Berita Pamekasan
Kebablasan Hajar PIL Istri Bersama Mertua dan Ipar, Pria Pamekasan Ini Akui Tak Berniat Menghabisi
MM yang selama ini memang diketahui sering mengganggu Yuni Hartatik (25), istri Jalis, menjadi sasaran pemukulan.
Penulis: Muchsin | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, PAMEKASAN – Merusak pagar ayu bisa berujung maut. Amarah Jalis (32) seketika meledak saat memergoki istrinya berduaan bersama pria lain di dalam kamar rumahnya di Dusun Bandaran 2, Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Rabu (29/12/2021).
Kelanjutannya bisa ditebak, pria mana pun pasti dibakar cemburu dan sakit hati atas perselingkuhan itu. Jalis pun menyeret dan menghajar MM (28), warga Dusun Sumber Wangi, Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan yang dipergoki bersama istrinya malam itu.
MM yang selama ini memang diketahui sering mengganggu Yuni Hartatik (25), istri Jalis, menjadi sasaran pemukulan. Bahkan Jalis tidak sendirian, karena ia dibantu bapak mertuanya Ahmad, dan kakak iparnya, Samhari.
Pengeroyokan itu terjadi karena kemarahan ketiga orang pelaku sudah memuncak. Namun perbuatan mereka menghajar MM ternyata kebablasan, karena setelah itu korban tewas.
Korban yang sudah memiliki istri dan satu anak itu, tewas dalam penanganan medis di RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan, Kamis (30/12/2021) sekitar pukul 10.00 WIB. Korban mengalami sejumlah luka lebam di tubuh dan di kepala, akibat hantaman benda tumpul.
Jalis, termasuk Ahmad dan Samhar ditangkap di rumahnya, satu jam setelah korban dinyatakan tewas. "Semua berpangkal pada malam kejadian, ketika tersangka Jalis baru pulang dari melaut. Dan begitu tiba di rumahnya ia melihat korban berduaan dengan istrinya, yang hanya mengenakan kain sarung," terang Kapolres Pamekasan, AKBP Rogib Triyanto.
Dalam kejadian itu, polisi menyita sepasang sandal kayu atau bakiak yang digunakan tersangka Jalis menghajar korban dan sebatang kayu jambu panjang 1 meter. Sementara seorang tersangka, JI (35), yang juga masih famili istrinya, melarikan diri dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Pamekasan.
Dan MM yang tertangkap basah di dalam kamar dengan istri Jalis, juga tidak bisa mengelak. Karena secepat itu pula, Jalis menarik tangan korban keluar dan dibawa ke halaman, sambil diteriaki maling.
Selanjutnya Jalis memberitahu Samhari, agar menyaksikan perbuatan adik kandungnya yang berselingkuh dengan korban. Sehingga Ahmad, ayah kandung istrinya, juga datang termasuk sejumlah tetangga sekitar.
Saat itu juga, korban dihajar empat orang secara bergangian. Tersangka Jalis menghajar menggunakan bakiak. Sedang Ahmad menggunakan potongan pohon jambu dan kedua tersangka lainnya menggunakan tangan kosong.
Setelah tidak sadarkan diri, korban dibiarkan tergeletak di halaman rumah tesangka. Namun aksi keroyok itu ternyata kelewatan karena korban yang dikira pingsan, ternyata tewas. “Esok harinya, korban meninggal di rumah sakit. Sedang ketiga tersangka sudah kami tangkap dan kami tahan,” timpal Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Tomy Prambana.
Tomy menjelaskan, sebenarnya perselingkuhan yang dilakukan korban dengan istrinya itu sudah berlangsung lama. Waktu itu tersangka Jalis dan keluarga istrinya sudah bertemu dengan korban dan dilakukan mediasi, agar korban berhenti mengganggu istrinya.
Namun rupanya korban tetap berhubungan dengan istri tersangka, sehingga terjadilan penganiayaan itu.
Kepada SURYA, tersangka Jalis yang sudah dikaruniai dua anak mengaku, ia terpaksa menghajar korban lantaran sakit hati. Karena melihat seorang pria berada dalam kamar berdua dengan istrinya, ia diduga sudah terjadi tindakan tidak senonoh.
“Kami tidak punya maksud untuk membunuhnya. Kami memukul orang itu hanya spontanitas karena sakit hati, melihat lelaki itu berduaan dengan istri saya di dalam kamar,” papar Jalis.
Sementara menurut sumber, sebelum keluarga tersangka menegur korban, warga sekitar sudah memperingatkan korban jangan mengganggu istri orang lain.
Tetapi korban sepertinya tidak mempedulikan dan nekat berselingkuh. “Biasanya Jalis it pergi melaut sore dan pulang esok paginya. Tetapi semalam karena cuaca di laut tidak bersahabat, Jalis pulang lebih awal dan mendapatkan istrinya berdua di dalam kamar rumahnya,” kata salah seorang warga. ****