KKB Papua
WASPADA KKB PAPUA, Irjen Mathius D Fakhiri Wanti-wanti Warga Sipil Lakukan ini Sebelum Berkebun
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri meminta masyarakat waspada supaya tak menjadi korban kebrutalan KKB Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri meminta masyarakat waspada supaya tak menjadi korban kebrutalan KKB Papua.
Bahkan, Irjen Mathius D Fakhiri menyarankan warga sipil melapor dulu ke anggota Polri sebelum pergi berkebun.
Peringatan Kapolda Papua ini menyusul adanya korban penganiayaan orang tak dikenal (OTK) saat berkebun.
"Jangan pernah lengah, termasuk saat ke kebun, karena dapat membahayakan jiwa, seperti halnya yang dialami Yatiman Hadi (52) di Dekai yang meninggal setelah dianiaya orang tak dikenal (OTK) saat berkebun," kata Irjen Pol. Mathius Fakhiri di Jayapura, melansir dari ANTARA, Kamis (30/12/2021).
Bila perlu, kata Kapolda, warga memberi tahu kepada anggota Polri yang ada di polres atau polsek sebelum berkebun.
Agar polisi bisa menginformasikan apakah wilayah itu aman atau tidak.
Diakuinya memang ada beberapa daerah di Papua yang masuk kategori rawan, baik itu dari kelompok bersenjata (KKB) atau pelaku kriminal, termasuk di Kabupaten Yahukimo.
Hingga kini, kata Kapolda Papua, polisi masih melakukan penyelidikan terkait dengan pelaku penganiayaan yang menewaskan warga sipil di Dekai.
"Belum bisa dipastikan apakah pelakunya KKB Papua atau bukan karena data yang dikumpulkan masih minim," kata Fakhiri ketika ditanya terkait dengan kasus penganiayaan terhadap Yatimin yang mengalami luka-luka saat ke kebun, sekitar Kali Brasa, Distrik Dekai.
Dari laporan yang diterima, setelah dibacok hingga terluka di bagian kepala, korban menelepon rekannya. Korban memberitahukan kondisi serta lokasi tempatnya berada sehingga rekannya mendatangi dan membawanya pulang.
Setibanya di rumah, korban dibawa ke rumah sakit. Namun, setelah mendapat penanganan, nyawa Yatimin tidak tertolong.
Dijelaskan pula bahwa jenazah korban dievakuasi ke Surabaya pada hari Sabtu (25/12/2021) untuk dimakamkan di kampung halamannya di Jember, Jawa Timur.
Ketika ditanya kawasan yang rawan, Kapolda menyebutkan selain Yahukimo, ada beberapa daerah Pegunungan Bintang, Puncak, Intan Jaya, dan Nduga.
"Tetap waspada bila ke wilayah yang jauh dari permukiman dan rawan kriminal," kata Kapolda Papua Irjen Pol. Fakhiri.
Situasi Maybrat Sudah Aman dari KKB Papua
Sementara itu, situasi terkini Kabupaten Maybrat, Papua, saat sudah aman dari aksi teror KKB Papua.
Ratusan pengungsi korban kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhirnya bisa pulang ke rumahnya.
Kepulangan para pengungsi ini dijaga ketat oleh TNI-Polri untuk memberikan rasa aman dan nyaman.
Melansir dari laman kasuari18-tniad.mil.id, Anggota Kodim 1809/Maybrat Di pimpin Pasi Ter Kodim 1809/Maybrat Kapten Arh Untung Wiyono melaksanakan penjemputan pengungsi sebanyak 100 orang dari Kampung Kisor yang mengungsi ke beberapa kampong, Jum’at (24/12/2021).
100 orang pengungsi tersebut tersebar di Kampung Kroom sebanyak 85 orang, Kampung Kumurkek sebanyak 9 orang dan Kampung Fategomi sebanyak 6 orang.
Pengungsi tersebut merupakan masyarakat yang melakukan perpindahan Pasca penyerangan dan pembantaian Posramil Kisor, Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan kabupaten Maybrat, Papua Barat yang dilakukan KKB Papua pada 2 September 2021 silam.
