Surya Militer

DUARR! Markas KKB Hancur Tak Tersisa Dibombardir Mortir Batalyon Infanteri 5 Marinir di Pasuruan

Markas KKB Hancur Tak Tersisa Dibombardir Mortir Batalyon Infanteri 5 Marinir di Pasuruan, Jawa Timur.

Puspen TNI
Batalyon Infanteri 5 Marinir sedang menembakkan mortir untuk menghancurkan markas separatis. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Suara ledakan hebat terdengar di Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir 3 Grati, Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (29/12/2021).

Tampak peluru-peluru mortir berseliweran di angkasa dan menghujani markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Markas kelompok separatis itupun hancur tak tersisa.

Itulah skenario latihan yang dilakukan oleh Batalyon Infanteri 5 Marinir.

Melansir dari laman tni.mil.id, Prajurit Batalyon Infanteri 5 Marinir melaksanakan penembakan senjata bantuan Infanteri (Senbanif) untuk menghancurkan daerah persembunyian musuh dengan tembakan Mortir 60 mm dan 81 mm dalam Latihan Perorangan Kesenjataan (LPK) TW. IV TA. 2021.

Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk menghancurkan daerah yang menjadi kekuasaan separatis yang dijadikan untuk mengumpulkan massa dan menghimpun kekuatan.

Dimana tempat tersebut harus dihancurkan untuk menghilangkan sampai keakar-akarnya.

Sekadar diketahui, Mortir adalah senjata artileri yang diisi dari depan, dan menembakkan peluru dengan kecepatan yang rendah, jarak yang jangkauan dekat, dan dengan perjalanan peluru yang tinggi lengkungan parabolanya.

Melansir dari Wikipedia, sifat-sifat ini bertolak belakang dengan artileri besar, seperti meriam dan howitzer, yang pelurunya bergerak dengan kecepatan tinggi, jarak jangkau yang jauh, dan lengkungan yang lebih rendah.

Umumnya sebuah perangkat mortir modern terdiri dari sebuah tabung di mana peluru mortar dijatuhkan kepada mekanisme penembakan yang meledakkan bahan kimia untuk melontarkannya.

Mortir dikenal di eropa pada abad ke- 18 oleh bangsa eropa.

Pada mulanya mortir digunakan untuk melakukan serangan kedalam benteng pertahanan atau keluar benteng pertahanan karena lengkung tembakannya dapat menjangkau melewati dinding benteng yang tinggi sehingga dengan mudah menghantam musuh yang berada di balik tembok benteng pertahanan.

Mortir juga dikenal di India ketika terjadi perperangan dengan tentara kerajaan Inggris seperti mortir yang bernama "harimau dari Mysore" yang di buat di India selatan dan jatuh ketangan Inggris dalam pertempuran di Seringatapam pada tahun 1799.

TNI sendiri sudah menggunakan mortir buatan perusahaan dalam negeri seperti PT Pindad.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved