Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE PEMBUNUHAN SUBANG: Kades Jalancagak Terima Laporan Warga yang Cemas & Musuh Berbahaya Yosef
Kepala Desa Jalancagak Indra Zaenal mengaku menerima banyak laporan warga yang masih cemas dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Kepala Desa Jalancagak Indra Zaenal mengaku menerima banyak laporan warga yang masih cemas dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Kasus pembunuhan yang sudah berjalan selama 6 bulan dan tak kunjung terungkap itu, membuat warga cemas, lantaran menduga pelaku masih berada di sekitar lokasi kejadian.
Melansir Tribun Jabar, Indra Zaenal mengatakan bahwa warga mulai mengadakan kembali kegiatan siskamling untuk memperketat keamanan kampung pasca-kejadian pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG, Reaksi Danu saat Pendukungnya Disebut Akan Sangat Malu Jika Pembunuh Terungkap
"Terakhir itu ada warga yang melaporkan ke Kantor Desa mereka (warga Ciseuti) masih merasakan waswas karena dari informasi melalui konten Youtube yang disinyalir pelaku itu tidak jauh berada di lingkungan situ," terang Indra dikutip dari artikel "KASUS SUBANG Hari Ke-178: Pelaku Masih Gentayangan, Warga Khawatir, Lakukan Ini di Sekitar TKP".
Menurut Indra, dengan adanya hal tersebut kegiatan siskamling warga Kampung Ciseuti lebih diperketat terutama di sekitaran TKP Tuti dan Amalia ditemukan meninggal secara mengenaskan itu.
"Pihak pemerintahan Desa hanya mengeluarkan kebijakan untuk lebih waspada aja siskamling jangan sampai kendur, kita hanya bisa mengupayakan itu," katanya.
Sementara itu, update terbaru dari perkembangan penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, jajaran Polda Jabar yang saat ini menangani langsung kasus tersebut sudah memeriksa ratusan saksi.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengungkap perkembangan kasus Subang terbaru.
Kepada awak media Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebut sampai saat ini kepolisian telah memeriksa total ratusan saksi.
Dari total tersebut artinya saksi kasus Subang bertambah, dari awalnya 25 saksi, 69 saksi dan kini mencapai seratus lebih orang.
Namun, ia mengaku belum bisa membeberkan lebih banyak tentang kabar terbaru kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) itu.
"Saya sudah melakukan koordinasi dengan penyidik, memang kami belum publikasi lebih banyak, tetapi jumlah yang diperiksa itu seratusan lebih orang yang kami periksa," ujar Ibrahim.
Hingga kini, penyidik masih melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan alat bukti lainnya untuk mengungkap sosok pelaku pembunuhan.
Bahkan, kata dia, penyidik juga masih melakukan pemeriksaan saksi secara marathon.
"Jadi, kami memang tetap secara maraton melakukan pemeriksaan, terkait alat bukti dan kesaksian,” jelasnya.
Pengacara Yosef Singgung soal Musuh Berbahaya
Pengacara Yosef Hidayah dan Yoris Raja Amanullah, Rohman Hidayat yang menyinggung soal musuh paling berbahaya dalam kasus Subang.
Sementara, kabar lainnya datang dari Polda Jabar yang telah memeriksa seratus lebih saksi. Jumlah saksi ini meningkat tajam dibandingkan ketika sketsa terduga pelaku dirilis pada akhir tahun lalu.
Saat rilis sketsa, pihak Polda Jabar menyebutkan ada 69 saksi yang telah diperiksa. Sebelum rilis, ada 56 saksi yang telah diperiksa.
Naiknya jumlah saksi yang diperiksa itu pun belum bisa mengungkap siapa pelaku dan dalang pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang jasadnya ditemukan pada Rabu (18/8/2021).
Setelah penemuan jasad dua perempuan itu, penyidik Polres Subang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan autopsi.
Namun, hasilnya belum terlihat. Bahkan, olah TKP sudah dilakukan berulangkali. Sedangkan autopsi terhadap kedua jasad tersebut telah dilakukan dua kali.
Barang bukti closed circuit television (CCTV) pun sudah dikumpulkan. Dari rekaman CCTV ini, polisi sempat membeberkan terduga pelaku yang dicurigai mengendarai motor Yamaha NMAX biru.
Berikut kabar-kabar terbaru kasus Subang dari pengacara Yosef dan kepolisian.
Singgung klien musuh berbahaya
Pengacara Yosef, Rohman Hidayat pernah menyinggung saksi hingga kliennya.
Hal ini berkenaan dengan tanggapan dirinya sebagai kuasa hukum yang dilematis mendampingi saksi atau jika klien berbohong.
Hal ini diungkapkan Rohman Hidayat saat berbincang dengan Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal di kanal Youtubenya, dikutip Kamis, (10/2/2022).
Dalam kesempatan itu, Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef tersebut terang-terangan menyinggung jika kliennya berbohong dalam menyampaikan keterangan sebagai saksi.
Rohman mengatakan menghadapi kasus menurutnya musuhnya bukan berseberangan dengannya.
Menurutnya sejatinya musuhnya yang dianggap paling berbahaya itu tak lain kliennya yang berbohong atau tak jujur.
“Buat saya, musuh pengacara itu bukan lawannya yang di seberang atau siapa pun,”
“Tapi, musuh yang paling berbahaya itu adalah kliennya yang tidak jujur, kliennya yang berbohong, yang bicaranya sepotong-sepotong,” papar Rohman Hidayat.
Demikian, Rohman menjelaskan sebelum dirinya menerima suatu perkara ia memastikan terlebih dahulu bahwa kliennya itu benar dengan keterangannya.
Lanjut ia menjelaskan jika nantinya konteks keterangannya benar atau salah, ia pun akan memperjuangkannya secara baik.
Menurutnya jika ada yang disembunyikan oleh kliennya maka hal itu yang bisa membuatnya bahaya.
Oleh karena itu, ia mengatakan paling penting kliennya itu jujur.
Namun ia menambahkan adapun seandainya kliennya salah jika kliennya jujur memberikan keterangan menurutnya masih mudah untuk memberikan pembelaan.
Saat disinggung seandainya Yosef kliennya dalam penetapan tidak terlibat, Rohman mengaku tentunya ia akan bersyukur.
Namun, jika situasi sebaliknya jika kliennya ditetapkan sebagai tersangka, ia pun akan tetap mendampinginya.
Ia mengaku secara profesi dirinya akan tetap bertanggung jawab.
“Kalau pun misalnya klien saya yang pelakunya, masalah pembelaan itu bukan masalah menang dan kalah, tapi benar dan tidak benar,” ujarnya.