Sebelumnya, pihak Kodim telah melakukan kordinasi dan pendataan ppengungsi, penyiapan alat transportasi dan personel pengawalan hingga penjemputan dan pengantaran serta memberikan bantuan tenaga untuk pembenahan rumah tinggal.
Pasiter pada kesempatan tersebut mengatakan kepada pengungsi bahwa wilayahnya saat ini aman sehingga tidak perlu khawatir untuk kembali ke rumah masing-masing karena dijaga oleh aparat TNI dan Polri.
“Kami pihak TNI dan Polri memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat dan menghimbau untuk kembali beraktifitas seperti sedia kala, kami memfasilitasi proses kembali ke rumah masing- masing”.
“Ini merupakan perintah Dandim Maybrat untuk melakukan terobosan pengembalian pengungsi, dan menindaklanjuti arahan serta pernyataan Pangdam XVIII/Kasuari beberapa waktu lalu bahwa wilayah Kisor aman.”tegasnya.
Sementara itu, Kadis Pertanahan Maybrat, Yustus Waiber memberikan arahan kepada pengungsi dan mengatakan bahwa sebentar lagi Natal tiba dan di rayakan sehingga pengungsi sebaiknya pulang dan merayakan natal di rumah masing-masing.
“Bahwa pemerintah daerah Kabupaten Maybrat menghimbau para pengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing untuk menyambut Hari Raya Natal dan tahun baru”ujarnya.
Setelah tiba di Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan selanjutnya warga masyarakat berdo’a di Gereja Fito Kampung Kisor, Distrik Aifat di pimpin oleh Pendeta Assem.
Turut hadir dalam penjemputan Kadis pendapatan Bpk. Melianus, Kadis pertanahan Bpk. Yustus Waiber, Dp3A perlindungan anak Yuliana Isir, Anggota Kodim 1809/Maybrat Babinsa, Anggota Polres Sorsel, Personel BKO Kodim dan Anggota Yonif 762 .
Sebelumnya, TNI-Polri menjamin keamanan ratusan warga Kabupaten Maybrat yang saat sedang mengungsi akibat kebrutalan KKB Papua.
Melansir dari kasuari18-tniad.mil.id, Dandim 1809/Maybrat Letkol Inf Harry Ismail bersama Bupati Maybrat Bernard Sagrim bertemu langsung dengan para pengungsi di kantor Bupati Maybrat, Papua Barat, Senin (13/09/2021).
Pengungsi berjumlah kurang lebih seratus masyarakat yang diantaranya terdiri dari anak-anak dan lansia tersebut merupakan masyarakat Distrik Aifat Timur Tengah Kabupaten Maybrat, Papua Barat yang mengamankan diri sejak peristiwa penyerangan Pos Koramil Persiapan Kisor oleh KKB Papua.
Bupati menyampaikan agar tidak takut karena wilayah mereka saat ini dijamin keamanannya oleh aparat TNI dan Polri.
“Masyarakat sekalian jangan kaget karena Aparat TNI-Polri banyak di wilyah kita.
Aparat datang untuk memberikan perlindungan. Mereka menjaga dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab” ujarnya.
Ia menambahkan, tugas apparat selain mengamankan adalah untuk mencari pelaku, karena Indonesia merupakan negara hukum buka negara adat sehingga para pelaku harus mempertanggungjawabkan tindak kejahatannya.
Pada kesempatan tersebut juga didata warga yang akan kembali sebagai laporan ke kepala distrik sehingga memilki data yang valid.
“Untuk yang akan kembali akan diantar dan difasilitasi oleh pemerintah, untuk itu akan didata siap-siapa saja yang akan kembali” ungkap Bupati.
Sedangkan Dandim mengimbau agar para masyarakat kembali ke rumah masing-masing karena aparat sudah menjamin dan berjaga-jaga.
“Bapak Pangdam dan kapolda sudah menjamin keamanan di wilayah kita jadi jangan takut, aparat hadir untuk melindungi Bapak Ibu sekalian dan menjaga stabilitas daerah”tegasnya.(*)