Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
TERBARU KASUS SUBANG, Pembunuh Tak Harus Orang Profesional, Kriminolog UI Uraikan Kelemahan Polisi
Meski polisi sudah merilis sketsa wajah terduga pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, namun hal itu tidak cukup disidangkan
Lalu, olah TKP rumah yang menurut dia jorok.
"Pada yang kedua ini, common situation atau sering terjadi, apalagi di satuan-satuan wilayah bukan perkotaan, dimana jarang mengalami kasus besar. Dimana tidak terlatih anggotanya. Semua orang ingin berkontribusi, berbuat baik. Tapi mengacaukan TKP, merusak TKP. sehingga ada jejak-jejak kaki. ada hal-hal yang harusnya diperhatikan malah tidak diperhatikan," katanya.
Menurut Adrianus, situasi sekarang makin sulit karena ada kemungkinan saksi kasus ini mengarang cerita.
Hal ini bisa dimungkinkan ketika saksi diperiksa berkali-kali, namun pertanyaannya tidak direncanakan matang,
"Orang yang kita duga pelaku, berkali-kali diperiksa tanpa ada perencanaan apa yang mau ditanaykan, maka dia tidak akan menjawab berbasis apa yang diketahui, tapi dia sudah make up story, dia mengarang cerita," katanya.
Jika polisi ini akan terus memeriksa saksi berulang kali, menurut Adrianus polisi justru tidak akan menemukan fakta baru, melainkan opini-opini baru.
"Kalau orang-orang ini orang-orang kunci, maka dia akan mengarang skenario yang membuat jauh dari nya," katanya.
Seperti diketahui Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yani Sudarto, mengaku sudah membuat sketsa terduga pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.
"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dengan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut, sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis Bareskrim," ujar Kombes Pol Yani Sudarto, di Polda Jabar dikutip dari TribunJabar, Rabu (29/12/2021).
Mulai dari pemeriksaan puluhan saksi, olah TKP olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak lima kali, kemudian autopsi dua kali.
"Pemeriksaan saksi-saksi total sudah 69 saksi,15 di antaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas dan 32 saksi untuk menetukan alibi, sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi diambil keterangannya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan saksi ahli sebanyak tujuh orang, termasuk melakukan analisa CCTV.
"Analisa CCTV kurang lebih 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilo meter," katanya.
Sketsa tersebut dibuat dalam posisi menyamping dan membelakangi.