Berita Blitar

Ular Raksasa Pemangsa Ayam di Blitar Ditemukan, Warga Jadi Ngeri Melihat Ukurannya

Yang membuat warga bergidik, bukannya menjauh namun Hadi malah mendekat sambil tangannya seperti 'menyapa'

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Deddy Humana
surya/imam taufiq
Warga mengamati ular piton yang selama ini memangsa ayam peliharaan di Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Kamis (23/12/2021). 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Hilangnya ayam-ayam peliharaan warga Desa Gembongan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Bitar selama hampir sepekan terakhir, tenyata bukan karena dicuri. Tetapi dimangsa seekor ulat piton (phyton) raksasa yang diketahui secara tidak sengaja oleh warga setempat di sawah miliknya, Kamis (23/12/2021) pagi.

Ular yang diduga berkeliaran dan memangsa ayam-ayam di desa itu, ditemukan di sela tanam padi di sawah milik Poniman (53), warga setempat sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat itu Poniman mengecek tanaman padi di lahan sawahnya yang dipisahkan pekarangan belakang rumahnya, yang ditumbuhi banyak tanaman kopi. Poniman juga baru kehilangan dua ekor ayamnya dan ia semula mengira ada yang mencuri peliharaannya itu.

"Baru Selasa (21/12/2021), dua ekor ayam saya hilang. Padahal dua ekor ayam itu kami siapkan buat hajatan di rumah namun tiba-tiba raib," ujar Poniman.

Saat berada di sawahnya itu, Poniman heran karena tanaman padinya seperti bergerak terbelah seolah ada sesuatu yang bergerak lewat di bawahnya. Namun Poniman tidak melihat apa pun.

Karena penasaran, Poniman terus mengamati sambil tidak beranjak dari tempatnya berdiri di tepi sawah. Sebab ia curiga kalau ada sesuatu yang tak wajar sehingga ia pun ketakutan. "Saat itu saya sudah yakin pasti ada hewan yang menggerakkan tanaman padi seluas itu. Namu, karena ingin tahu apa yang terjadi dan takut, ya saya sembunyi," tuturnya.

Beberapa menit mengintai, Poniman akhirnya mengetahui bahwa hewan yang menggerakkan tanaman padinya itu adalah seekor ular piton yang besar. Ia hampir shock karena ekor dari hewan melata itu begitu besar dan panjang, sehingga ia makin ketakutan.

"Saya langsung membayangkan seberapa besar ular itu karena ekornya saja sebesar lengan. Saya langsung lari dan memanggil para tetangga untuk saya ajak menangkapya. Sebab itu pasti hewan yang menyebabkan ayam-ayam kami sering hilang," paparnya.

Seketika warga kampung ramai dan berdatangan ke sawah Poniman, namun mereka tidak berani mengejar lalu menangkapnya karena tahu betapa besar ukuran ular piton itu. Karena tak ada yang berani bertindak, akhirnya warga mendatangkan pawang ular bernama Hadi Sudibyo (27), warga Desa Bendorejo, Kecamatan Udan awu.

Hadi dikenal sebagai pawang ular yang sering dimintai tolong untuk menangkap ular besar yang meresahkan warga. "Setelah mas Hadi datang dan memburu ularnya, kami semua baru berani bergerak meski tak ikut menangkap," tambah Poniman.

Akhirnya, setelah dilakukan proses penangkapan yang cukup membahayakan, ular itu diketahui mencapai berat 1 kuintal dengan panjang 8 meter.

Dan proses penangkapan ular yang dilakukan Hadi membuat warga ngeri. Sebab ular itu sempat bergerak, namun juga menaikkan kepalanya dan menghadap ke arah Hadi.

Yang membuat warga bergidik, bukannya menjauh namun Hadi malah mendekat sambil tangannya seperti 'menyapa'. "Kami yang melihat saja ketakutan apalagi mendekat atau ikut menangkap. Namun Mas Hadi berani," tutur Jumain (52), tetangga Poniman, yang ayamnya juga hilang.

Namun entah apa yang dilakukan Hadi, setelah berlangsung dua jam akhirnya ular itu seperti tak berdaya. Sebab saat dipegang lehernya, ular itu seperti tunduk atau tak melakukan perlawanan.

Begitu diangkat oleh Hadi dan dibawa ke tepian sawah, warga berlarian karena takut. Agar tak membahayakan warga, mulut ular itu diikat lakban dan ditempatkan di dalam kerangkeng besi di depan rumah Poniman.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved