Ritual Maut di Pantai Payangan Jember
Fakta Bripda Febriyan Duwi Korban Ritual Maut di Jember: Baru Menikah, Sempat Kirim Pesan Pamit
Berikut Fakta Bripda Febrian Duwi yang jadi korban ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur. Baru setahun menikah dan sempat kirim pesan pam
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Mereka berasal dari kelompok pengkajian Tunggal Jati Nusantara, Jember.
Mereka berasal dari beberapa kecamatan di Kabupaten Jember, seperti Sukorambi, Patrang, Ajung, juga Rambipuji.
Mereka berangkat dengan dipimpin oleh ketua kelompok itu, Nh (Nurhasan), warga Desa Dukuhmencek Kecamatan Sukorambi.
Menurut Kapolsek Ambulu AKP Ma'ruf, dari keterangan saksi yang sudah diperiksa terlebih dahulu, ada 20 orang anggota kelompok itu yang turun di tepi pantai.
"Ya di situ, di tepi pantai itu," ujar Ma'ruf kepada Surya, sambil menunjuk titik yang dipakai ritual.
Ke-20 orang itu berdiri dengan siku saling digandengkan.
"Sedangkan yang empat menunggu di atas," imbuhnya.
Keempat orang itu, satu orang sopir yang memang tidak ikut ritual, dan tiga orang petinggi kelompok yang berada kawasan pasir yang lebih atas.
"Saat masih berdiri itulah, ombak besar datang. Waktu kejadian sekitar pukul 00.30 - 01.00 Wib, dini hari tadi," lanjutnya.
5. Tujuan Ritual
Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo menjelaskan tujuan rombongan melakukan ritual.
Ia menyebut, rangkaian acara termasuk mandi di laut bermaksud untuk melancarkan segala urusan.
Mulai dari masalah keluarga, melancarkan usaha, hingga untuk memudahkan mendapat pekerjaan.
“Kata guru spiritual mereka, masalah-masalah itu bisa diselesaikan secara ritual di Pantai Payangan,” ujarnya.
Hery menjelaskan, para peserta awalnya menjalankan ritual di pinggir pantai.