Berita Gresik
Cegah Penyelewengan, Petrokimia Gresik Siapkan Aplikasi Digital Awasi Pengiriman Pupuk Bersubsidi
WMS merupakan aplikasi digital berbasis mobile apps dan web untuk pengelolaan pergudangan di Gudang Lini 1 Petrokimia Gresik.
Penulis: Sugiyono | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, GRESIK – Jelang musim tanam, Petrokimia Gresik meningkatkan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi melalui aplikasi digital, Kamis (3/2/2022).
Aplikasi tersebut diantaranya Management System (WMS), Sistem Scheduling Truk Online (SISTRO) dan Petrokimia Gresik Port Information System (Petroport), Kamis (3/2/2022).
Direktur Operasi & Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan, sistem aplikasi digital ini dibangun untuk memperkuat pengawasan di seluruh jaringan distribusi yang menjadi tanggung jawab Petrokimia Gresik.
Mulai dari pabrik di Lini I sampai gudang di tingkat Provinsi di Lini II.
Selanjutnya ke gudang di tingkat Kabupaten di Lini III dan terus ke gudang distributor di tingkat kecamatan, hingga distributor mengirimkan ke kios-kios resmi tingkat desa di Lini IV.
“Kami pastikan proses distribusi di seluruh lini yang menjadi tanggung jawab Petrokimia Gresik berjalan dengan baik dan sesuai prosedur,” kata Digna.
Lebih lanjut Digna menjelaskan, WMS merupakan aplikasi digital berbasis mobile apps dan web untuk pengelolaan pergudangan di Gudang Lini 1 Petrokimia Gresik.
Baca juga: Anggaran Pilkades Serentak Kota Batu Tahun 2022 Sebesar Rp 850 Juta
WMS dilengkapi hardware berupa tablet, monopod dan action cam, sehingga seluruh kegiatan di gudang bisa terpantau dan tersistem dengan baik.
Selain itu, WMS juga memiliki fitur yang terhubung dengan Google Maps dan terintegrasi dengan Sistem Scheduling Truk Online (SISTRO) Petrokimia Gresik yang secara otomatis melakukan manajemen antrean truk untuk meminimalisir terjadinya penumpukan antrean.
“Seluruh aktivitas dan data truk yang mengangkut pupuk akan terekam di aplikasi WMS, baik sebelum maupun sesudah proses pemuatan,” imbuhnya.
Untuk memastikan data yang diinput sesuai dengan kondisi riil di lapangan, petugas gudang wajib melampirkan foto kondisi truk.
Kemudian, serah terima antara petugas dan driver dilakukan setelah proses pemuatan selesai dan ditandai dengan berita acara yang dilengkapi digital signature.
Setelah pengambilan pupuk selesai, data langsung terkoneksi dengan System Application and Product in Data Processing (SAP) Pupuk Indonesia.
“Dengan demikian, kita bisa meng-capture kondisi stok secara real timedi seluruh areadari lini I sampai lini IV, baik indoor maupun outdoor (dalam perjalanan),” ujar Digna.
Tidak hanya di area pergudangan, digitalisasi pengawasan distribusi juga diterapkan di pelabuhan melalui sistem Petrokimia Gresik Port Information System (Petroport).
Petroport memiliki fungsi pengawasan, pencatatan dan pelaporan, serta penentuan rekomendasi keputusan secara digital dan otomatis (automatic decision systems), sehingga dapat menghilangkan potensi demurrage atau denda akibat keterlambatan proses bongkar muat.