ucap Yoris saat dihubungi melalui sambungan seluler, Minggu (20/2/2022). 

Selain itu, ia juga menanggapi keterangan dari Kapolda Jawa Barat yang menargetkan kasus tersebut terungkap di awal tahun 2022. 

"Maksudnya awal tahun 2022 akan terungkap kata Kapolda juga bukan di Bulan Januari atau Februari, kayak Maret April juga kan masih awal tahun 2022. Mungkin lebih baik kita tunggu saja," katanya. 

"Misi saya bersama keluarga pastinya mendukung polisi agar cepat mengungkap siapapun itu pelakunya harus dihukum seberat-beratnya," kata dia. 

Sementara itu seperti diketahui, Yoris juga merupakan salah satu saksi yang intens diperiksa oleh pihak kepolisian dari Polres Subang maupun Polda Jabar.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved