Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
KASUS SUBANG TERBARU, Saksi Wahyu Dicurigai Punya Informasi Penting Soal Pembunuhan Tuti dan Amalia
Kabar kasus Subang terbaru, mantan Kepala SMK Bina Prestasi Nasional, Wahyu dicurigai memiliki informasi penting pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Sebelumnya diberitakan, pada Rabu (29/12/2021), Polda Jawa Barat baru saja merilis sketsa wajah pelaku kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) di Subang, Jawa Barat.
Menyusul rilis ini, muncul kecurigaan dari publik terhadap saksi Muhammad Ramdanu alias Danu (21) yang disebut-sebut mirip dengan pelaku di sketsa yang ada.
Menanggapi hal ini, pengacara Danu, Achmad Taufan Soedirjo meyakini kliennya bukan lah pelaku.
Dikutip dari TribunJabar.id, Taufan mengaku masih memiliki rahasia tentang Danu yang belum diungkap ke publik untuk membuktikan kliennya itu tidak bersalah.
Baca juga: Kuasa Hukum Danu Mendadak Singgung Saksi W, Minta Polisi Menjaganya terkait Kasus Subang: Punya Info
Hal ini diungkapkan kuasa hukum Danu, Achmad Taufan dalam wawancara bersama Tribunnews.com beberapa waktu lalu.
“Keyakinan kami memang kami sudah punya satu kronologis lengkap tentang pembelaan Danu,” ujar kuasa hukum Danu, Achmad Taufan dikutip Tribunjabar.id, Jumat (31/12/2021).
Status DPO
Pada 29 Desember 2021 lalu, Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar merilis sketsa wajah pelaku kasus Subang.
Sosok dalam sketsa tersebut orang yang diduga melakukan perampasan nyawa ibu dan anak di Subang, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) pada (18/8/2021) lalu.
Sejak dirilis sketsa wajah pelaku rajapati kasus Subang memasuki babak baru.
Tak sedikit publik heboh dan mulai menduga-duga pelaku rajapati Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Bahkan opini publik pun semakin liar sejak kuasa hukum di antara satu pihak mengeluarkan pendapat pelaku dalam kasus Subang mirip dengan satu di antara pelaku.
Kendati begitu, fakta sosok pelaku rajapati kasus Subang yang digambarkan di sketsa tersebut masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang) alias buronan.
Hal ini diketahui setelah Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo buka suara.