Virus Corona

KETAHUI PERBEDAAN Gejala Omicron dan Flu Biasa, Berikut Cara Pencegahan Serta Penanganannya

Kasus Covid-19 Omicron sedang naik hingga angka puluhan ribu. Anda yang sudah ikut vaksinasi dosis pertama dan kedua tak perlu panik.

Editor: Iksan Fauzi
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Virus Corona varian omicron. 

SURYA.co.id - Kasus Covid-19 Omicron sedang naik hingga angka puluhan ribu. Anda yang sudah ikut vaksinasi dosis pertama dan kedua tak perlu panik.

Kendati demikian, perlu kiranya Anda mengetahui perbedaan gejala Omicron dengan flu biasa. 

Hal itu bertujuan supaya Anda bisa mempercepat melakukan pencegahan dan penanganan secara mandiri dan tidak perlu berobat ke rumah sakit.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Covid-19 Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.

''Nanti kita akan melihat dalam waktu yang singkat kenaikan jumlah kasus yang cukup tinggi,'' katanya dalam konferensi secara virtual, Kamis (27/1/2021).

Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.

Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur.

Baca juga: TAK USAH PANIK, Ini 3 Cara Mudah Sembuh dari Omicron Tanpa ke Rumah Sakit

Seorang siswa SDN Kampungdalem 4 saat disuntik vaksin Covid-19 dosis 2 dalam program serbuan vaksin yang digelar Kodim 0807 Tulungagung, Rabu (2/2/2022).
Seorang siswa SDN Kampungdalem 4 saat disuntik vaksin Covid-19 dosis 2 dalam program serbuan vaksin yang digelar Kodim 0807 Tulungagung, Rabu (2/2/2022). (SURYA.CO.ID/David Yohanes)

Sedangkan Omicron ini yang tinggi adalah penularannya tapi keparahannya rendah.

''Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG (orang tanpa gejala) atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,'' ucap Menkes Budi.

Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tetap waspada dan hati-hati.

Yang paling penting selalu pakai masker, hindari kerumunan karena penularan akan semakin tinggi.

Kalau bisa kerja di rumah, tidak usah pergi kemana-mana karena risiko tertularnya sedang tinggi.

Tapi kalau pun tertular tidak usah panik yang penting disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin, jika ada gejala ringan minum obat.

''Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbidnya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru,'' tuturnya.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved