Berita Lifestyle
Latih Motorik Anak dengan Berenang, Fun Swimming Academy Pakai Metode dan Pendekatan Khusus
Olahraga renang sangat dianjurkan tak hanya pada orang dewasa namun pada anak juga bahkan latihan renang bisa dimulai sejak anak masih bayi.
Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Renang merupakan salah satu olahraga yang dipercaya mampu melatih motorik kasar dan halus pada anak.
Mengajarkan renang sejak dini akan membuat anak terlatih lebih gesit dan sigap.
Dalam olahraga renang, dibutuhkan koordinasi yang baik antara gerakan tangan kaki mata serta kepala.
Hal ini bagian dalam melatih motorik halus.
Untuk itu olahraga renang sangat dianjurkan tak hanya pada orang dewasa namun pada anak juga bahkan latihan renang bisa dimulai sejak anak masih bayi.
Seperti Fun Swimming Academy (FSA) yang membuka kelas khusus untuk baby.
Les renang yang berlokasi di Surabaya-Sidoarjo ini memberikan pelatihan dasar terkait teknik teknik renang sesuai dengan usia.
Baca juga: Kawanan Kera Gunung Wilis Rusak Kebun Durian Warga Desa Segulung Kabupaten Madiun
"Renang merupakan olahraga yang baik untuk melatih motorik anak. Di sini kami menerapkan metode pembelajaran demonstrasi dengan pendekatan saintifik di mana pada praktiknya siswa akan diberikan sebuah gambaran untuk melakukan teknik dasar berenang lalu siswa akan mengamati Seperti apa gerakan tersebut," ujar Rizky Prayuda, Founder Fun Swimming Academy, Kamis (13/1/2022).
Ia menuturkan, dalam metode demonstrasi dan pendekatan saintifik tersebut, pada tahap selanjutnya siswa akan diberikan kesempatan untuk mencoba apa yang sudah mereka amati.
Siswa bisa menganalisis dan merasakan gerakan teknik dasar tersebut secara langsung.
Supaya siswa bisa mengingat dan bisa mempraktikkan gerakan tersebut mereka akan diminta untuk menjelaskan kembali gerakan apa yg sudah dilakukan.
Pelatih kemudian memberikan feedback dari penjelasan siswa.
"Akhir pembelajaran, siswa diberikan evaluasi selama proses pembelajaran dengan tujuan untuk mengingatkan siswa terkait teknik dasar renang yang sesuai. Tujuannya supaya siswa benar-benar memahami teknik yang benar dan mampu praktik secara langsung," jelas Rizky.
Jumlah siswa FSA saat ini ada sekitar 322 peserta, yang terdiri dari Kelas Reguler 191 siswa dan private 131 Siswa.
Ada juga siswa yang indent, dikarenakan kuota masih penuh.
"Siswa yang bergabung di FSA mulai usia 1-50 tahun, rata rata siswa FSA anak-anak usia dibawah 12 Tahun. Tapi kami juga ada kelas khusus baby," ungkapnya.
Rizky menjelaskan, di masa pandemi ini, siswa FSA justru meningkat 5x lipat. Tim FSA sendiri berjumlah 16 orang.
Berdasarkan respon Orangtua, Coach FSA tergolong sabar dan tlaten menghadapi anak-anak dan menerapkan prokes mengingat masa pandemi.
"Karena masih dalam suasana pandemi, kami menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Coach harus sudah vaksin 2 kali. Tim FSA harus Swab Antigen rutin setiap 2 minggu. Coach juga wajib mensterilkan peralatan berenang sebelum les berenang di mulai," papar Rizky.
Selain itu, coach selama proses pembelajaran juga harus memakai cace shield dan masker.
Kecuali kedalaman kolam melebihi 1,5 Meter atau ketika coach memberi contoh gerakan berenang, diperbolehkan melepas masker dan face shield.
"Protokol kesehatan untuk siswa yaitu diwajibkan dalam kondisi sehat dan bugar. Ssebelum masuk ke kolam akan disterilkan dahulu. Tangannya disemprot pakai hand sanitizer. Sebenarnya melatih sambil memakai masker dan face shield itu tidak nyaman tetapi kita harus memahami kondisi saat ini, maka harus adapatasi dengan keadaan," pungkasnya.