Berita Surabaya

Siswa SMPN 49 Surabaya Korban Kekerasan Oknum Guru Olah Raga, Wali Kota dan Kepala Dindik Bersikap

Seorang siswa SMPN 49 Surabaya menjadi korban kekerasan oleh oknum guru olah raga hingga membuat Wali Kota Eri Cahyadi dan Kepala Dindik bereaksi.

Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Iksan Fauzi
Kolase/SURYA.co.id/Firman Rachmanuddin
Video oknum guru lakukan kekerasan kepada seorang siswa SMPN 49 Surabaya. Foto kanan : Kapolrestabes Surabaya menyambut langsung korban pemukulan oknum guru di Surabaya saat melapor di SPKT Polrestabes Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Seorang siswa SMPN 49 Surabaya menjadi korban kekerasan oleh oknum guru olah raga hingga membuat Wali Kota Eri Cahyadi dan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) bereaksi.

Kekerasan tersebut terungkap dalam sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan kekerasan oleh oknum guru kepada siswanya.

Video berdurasi 3 detik pemukulan itu beredar, Sabtu (29/1/2022).

Isi rekaman video, tampak dua siswa sedang berdiri di depan murid-murid lainnya dan disuruh membenarkan soal pelajaran.

Tiba-tiba oknum guru berdiri sambil berucap "gobl*k" sambil tangan kanannya memukul kepala siswa dan tampak membenturkan kepala siswa itu ke papan tulis.

Setelah video pemukulan beredar, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pun memberikan perhatian khusus.

Bahkan, Eri sempat terjun langsung menyelesaikan masalah ini dengan mendatangi rumah siswa yang menjadi korban kekerasan oknum gurunya di Jalan Kutisari Utara III, juga ke sekolah SMPN.

Sementara itu, Ali orang tua korban yang tidak terima atas perlakuan oknum guru olah raga tersebut akhirnya melaporkan kejadian itu ke Unit PPA Polrestabes Surabaya.

"Hari ini saya melapor ke Polrestabes atas kejadian kekerasan yang dialami anak," jelas Ali Mujahid saat ditemui di SPKT Polrestabes Surabaya, Sabtu (29/1/2022).

Reaksi Kepala Dinas Pendidikan Surabaya

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh membenarkan kejadian kekerasan tersebut.

Ia mengaku, peristiwa kekerasan itu menimpa salah satu siswa di SMP Negeri 49 Kota Surabaya.

Menurut dia, hal itu terjadi karena belum adanya pemahaman guru terhadap karakter siswa saat PTM 100 persen berlangsung.

"Iya memang benar (terjadi). Saya mohon maaf atas nama Dinas Pendidikan kepada warga Kota Surabaya. Untuk kronologi kejadian ini masih kita dalami, karena di media sosial sudah tersebar berita itu," kata Yusuf di Surabaya, Sabtu (29/1/2022).

Oleh karena itu, Yusuf meminta setiap guru untuk memiliki strategi yang tepat dalam memberikan pembelajaran kepada anak didiknya, dengan tujuan bisa membantu dan menjaga proses pembelajaran akademik siswa.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved