Erick Thohir Luncurkan Bisnis Ocean Farm, Teknologi Budidaya Ikan di Laut Lepas Karya Alumni ITS

Ocean Farm adalah adalah bangunan budidaya ikan (akuakultur) yang dipasang di laut lepas dan dimanfaatkan untuk mengembangkan ikan.

Editor: Cak Sur
Istimewa/IKA ITS
Menteri BUMN Erick Thohir (3 kiri) dan Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari, M.Eng (3 kanan) saat meluncurkan Ocean Farm di gedung Robotika Kampus ITS Surabaya, Sabtu (11/12/2021). 

Erick Thohir menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia akan semakin maju di tangan akademisi dan inovator terampil yang berlandaskan teknologi.

“Terima kasih kepada Rektorat dan Alumni ITS sudah terus meningkatkan inovasi, teknologi, reliability, dan terus membimbing mahasiswa – mahasiswi yang luar biasa hari ini,” ungkap Erick mengawali orasinya.

Erick melanjutkan pemaparannya dengan memberi contoh – contoh terhadap terobosan yang dilakukannya di Kementerian BUMN.
Misalnya, konsolidasi beberapa perusahaan untuk mengoptimalkan pendapatan dan mengefisiensi organsiasi, seperti merger Syang Hyang Seri dan Pertani, Perinus dan Perindo.

“Inovasi Ocean Farm ITS ini silakan, bisa bergabung dengan Perinus dan Perindo di bidang perikanan,” kata Erick disambut applaus hadirin.

Menurut Erick, untuk relevan dalam persaingan global, kampus – kampus harus berpikir dari perspektif teknologi.

Dirinya pun tidak menyangsikan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia. Salah satu contohnya, ITS, yang telah berhasil merakit mobil listrik.

Erick juga berpesan, inovasi harus didukung dengan hilirasasi dan dilanjutkan dengan industrialisasi.

“Sebagai contoh, mobil listrik yang sekarang sedang booming. Pemerintah mewajibkan hilirasasi. Jangan sampai hanya nikel kita yang diambil dan dibawa ke luar. Ke depan, dalam hal digital economy, Presiden Jokowi juga akan menyampaikan komitmen pemerintah yang mewajibkan hilirisasi di bidang tersebut,” ungkapnya.

Pesan dari Kampus

Mengawali rangkaian acara, Ketua IKA ITS Ir. Sutopo Kritianto, M.M. menyampaikan ide tentang endowment fund (dana abadi) yang sumbernya bisa dari pendapatan komersil dari hasil inovasi dan riset civitas akademika.

Dana tersebut dapat dihimpun dan nanti akan dikembalikan lagi untuk kebutuhan kampus.

Ide endowment fund ini pun ditanggapi positif oleh Erick Thohir. Menurut Erick, solusi tersebut dapat mendukung inovasi yang sustainable di lingkungan kampus.

Sementara, Rektor ITS Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng menyatakan, ITS saat ini memiliki 10 research center, lima pusat kajian, dan empat kluster Kawasan Sains Teknologi atau Techno Park.

“Kami terima kasih sekali kepada Pertamina, dan banyak BUMN lainnya yang telah banyak membantu riset dan inovasi kami di Techno Park. Kami sangat welcome dan berterima kasih jika makin banyak BUMN yang ingin berkolaborasi dengan Pendidikan tinggi,” ungkap Prof. Mochamad.

Selain melihat prototype OFITS dan hasil panen Padi Ratun R5, Erick Thohir juga meninjau sejumlah karya inovasi ITS, di antaranya, sepeda motor listrik Gesits, robot Raisa, Oxygen Concentrator ITS (Oxits), i-nose c-19, CoFilm+, i-Boat, dan lain – lain. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved